Kolam Tempat Yesus Sembuhkan Pria dari Kebutaan akan Dibuka untuk Umum

JAKARTA - Kolam Siloam atau Pool of Siloam, lokasi Yesus menyembuhkan seorang pria dari kebutaan akan dibuka untuk umum untuk pertama kalinya dalam 2.000 tahun. Kolam siloam berada di wilayah historis bagian selatan Yerusalem yakni City of David.

Saat ini City of David, tempat dimana Kolam Siloam berada, merupakan wilayah khusus yang terlindungi. Wilayah itu masih dalam proses ekskavasi agar bisa menghadirkan kembali wilayah tersebut secara utuh seperti dahulu.

Rencana membuka kembali Kolam Siloam diumumkan Israel Antiquities Authority, Israel National Parks Authority dan City of David Foundation sebelum perayaan Tahun Baru 2023. Diyakini kolam tersebut tidak hanya menarik perhatian masyarakat Israel tapi juga internasional.

"Setelah bertahun-tahun diperbaiki, kita akan membuka lokasi yang sangat penting ini dan bisa diakses oleh jutaan masyarakat yang berkunjung ke Yerusalem setiap tahun," ujar Wali Kota Yerusale, Moshe Lion.

Disebutkan Daily Mail, Kolam Siloam dibangun sejak 2.700 tahun lalu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Israel akan air bersih. Air yang ada di Kolam Siloam datang dari mata air Gihon. Seluruh air tersebut disimpan melalui sebuah terowongan bawah tanah.





Kolam tersebut menjadi sangat penting buat Yahudi dan Nasrani. Bagi Yahudi kolam tersebut merupakan tempat dimana mereka membersihkan diri sebelum masuk ke Second Temple.

Di sisi lain, Kolam Siloam jadi tempat yang sakral buat Nasrani karena Yesus pernah menyembuhkan seorang pria dari kebutaan di tempat itu. Dalam kisah di Injil Yohanes pasal 9, Yesus meludah ke tanah, mengoleskan tanah itu ke mata orang buta dan memerintahkan dia membasuh dirinya di Kolam Siloam.





Ze'ev Orenstein, Direktur Hubungan Internasional City of David Foundation mengatakan situs itu penting bagi miliaran orang di seluruh dunia. Menurutnya untuk pertama kali dalam 2.000 tahun masyarakat bisa mengunjungi lagi kolam itu.

Menurutnya orang-orang yang mengunjungi tempat itu akan benar-benar dapat mengikuti jejak Alkitab yang terhubung dengan akar warisan dan identitas mereka."Tempat ini merupakan salah satu situs paling signifikan yang menegaskan Yerusalem. Bukan hanya masalah iman tetapi juga sebagai signifikansi miliaran orang di seluruh dunia," jelasnya.