Robot Pembersih Sampah Sungai

Minggu, 03 Juni 2018 - 10:52 WIB
Robot Pembersih Sampah Sungai
Robot Pembersih Sampah Sungai
A A A
SAMPAH di sungai menjadi permasalahan di berbagai negara di dunia. Robot pun hadir untuk mengatasi permasalahan itu.

Sungai Chicago di Amerika Serikat (AS) kini memiliki petugas kebersihan baru berupa robot yang tidak harus istirahat makan siang atau cuti kerja karena sakit seperti manusia. Trash Robot merupakan robot yang di kem bang kan lembaga nonprofit Urban River dengan misi membersihkan sampah di sungai tersebut.

Pada 2017, tim dari Urban Rivers mulai membersihkan sampah di Sungai Chicago dengan peralatan yang sangat minim. Mereka hanya menggunakan tangan dan peralatan manual untuk membersihkan sampah-sampah di sungai. Dengan cara seperti itu, waktu yang dibutuhkan untuk membersihkan sampah sangatlah lama, tidak cukup satu hari untuk membersihkannya.

Untuk memecahkan masalah itu, lembaga yang berbasis di Chicago itu menciptakan robot berbentuk perahu yang dikontrol jarak jauh. Robot itu bergerak untuk mengumpulkan sampah di bagian tengah dan membawanya ke pinggir sungai.

Salah satu pendiri Urban River, Nick Wesley, menjelaskan awal mula munculnya proyek robot pembersih sampah ini. “Yang pertama dilakukan adalah turun dan mengambil sampah. Itu ber hasil untuk sementara waktu, tetapi kami tidak dapat memprediksi sampah yang mengalir ke sungai ini,” kata Wesley, dikutip Waste360.

Urban River menganggap robot itu sangat penting karena luasnya sungai membuat proses pengumpulan sampah sangat sulit jika dilakukan secara manual. “Tim kami membutuhkan cara membersihkan sampah di Sungai Chicago, jadi kami membuat Trash Robot untuk berkeliling dan mengam bil sampah di sungai,” papar Urban River di Kickstarter.

Walaupun Trash Robot masih memerlukan beberapa pengembangan, peng gunaan robot tersebut cukup efisien dan sangat membantu dalam membersihkan sampah di Sungai Chicago. Sejauh ini, proyek pembuatan robot masih berasal dari dana Urban River.

Meski demikian, robot itu masih memerlukan peningkatan kemampuan sehingga diperlukan lebih banyak suntikan dana. Membutuhkan dana sebesar USD5.000 untuk memodifikasi robot dan membangun tempat penyimpanan robot. Urban River juga harus menyediakan jaringan Wi-Fi dengan sinyal yang kuat karena robot itu di arahkan pergerakannya secara nirkabel.

Saat ini, Urban River baru memiliki satu robot pembersih yang digunakan secara bergantian. Mereka juga menyewakan robot tersebut agar mendapat dana untuk pengembangan robot lebih lanjut. Hasil pendapatan sewa juga di gunakan untuk penambahan jumlah robot. Mereka membutuhkan dana USD10.000 dolar untuk menambah jum lah robot di sungai.

Robot-robot baru nantinya akan dilengkapi dengan sistem fleksibilitas tinggi dan tambahan aksesori lainnya. “Jika kami mendapatkan lebih dari USD10.000, kami akan mempunyai kemampuan untuk memiliki lebih dari satu robot,” ungkap pernyataan Urban River.

Urban River berniat memperluas area pembersihan sampah di sungai menggunakan prototipe yang sudah ada. Tidak hanya di Chicago, mereka berencana memanfaatkan robot-robot itu di negara-negara lain yang membutuhkan alat tersebut. Pembuatan Trash Robot menggunakan tools open source dan Urban River mengizinkan publik untuk mengakses desain robot tersebut melalui jejaring sosial.

“Kami memiliki ide untuk memperluas area penggunaan prototipe yang kami miliki,” tambahnya. Selain itu, tujuan dari sharing knowledge ini untuk mencari orang yang mam pu mengubah, memodifikasi, dan meningkatkan proyek Trush Robot. Pembuatan robot pembersih sampah di sungai yang dilakukan Urban River belum mendapatkan dukungan dana dari pemerintah Chicago atau perusahaan swasta.

Jadi, lembaga nonprofit itu mengajak publik melalui penggalangan dana crowd funding melalui Kickstarter. Tim pengembang robot mengaku membutuhkan tenaga ahli di bidang network security karena pengendalian robot itu menggunakan game di halaman website yang dirancang khusus.

Para pemain game akan mengumpulkan sampah secara online melalui layar komputer yang menunjukkan gambar sungai secara langsung. Meski digerakkan secara online, robot itu mengumpulkan sampah asli di sungai tersebut. “Risiko terbesarnya, kami tidak bisa memberikan apa yang kami janjikan.

Sejauh ini eksperimen kami menghasilkan prototipe yang diterapkan, dengan beberapa modifikasi yang kami percaya bisa dilakukan secara online,” papar penyataan Urban River. Ada juga risiko vandalisme setelah pemasangan dan penempatan robot di sungai.

Karena itu, robot diberi pelacak GPS untuk mengurangi risiko pencurian. Memang, software keamanan yang ter pasang pada perangkat teknologi pembersih sampah ini masih memiliki risiko peretasan. Karena itu, tim pengembang berupaya meningkatkan keamanan teknologi baru tersebut. (Fandy)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7438 seconds (0.1#10.140)