Satelit AS Diperkirakan Jatuh di Dekat Semenanjung Korea

Senin, 09 Januari 2023 - 16:14 WIB
loading...
Satelit AS Diperkirakan Jatuh di Dekat Semenanjung Korea
Pemerintah Korea Selatan mengeluarkan peringatan bahwa satelit Amerika Serikat (AS) yang mati akan jatuh di dekat perairan Semenanjung Korea. Foto/Yohap
A A A
SEOUL - Pemerintah Korea Selatan mengeluarkan peringatan bahwa satelit Amerika Serikat (AS) yang mati akan jatuh di dekat perairan Semenanjung Korea. Satelit ERBS (Earth Radiation Budget Satellite) seberat 2.450 Kg milik AS sudah tidak berfungsi dan jatuh kembali ke Bumi setelah 38 tahun di luar angkasa.

Kementerian Sains dan Teknologi Infomasi Komunikasi Korea Selatan (Ministry of Science and Information and Communication Technology/MSIT) mengeluarkan peringatan atas kemungkinan kedatangan satelit AS yang jatuh antara pukul 12:20 hingga 13:20 waktu setempat. MSIT mengatakan bahwa sebagian besar satelit diperkirakan akan terbakar dalam proses masuk kembali ke atmosfer.

Dikutip dari laman world.kbs, Senin (9/1/2022) puing-puing satelit dapat jatuh di berbagai area, yang membutuhkan perhatian publik. NASA sebelumnya memperkirakan kemungkinan menyebabkan cedera pada manusia kira-kira 1 banding 9.400.



“NASA memperkirakan sebagian besar satelit akan terbakar saat melewati atmosfer, tetapi beberapa komponen diperkirakan akan bertahan saat masuk kembali," tulis pejabat NASA dikutip dari laman Space.

ERBS, bagian dari misi Eksperimen Anggaran Radiasi Bumi tiga satelit NASA, diluncurkan ke orbit rendah Bumi dengan pesawat ulang-alik Challenger pada tahun 1984. ERBS menggunakan tiga instrumen ilmiah untuk mempelajari bagaimana planet kita menyerap dan memancarkan energi matahari.
Satelit AS Diperkirakan Jatuh di Dekat Semenanjung Korea


Satelit ini dirancang untuk beroperasi hanya selama dua tahun tetapi terus berdetak hingga 2005, setelah itu menjadi bongkahan sampah luar angkasa yang besar dan kuat. Berbagai usaha telah dilakukan untuk menarik pesawat ruang angkasa secara bertahap sejak saat itu.



Satelit ERBS adalah kasus yang berbeda dan unik. Sebab, satelit yang sudah tidak berfungsi ini berada di luar angkasa sudah hampir selama empat dekade. Tetap saja, kasus ini menjadi pengingat tentang adanya ancaman kecelakaan pesawat ruang angkasa dari orbit Bumi. Apalagi, saat ini semakin banyak satelit yang diluncurkan ke luar angkasa.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2174 seconds (0.1#10.140)