Hitachi Bangun Teknologi Otentikasi Pembuluh Darah di Smartphone
A
A
A
TOKYO - Inovasi dilakukan Hitachi Ltd. Mereka mengembangkan teknologi otentikasi pembuluh darah di jari menggunakan kamera smartphone. Perusahaan mengklaim teknologi ini adalah yang pertama di dunia.
Dilansir dari Japan Today, Minggu (6/11/2016), Ada dua tantangan besar dalam pengembangan teknologi otentikasi pembuluh darah ini. Pertama, pola vena perlu stabil diekstrak dari citra refleksi menggunakan cahaya tampak. Kedua, perlu secara akurat mendeteksi posisi pembuluh dari beberapa jari di depan kamera untuk otentikasi akurasi tinggi.
Untuk mengatasi tantangan pertama, Hitachi mengembangkan metode mengekstrak pola vena dengan menggunakan informasi warna. Sementara dalam menghadapi tantangan kedua, perusahaan mengembangkan teknologi untuk mengekstrak jari dari gambar latar belakang dan teknologi otentikasi canggih yang menggunakan beberapa jari.
Untuk ekstraksi pola pembuluh darah di jari, Hitachi memanfaatkan fakta bahwa kamera smartphone dapat mengambil gambar warna sedangkan metode inframerah konvensional hanya dapat menghasilkan gambar monokrom. Misalnya, daerah di mana ada pembuluh darah yang kurang kemerahan dan lebih kebiruan dari daerah lain.
Untuk otentikasi menggunakan beberapa jari, warna dan bentuk jari dipelajari terlebih dahulu, dan citra jari dipisahkan dari gambar latar belakang. Juga, postur jari dinormalisasi sehingga otentikasi yang dapat dilakukan bahkan ketika sudut tangan sedikit perubahan.
"Kami menjadi yakin bahwa kami dapat melakukan otentikasi dengan akurasi tinggi," kata Hitachi.
Namun, Hitachi tidak menjelaskan kapan akan mengkomersilkan teknologi baru ini. "Kami akan maju dengan evaluasi teknologi baru dan sebagainya sehingga kita dapat mengkomersialkan dalam satu atau dua tahun.," imbuhnya
Hitachi menggunakan gambar VGA yang diambil dari kamera 8 MP. Meskipun teknologi ini dikembangkan dengan Android, perusahaan akan mendukung iOS pada saat komersialisasi.
Menurut Hitachi, otentikasi pribadi berbasis smartphone juga menguntungkan dari segi biaya. "Saat ini, satu kali password sering digunakan untuk otentikasi pribadi pada saat transaksi moneter. Tapi teknologi yang kami kembangkan saat ini dapat mengurangi biaya lebih," tandasnya.
Dilansir dari Japan Today, Minggu (6/11/2016), Ada dua tantangan besar dalam pengembangan teknologi otentikasi pembuluh darah ini. Pertama, pola vena perlu stabil diekstrak dari citra refleksi menggunakan cahaya tampak. Kedua, perlu secara akurat mendeteksi posisi pembuluh dari beberapa jari di depan kamera untuk otentikasi akurasi tinggi.
Untuk mengatasi tantangan pertama, Hitachi mengembangkan metode mengekstrak pola vena dengan menggunakan informasi warna. Sementara dalam menghadapi tantangan kedua, perusahaan mengembangkan teknologi untuk mengekstrak jari dari gambar latar belakang dan teknologi otentikasi canggih yang menggunakan beberapa jari.
Untuk ekstraksi pola pembuluh darah di jari, Hitachi memanfaatkan fakta bahwa kamera smartphone dapat mengambil gambar warna sedangkan metode inframerah konvensional hanya dapat menghasilkan gambar monokrom. Misalnya, daerah di mana ada pembuluh darah yang kurang kemerahan dan lebih kebiruan dari daerah lain.
Untuk otentikasi menggunakan beberapa jari, warna dan bentuk jari dipelajari terlebih dahulu, dan citra jari dipisahkan dari gambar latar belakang. Juga, postur jari dinormalisasi sehingga otentikasi yang dapat dilakukan bahkan ketika sudut tangan sedikit perubahan.
"Kami menjadi yakin bahwa kami dapat melakukan otentikasi dengan akurasi tinggi," kata Hitachi.
Namun, Hitachi tidak menjelaskan kapan akan mengkomersilkan teknologi baru ini. "Kami akan maju dengan evaluasi teknologi baru dan sebagainya sehingga kita dapat mengkomersialkan dalam satu atau dua tahun.," imbuhnya
Hitachi menggunakan gambar VGA yang diambil dari kamera 8 MP. Meskipun teknologi ini dikembangkan dengan Android, perusahaan akan mendukung iOS pada saat komersialisasi.
Menurut Hitachi, otentikasi pribadi berbasis smartphone juga menguntungkan dari segi biaya. "Saat ini, satu kali password sering digunakan untuk otentikasi pribadi pada saat transaksi moneter. Tapi teknologi yang kami kembangkan saat ini dapat mengurangi biaya lebih," tandasnya.
(dmd)