Muncul Kawah Vulkanik di Bawah Pulau Santorini, Dikhawatirkan Picu Letusan Besar

Senin, 16 Januari 2023 - 20:08 WIB
loading...
Muncul Kawah Vulkanik di Bawah Pulau Santorini, Dikhawatirkan Picu Letusan Besar
Para ilmuwan menemukan ruang magma vulkanik atau kawah di bawah gunung berapi bawah laut Kolumbo, Laut Mediterania, dekat Pulau Santorini, Yunani. Foto/Santory/Volcanoroots
A A A
ATHENA - Penemuan ruang magma vulkanik atau kawah di bawah gunung berapi bawah laut Kolumbo, Laut Mediterania, bikin para peneliti terkejut. Apalagi Gunung Kolumbo letusannya pernah menghancurkan pulau Santorini Yunani yang indah hampir 400 tahun lalu.

Ruang magma vulkanik ini berlokasi sekitar 4 mil atau 7 kilometer dari Santorini dan tepat di kedalaman 1.640 kaki atau 500 meter di bawah permukaan laut. Di lokasi ini terdapat gunung berapi Kolumbo, salah satu gunung berapi bawah laut paling aktif di dunia.

Menurut catatan sejarah, letusan terakhirnya terjadi pada tahun 1650 M menewaskan sedikitnya 70 orang. Penemuan ruang magma vulkanik yang tumbuh di bawah gunung berapi Kolumbo dikhawatirkan dapat menyebabkan letusan kembali, sehingga membahayakan penduduk dan wisatawan di Santorini.



Ruang magma vulkanik ini belum pernah terdeteksi sebelumnya dan baru ditemukan para peneliti yang dimuat dalam jurnal Geochemistry, Geophysics, Geosystems pada 22 Oktober 2022. Ruang magma vulkanik ini terdeteksi menggunakan teknik gelombang seismik seperti gunung lain yang berada di permukaan bumi.

Untuk mempelajari mekanikan bagian dalam gunung Kolumbo para ilmuwan menggunakan metode yang disebut inversi bentuk gelombang penuh. Teknik ini menggunakan gelombang seismik yang diproduksi secara artifisial untuk membuat gambar beresolusi tinggi yang menunjukkan seberapa kaku atau lunaknya batuan bawah tanah.

“Inversi bentuk gelombang penuh mirip dengan ultrasound medis. Ini menggunakan gelombang suara untuk membuat gambar struktur bawah tanah gunung berapi,” kata Michele Paulatto, ahli vulkanologi di Imperial College London dikutip dari laman Live Science, Senin (16/1/2023).

Saat berada di kapal pesiar penelitian yang berlayar di dekat gunung berapi, para ilmuwan menembakkan senapan yang menghasilkan gelombang seismik di tanah di bawahnya. Gelombang seismik tersebut diukur oleh monitor di dasar laut.



Data dari rekaman seismik menunjukkan penurunan kecepatan yang signifikan di bawah gunung berapi, menunjukkan adanya ruang magma, bukan hanya batuan padat. Perhitungan lebih lanjut mengungkapkan bahwa ruang magma telah tumbuh dengan kecepatan 141 juta kaki kubik atau 4 juta meter kubik per tahun sejak letusan Gunung Kolumbo pada tahun 1650.

Ruangan magma itu sekarang menampung kira-kira sepertiga dari satu mil kubik atau sekitar 1,4 km kubik magma. Menurut studi Kajetan Chrapkiewicz, ahli geofisika di Imperial College London, volume magma bisa mencapai kira-kira setengah mil kubik atau 2 km kubik dalam 150 tahun ke depan.
Muncul Kawah Vulkanik di Bawah Pulau Santorini, Dikhawatirkan Picu Letusan Besar


Jumlah itu adalah perkiraan jumlah magma gunung Kolumbo yang dikeluarkan saat meletus 400 tahun yang lalu. Berarti dalam 150 tahun ke depan, ruang magma vulkanik ini diperkirakan bisa memicu letusan yang sama seperti gunung Kolumbo.

“Kami membutuhkan data yang lebih baik tentang apa yang sebenarnya ada di bawah gunung berapi ini. Sistem pemantauan berkelanjutan akan memungkinkan kami untuk memiliki perkiraan yang lebih baik tentang kapan letusan mungkin terjadi,” kata Chrapkiewicz.



Untuk mengamati gunung Kolumbo, tim ilmuwan internasional telah mendirikan observatorium dasar laut yang disebut Observatorium Vulkanik Dasar Laut Santorini, atau SANTORY. Setelah observatorium aktif dan berjalan, para ilmuwan dan ahli bahaya akan lebih siap untuk memantau kemungkinan letusan lainnya.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4887 seconds (0.1#10.140)