Rusia Siap Gunakan Poseidon 2M39 untuk Akhiri Perlawanan Ukraina
loading...
A
A
A
Senjata itu dikatakan bergerak lambat dan jauh di bawah air tetapi dapat meningkatkan kecepatannya jika terdeteksi.
Christopher A Ford, mantan asisten sekretaris negara untuk Keamanan Internasional dan Non-Proliferasi, sebelumnya mengatakan kepada CNN bahwa, “Torpedo sedang dirancang untuk membanjiri kota-kota pesisir AS dengan tsunami radioaktif."
Rusia telah mengkonfirmasi bahwa uji lapangan torpedo berhasil.
“Spesifikasi senjata itu tetap dirahasiakan tetapi diperkirakan Poseidon 2M39 dapat melakukan perjalanan dengan kecepatan tertinggi 62 mil per jam,” ungkap laporan Eurasia Times.
Rusia sedang menguji beberapa senjata terbarunya di Kutub Utara. Citra satelit telah mengungkapkan pangkalan militer besar dalam kondisi bersalju.
Torpedo "Poseidon" sejak lama membangkitkan ketakutan musuh-musuh Rusia. Menyebutnya sebagai torpedo mungkin keliru.
Meski kemampuan tepat senjata itu misterius, tampaknya torpedo itu memiliki panjang sekitar 80 kaki, yang membuatnya lebih seperti kapal selam mini atau rudal balistik bawah air.
Poseidon didorong oleh reaktor nuklir dengan kecepatan 115 mil per jam dan beroperasi pada kedalaman hingga 3.300 kaki.
Senjata itu dilengkapi hulu ledak 100 megaton besar yang cukup kuat untuk menghasilkan gelombang pasang raksasa atau tsunami untuk menghancurkan kota-kota pesisir.
Seberapa berguna senjata semacam itu masih bisa diperdebatkan. Poseidon terlalu lambat, dibandingkan dengan ICBM dan pembom, untuk berguna dalam serangan pertama atau serangan balasan langsung.
Christopher A Ford, mantan asisten sekretaris negara untuk Keamanan Internasional dan Non-Proliferasi, sebelumnya mengatakan kepada CNN bahwa, “Torpedo sedang dirancang untuk membanjiri kota-kota pesisir AS dengan tsunami radioaktif."
Rusia telah mengkonfirmasi bahwa uji lapangan torpedo berhasil.
“Spesifikasi senjata itu tetap dirahasiakan tetapi diperkirakan Poseidon 2M39 dapat melakukan perjalanan dengan kecepatan tertinggi 62 mil per jam,” ungkap laporan Eurasia Times.
Rusia sedang menguji beberapa senjata terbarunya di Kutub Utara. Citra satelit telah mengungkapkan pangkalan militer besar dalam kondisi bersalju.
Torpedo "Poseidon" sejak lama membangkitkan ketakutan musuh-musuh Rusia. Menyebutnya sebagai torpedo mungkin keliru.
Meski kemampuan tepat senjata itu misterius, tampaknya torpedo itu memiliki panjang sekitar 80 kaki, yang membuatnya lebih seperti kapal selam mini atau rudal balistik bawah air.
Poseidon didorong oleh reaktor nuklir dengan kecepatan 115 mil per jam dan beroperasi pada kedalaman hingga 3.300 kaki.
Senjata itu dilengkapi hulu ledak 100 megaton besar yang cukup kuat untuk menghasilkan gelombang pasang raksasa atau tsunami untuk menghancurkan kota-kota pesisir.
Seberapa berguna senjata semacam itu masih bisa diperdebatkan. Poseidon terlalu lambat, dibandingkan dengan ICBM dan pembom, untuk berguna dalam serangan pertama atau serangan balasan langsung.