Elon Musk Sebut Ilmu Bos Facebook Masih Cetek
A
A
A
NEW YORK - CEO dan Founder Tesla Inc, Elon Musk, menghina pendiri Facebook Mark Zuckerberg terkait teknologi Kecerdesan Buatan (AL). Kedua tokoh teknologi dunia ini perang kata-kata terkait kemungkinan robot akan menjadi sangat pintar sehingga mampu untuk membunuh manusia.
“Pemahamannya mengenai subyek ini terbatas,” ujar Musk dalam sebuah cuitan tentang pendiri Facebook, seperti dilansir dari Fortune.
Sebelumnya, Zuckerberg menilai pandangan Musk skenario kiamatnya dianggap tidak bertanggung jawab. Keduanya saling bersilang pendapat tentang kebutuhan adanya peraturan pemerintah yang lebih ketat terkait teknologi tersebut.
Musk mengatakan dalam pertemuan dengan para gubernur negara bagian AS bulan ini akan potensi bahaya tidak cuma sekedar hayalan, dan mereka harus segera bertindak untuk mengatur perkembangan teknologi Kecerdasan Buatan.
“Saya terus menerus memberi peringatan, namun sampai orang-orang robot turun ke jalan-jalan dan membunuh warga, mereka tidak akan tahu bagaimana harus bertindak, karena semuanya tampak tidak nyata,” ujar Musk, dalam video yang ditampilkan pada acara tersebut.
“Kecerdasan Buatan adalah risiko paling mendasar terhadap eksistensi kebudayaan umat manusia,” imbuhnya.
Menanggapi komentar Musk, Zuckerberg langsung membuat siaran langsung video di Facebook, menjawab pertanyaan dari para pemirsanya ketika seseorang memintanya untuk memberikan opininya terkait komentar Musk.
“Saya sungguh-sungguh optimis,” tampik Zuckerberg, “dan saya kira mereka yang menentang kemajuan dalam bidang kecerdasan buatan mencoba untuk mencari dukungan tentang skenario hari kiamat, saya tidak mengerti. Benar-benar pikiran negatif, dalam segi-segi tertentu saya sebenernya berpikir pikiran semacam itu sangat tidak bertanggungjawab.”
Zuckerberg mengatakan Kecerdasan Buatan dapat membantu mendiagnosa penyakit dengan lebih baik dan menghilangkan kecelakaan lalu-lintas, dan ia tidak melihat bagaimana orang tidak merasa bersalah dengan menghambat pengembangan Kecerdasan Buatan lewat berbagai aturan.
Istilah kecerdasan buatan, atau AI, digunakan untuk mesin yang dilengkapi dengan kode komputer yang mampu meningkatkan kecerdasannya dengan belajar. Teknologi ini semakin digunakan secara luas di sektor-sektor seperti perawatan kesehatan, hiburan, dan perbankan.
Kekhawatiran akan mesin yang bisa menjadi sangat cerdas sehingga mereka kemungkinan akan bangkit dan melawan umat manusia adalah sebuah tema yang sering kita temui dalam cerita fiksi ilmiah.
“Pemahamannya mengenai subyek ini terbatas,” ujar Musk dalam sebuah cuitan tentang pendiri Facebook, seperti dilansir dari Fortune.
Sebelumnya, Zuckerberg menilai pandangan Musk skenario kiamatnya dianggap tidak bertanggung jawab. Keduanya saling bersilang pendapat tentang kebutuhan adanya peraturan pemerintah yang lebih ketat terkait teknologi tersebut.
Musk mengatakan dalam pertemuan dengan para gubernur negara bagian AS bulan ini akan potensi bahaya tidak cuma sekedar hayalan, dan mereka harus segera bertindak untuk mengatur perkembangan teknologi Kecerdasan Buatan.
“Saya terus menerus memberi peringatan, namun sampai orang-orang robot turun ke jalan-jalan dan membunuh warga, mereka tidak akan tahu bagaimana harus bertindak, karena semuanya tampak tidak nyata,” ujar Musk, dalam video yang ditampilkan pada acara tersebut.
“Kecerdasan Buatan adalah risiko paling mendasar terhadap eksistensi kebudayaan umat manusia,” imbuhnya.
Menanggapi komentar Musk, Zuckerberg langsung membuat siaran langsung video di Facebook, menjawab pertanyaan dari para pemirsanya ketika seseorang memintanya untuk memberikan opininya terkait komentar Musk.
“Saya sungguh-sungguh optimis,” tampik Zuckerberg, “dan saya kira mereka yang menentang kemajuan dalam bidang kecerdasan buatan mencoba untuk mencari dukungan tentang skenario hari kiamat, saya tidak mengerti. Benar-benar pikiran negatif, dalam segi-segi tertentu saya sebenernya berpikir pikiran semacam itu sangat tidak bertanggungjawab.”
Zuckerberg mengatakan Kecerdasan Buatan dapat membantu mendiagnosa penyakit dengan lebih baik dan menghilangkan kecelakaan lalu-lintas, dan ia tidak melihat bagaimana orang tidak merasa bersalah dengan menghambat pengembangan Kecerdasan Buatan lewat berbagai aturan.
Istilah kecerdasan buatan, atau AI, digunakan untuk mesin yang dilengkapi dengan kode komputer yang mampu meningkatkan kecerdasannya dengan belajar. Teknologi ini semakin digunakan secara luas di sektor-sektor seperti perawatan kesehatan, hiburan, dan perbankan.
Kekhawatiran akan mesin yang bisa menjadi sangat cerdas sehingga mereka kemungkinan akan bangkit dan melawan umat manusia adalah sebuah tema yang sering kita temui dalam cerita fiksi ilmiah.
(wbs)