Penyakit Alzheimer Kini Bisa Dideteksi Lewat Tes Darah

Jum'at, 30 Desember 2022 - 07:05 WIB
loading...
Penyakit Alzheimer Kini Bisa Dideteksi Lewat Tes Darah
Aktor Chris Hemsworth yang vakum sementara dari dunia akting setelah menyadari punya risiko tinggi terhadap penyakit Alzheimer. Foto: ist
A A A
JAKARTA - Pemeran Thor, Chris Hemsworth, belum lama ini menyatakan hiatus dari dunia hiburan. Ia mengaku ingin istirahat sementara, sebab baru saja didiagnosis memiliki risiko tinggi terhadap Alzheimer .

Chris mengatakan bahwa dirinya memiliki dua salinan gen, APOE4 , yang diwarisi dari ayah dan ibunya. Gen tersebut membuatnya memiliki risiko tinggi terkena penyakit Alzheimer hingga 8-10x lipat.

Sebelumnya, diagnosis penyakit Alzheimer butuh biaya besar dan waktu yang tidak singkat. Ini karena metode pengecekannya terbilang repot bahkan menyakitkan bagi pasien. Juga, sangat menguras tenaga.

Diagnosis Alzheimer biasanya dilakukan dokter dengan pencitraan otak dan analisis sel yang rumit. Mereka juga akan menjalankan prosedur invasif dan menyakitkan yang lebih dikenal sebagai keran tulang belakang.

Melalui metode itu, dokter akan memasukkan jarum ke punggung bawah untuk mengambil sampel cairan serebrospinal pasien. Nantinya, sampel cairan akan dibawa ke lab untuk selanjutnya diuji hingga didapat kesimpulan.

Namun sejumlah ilmuwan asal Swedia, Italia, Inggris, dan Amerika Serikat telah berhasil menemukan metode deteksi Alzheimer lewat cara yang lebih simpel, yakni dengan tes darah.

Setelah mempelajari 600 pasien, mereka akhirnya menemukan bahwa tes yang baru saja ditemukan ini sangat efektif dan diklaim dapat mendeteksi protein yang berasal dari otak, yang khusus untuk penyakit Alzheimer secara akurat.

Thomas Karikari, salah satu ilmuwan yang merupakan seorang profesor psikiatri di University of Pittsburgh, mengatakan bahwa dia berharap terobosan tersebut dapat membantu peneliti lain merancang uji klinis yang lebih baik untuk perawatan Alzheimer.

Menurutnya, tes darah lebih murah, lebih aman, lebih mudah dilakukan, dan dapat meningkatkan kepercayaan klinis dalam mendiagnosis Alzheimer dan memilih peserta untuk uji klinis dan pemantauan penyakit.

Namun begitu, Thomas mengatakan bahwa diagnosis Alzheimer lewat tes darah masih perlu pengembangan dan penelitian lebih lanjut lagi sebelum bisa dipraktikan di rumah sakit.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2549 seconds (0.1#10.140)