Terancam Ditelan Bumi, Warga India Diminta Tinggalkan Kota Joshimath
loading...
A
A
A
NEW DELHI - Puluhan keluarga di kota Joshimath di negara bagian Uttarakhand terpaksa mengungsi setelah retakan besar muncul di rumah mereka dan jalan di sekitarnya.
Pejabat kabupaten juga menyatakan kawasan itu 'rawan bencana' setelah lebih dari 600 rumah dilaporkan retak akibat penurunan tanah atau tanah yang perlahan tenggelam.
Hakim distrik Chamoli Himanshu Khurana mengatakan pemerintah federal telah mengerahkan dua tim ke Joshimath untuk menilai situasi yang sebenarnya.
Menurut dia, sebanyak 68 KK telah pindah ke tempat penampungan sementara yang disediakan di hotel dan wisma di kawasan yang lebih aman.
"Proses pemindahan lebih banyak warga akan dilakukan dalam waktu dekat," kata seorang juru bicara pejabat kabupaten seperti dilansir dari Unilad, (10/1/2023).
Sementara itu, penduduk Joshimath, yang terletak di kawasan Himalaya yang rapuh secara ekologis, mengaku telah menyuarakan keprihatinan mereka selama beberapa bulan terakhir.
"Isu tersebut baru mendapat perhatian media setelah retakan semakin membesar," kata seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Dalam sepekan terakhir, otoritas lokal telah menghentikan beberapa proyek konstruksi yang dituding sebagai penyebab krisis setelah ribuan pengunjuk rasa memblokir jalan raya.
Laporan yang disampaikan tim ahli kepada pemerintah menyebutkan sekitar 25 persen wilayah Joshimath terdampak akibat penurunan tanah.
Pejabat kabupaten juga menyatakan kawasan itu 'rawan bencana' setelah lebih dari 600 rumah dilaporkan retak akibat penurunan tanah atau tanah yang perlahan tenggelam.
Hakim distrik Chamoli Himanshu Khurana mengatakan pemerintah federal telah mengerahkan dua tim ke Joshimath untuk menilai situasi yang sebenarnya.
Menurut dia, sebanyak 68 KK telah pindah ke tempat penampungan sementara yang disediakan di hotel dan wisma di kawasan yang lebih aman.
"Proses pemindahan lebih banyak warga akan dilakukan dalam waktu dekat," kata seorang juru bicara pejabat kabupaten seperti dilansir dari Unilad, (10/1/2023).
Sementara itu, penduduk Joshimath, yang terletak di kawasan Himalaya yang rapuh secara ekologis, mengaku telah menyuarakan keprihatinan mereka selama beberapa bulan terakhir.
"Isu tersebut baru mendapat perhatian media setelah retakan semakin membesar," kata seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Dalam sepekan terakhir, otoritas lokal telah menghentikan beberapa proyek konstruksi yang dituding sebagai penyebab krisis setelah ribuan pengunjuk rasa memblokir jalan raya.
Laporan yang disampaikan tim ahli kepada pemerintah menyebutkan sekitar 25 persen wilayah Joshimath terdampak akibat penurunan tanah.
(wbs)