Gen yang Menulis Ulang Prasejarah Amerika

Minggu, 07 Januari 2018 - 09:35 WIB
Gen yang Menulis Ulang...
Gen yang Menulis Ulang Prasejarah Amerika
A A A
DNA bayi Pribumi Amerika berusia enam pekan yang meninggal dunia 11.500 tahun silam telah menulis ulang sejarah Amerika.

Gen bayi perempuan itu mengungkap manusia pertama tiba di Benua Amerika pada 25.000 tahun silam, jauh lebih awal dibandingkan beberapa hasil studi sebelumnya, sebelum mereka memecah menjadi tiga kelompok Pribumi Amerika. Ini pertamak kali pelacakan genetika langsung pada Pribumi Amerika paling awal yang telah teridentifikasi.

Bayi itu berasal dari populasi warga kuno yang sebelumnya tidak diketahui di Amerika Utara disebut sebagai Beringian Kuno. “Ini merupakan kelompok kecil Pribumi Amerika yang tinggal di Alaska dan meninggal sekitar 6.000 tahun silam,” ungkap pernyataan para peneliti dikutip Daily Mail.

Diyakini bahwa pemukim awal melintas dari wilayah yang sekarang Rusia menuju Alaska melalui jembatan darat kuno terbentang di Selat Bering yang tenggelam pada Zaman Es terakhir. Berbagai pendapat tentang apa kah ada satu kelompok atau beberapa kelompok saat mereka tiba dan apa yang terjadi selanjutnya, masih menjadi tema perdebatan hangat.

Beberapa peneliti sebelumnya memiliki hipotesa tentang beragam gelombang migrasi melalui jembatan darat sekitar 14.000 tahun lalu. Namun, studi terbaru menunjukkan migrasi ini terjadi dalam satu gelombang yang kemudian membentuk beberapa kelompok Pribumi Amerika.

Penelitian terbaru juga menemukan kelompok Beringian Kuno yang sebelumnya tidak diketahui sebagai bagian dari pecahan ini sehingga kelompok Pribumi Amerika kuno bertambah dari dua menjadi tiga kelompok. “Kami tidak tahu populasi ini ada,” ungkap penulis studi Profesor Ben Potter, antropologi di Universitas Alaska Fairbanks.

“Data ini juga memberi bukti langsung pertama pendiri awal populasi Pribumi Amerika, yang memberi petunjuk baru tentang bagaimana populasi awal ini bermigrasi dan menetap di penjuru Amerika Utara,” kata Potter.

Tim riset internasional yang dipim pin para peneliti dari Universitas Cambridge dan Copenhagen itu mempelajari genom penuh seorang bayi Pribumi Amerika kuno. Bayi itu diberi nama Xach’itee’aanenh t’eede gay yang artinya Anak Gadis Matahari Terbit oleh masyarakat pribumi lokal yang tinggal di lokasi penemuan jasad bayi tersebut di situs arkeologi Upward Sun River, Alaska, pada 2013.

Meski bayi itu hidup sekitar 11.500 tahun silam, jauh setelah orang pertama tiba di kawasan itu, informasi genetiknya tidak sesuai dengan dua kelompok Pribumi Amerika yang diketahui sebelum nya. Dua kelompok itu adalah Northern yang tinggal di Alaska dan Kanada serta kelompok Southern yang tinggal di wilayah sekarang disebut Amerika Serikat (AS).

Bayi itu diduga tidak berasal dari dua kelompok tersebut. Para peneliti menyebut bayi itu berasal dari kelompok Beringian Kuno. Analisis selanjutnya menunjukkan kelompok Beringian Kuno terpisah dari populasi awal, baik Pribumi Amerika Northern ataupun Pribumi Amerika Southern.

Meski demi kian, Beringian Kuno terpisah lebih awal dalam sejarahnya. “Beringian Kuno berbeda dari Pribumi Amerika lainnya sebelum ada po pulasi Pribumi Amerika yang tinggal di sana pada saat itu,” ungkap ketua tim penulis penelitian itu, Profesor Eske Willerslev dari Universitas Cambridge.

Dia menambahkan, “Ini pada dasarnya populasi relik satu kelompok leluhur yang umum bagi semua Pribumi Amerika sehingga data genetik diurutkan memberi kita potensi besar dalam menjawab berbagai pertanyaan terkait orang-orang Amerika awal. Kita dapat menunjukkan bahwa orang itu mungkin masuk Alaska sebelum 20.000 tahun silam.”

“Ini pertama kali kita memiliki bukti genom langsung bahwa semua Pribumi Amerika dapat dilacak kembali pada satu sumber populasi melalui satu kejadian migrasi tunggal pendiri,” ungkapnya. Studi itu membandingkan data dari jasad-jasad Upward Sun River dengan genom kuno dan populasi saat ini.

Menurut lini masa para peneliti, populasi Pribumi Amerika kuno pertama mun cul sebagai satu kelompok terpisah se kitar 36.000 tahun silam di Asia Timurlaut. Kontrak konstan dengan populasi Asia terus berlanjut hingga sekitar 25.000 tahun silam, saat gen yang diturunkan antara dua kelompok itu terhenti.

Terhentinya penurunan gen ini diduga karena perubahan besar dalam iklim yang mengisolasi para pendahulu Pribumi Amerika. Pada tahap ini, kelompok itu sepertinya mulai melintas ke Alaska melalui jembatan darat kuno yang terbentang di Selat Bering kemudian tenggelam pada akhir Zaman Es.

Kemudian sekitar 20.000 tahun silam, kelompok itu terpecah menjadi dua garis keturunan, yakni Beringian Kuno dan para pen dahulu semua Pribumi Amerika lainnya. Kelompok Beringian Kuno terus memiliki keturunan melalui perkawin an dengan sepupu Pribumi Amerika mereka hingga bayi bernama Upward Sun River itu lahir di Alaska sekitar 8.500 tahun kemudian.

“Seperti diduga populasi Beringian Kuno itu ada di Alaska dari 20.000 tahun lalu hingga 11.500 tahun silam, tapi mereka telah terpisah dari kelompok Pribumi Amerika yang lebih luas,” ungkap salah satu tim peneliti Dr Jos Vctor Moreno-Mayar dari Uni versitas Copenhagen.

Para peneliti juga menunjukkan bahwa Pribumi Amerika Northern dan Southern hanya terpecah antara 17.000 dan 14.000 tahun silam. Berdasarkan riset sebelumnya, ini menunjukkan mereka telah berada di Benua Amerika bagian selatan yang dilapisi es saat mereka berpisah.

Pemisahan itu mungkin terjadi setelah leluhur mereka melintasi lapisan es Laurentide dan Cordilleran. “Satu aspek penting riset ini ialah beberapa orang mengklaim kehadiran manusia di Amerika terjadi lebih awal menjadi 30.000 tahun, 40.000 tahun, atau lebih awal lagi.

Kita tidak dapat membuktikan bahwa klaim itu tidak benar, tapi apa yang kami katakan, ialah jika mereka benar, mereka tidak mungkin memiliki leluhur langsung pada Pribumi Amerika kontemporer,” kata Profesor Willerslv. (Syarifudin)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0780 seconds (0.1#10.140)