Penemuan Harta Karun Perhiasan Emas Zaman Firaun Akhenaten, Bergambar Dewa Pesta dan Cinta
loading...
A
A
A
KAIRO - Harta karun perhiasan emas berupa kalung dan cincin ditemukan di situs pemakaman kota kuno Akhetaten yang sekarang dikenal dengan Amarna. Perhiasan emas yang menakjubkan ini, termasuk cincin bergambar Dewa Bes yang dikenal sebagai Pesta dan Cinta.
Pemakaman tersebut terletak di bagian utara Amarna, sekitar 300 kilometer selatan Kairo. Kota ini dibangun oleh Firaun Akhenaten yang memerintah sekitar tahun 1353 SM hingga 1336 SM. Dia memindahkan ibu kota Mesir dari Thebes di zaman modern Luxor ke kota gurun Akhetaten.
Firaun Akhenaten, mencoba mengubah agama politeistis Mesir dengan memfokuskan pada pemujaan Aten, cakram matahari. Akhirnya reformasi agama Akhenaten dibatalkan oleh putranya, Tutankhamun, dan kota baru itu ditinggalkan tidak lama setelah kematian Akhenaten.
Para arkeolog di Mesir menemukan harta karun emas perhiasan emas dari pemakaman kuno berusia lebih dari 3.300 tahun di Amarna. Perhiasan emas itu, terdiri dari termasuk tiga cincin yang salah satunya menampilkan Dewa Bes, dan sebuah kalung.
Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir mengatakan, gambar sosok Dewa Bes sering ditemukan berbagai artefak Mesir kuno. Penemuan ini diumumkan Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir pada 13 Desember 2022.
Para arkeolog menilai Dewa Bes sebagai figur yang unik dalam sejarah Mesir kuno. George Hart, seorang Egyptologist di British Museum, dalam bukunya "The Routledge Dictionary of Egypt Gods and Goddesses" (Routledge, 2005), mengatakan Dewa Bes digambarkan sebagai kurcaci yang pandai bermain musik dan bersenang-senang, juga melindungi wanita saat melahirkan.
Pada cincin emas lain berisi tulisan hieroglif Mesir dengan nama "Sat I Plant Tawi," yang berarti "Nyonya Bumi". Tidak jelas siapa wanita ini. Sebuah kalung emas juga ditemukan bersama cincin emas tersebut.
Belum diketahui makam itu milik siapa, dan mengapa perhiasan ini dikuburkan bersama. “Penggalian di Amarna sedang berlangsung, dan detail temuan akan segera diterbitkan,” kata Anna Stevens, Asisten Direktur penggalian Proyek Amarna dan dosen Pusat Budaya Kuno di Universitas Monash Australia, kepada Live Science, Sabtu (17/12/2022).
Dia menambahkan bahwa timnya akan menerbitkan temuannya dalam beberapa bulan dan akan menyampaikan lebih banyak informasi. Diharapkan penemuan ini bisa mengungkap tentang kota kuno Akhetaten yang didirikan Firaun Akhenaten.
Pemakaman tersebut terletak di bagian utara Amarna, sekitar 300 kilometer selatan Kairo. Kota ini dibangun oleh Firaun Akhenaten yang memerintah sekitar tahun 1353 SM hingga 1336 SM. Dia memindahkan ibu kota Mesir dari Thebes di zaman modern Luxor ke kota gurun Akhetaten.
Firaun Akhenaten, mencoba mengubah agama politeistis Mesir dengan memfokuskan pada pemujaan Aten, cakram matahari. Akhirnya reformasi agama Akhenaten dibatalkan oleh putranya, Tutankhamun, dan kota baru itu ditinggalkan tidak lama setelah kematian Akhenaten.
Para arkeolog di Mesir menemukan harta karun emas perhiasan emas dari pemakaman kuno berusia lebih dari 3.300 tahun di Amarna. Perhiasan emas itu, terdiri dari termasuk tiga cincin yang salah satunya menampilkan Dewa Bes, dan sebuah kalung.
Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir mengatakan, gambar sosok Dewa Bes sering ditemukan berbagai artefak Mesir kuno. Penemuan ini diumumkan Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir pada 13 Desember 2022.
Para arkeolog menilai Dewa Bes sebagai figur yang unik dalam sejarah Mesir kuno. George Hart, seorang Egyptologist di British Museum, dalam bukunya "The Routledge Dictionary of Egypt Gods and Goddesses" (Routledge, 2005), mengatakan Dewa Bes digambarkan sebagai kurcaci yang pandai bermain musik dan bersenang-senang, juga melindungi wanita saat melahirkan.
Pada cincin emas lain berisi tulisan hieroglif Mesir dengan nama "Sat I Plant Tawi," yang berarti "Nyonya Bumi". Tidak jelas siapa wanita ini. Sebuah kalung emas juga ditemukan bersama cincin emas tersebut.
Baca Juga
Belum diketahui makam itu milik siapa, dan mengapa perhiasan ini dikuburkan bersama. “Penggalian di Amarna sedang berlangsung, dan detail temuan akan segera diterbitkan,” kata Anna Stevens, Asisten Direktur penggalian Proyek Amarna dan dosen Pusat Budaya Kuno di Universitas Monash Australia, kepada Live Science, Sabtu (17/12/2022).
Dia menambahkan bahwa timnya akan menerbitkan temuannya dalam beberapa bulan dan akan menyampaikan lebih banyak informasi. Diharapkan penemuan ini bisa mengungkap tentang kota kuno Akhetaten yang didirikan Firaun Akhenaten.
(wib)