Siswa SMPN 1 Magelang Borong Juara Kompetisi Roket Air Nasional

Senin, 01 Oktober 2018 - 17:25 WIB
Siswa SMPN 1 Magelang Borong Juara Kompetisi Roket Air Nasional
Siswa SMPN 1 Magelang Borong Juara Kompetisi Roket Air Nasional
A A A
BOGOR - Kompetisi Roket Air Nasional (KRAN) 2018 telah berakhir. Menariknya, tiga siswa dari SMPN 1 Magelang berhasil mendominasi gelar juara kompetisi sains tersebut.

KRAN 2018 sendiri mencari enam pemenang untuk kemudian berkompetisi pada ajang Asia Pacific Space Agency Forum (APRSAF) di Singapura, 2-4 November 2018. Berdasarkan keputusan Dewan Juri, juara 1 direbut Navida Rahma Ramadhan dari MTS Negeri 1 Pontianak (skor 0,88 meter), juara 2 Anggi Rama Dani dari SMPN 37 Bandar Lampung (skor 0,98 meter), dan juara 3 Nauval Muhammad Muzaki dari SMPN 1 Magelang (skor 1,21 meter).

Untuk juara harapan 1 dibawa pulang Irsyad Arif Firmansyah dari SMPN 1 Magelang (skor 1,49 meter), harapan 2 lrgi Hilman Abdillah dari MTS Khairul Ummah Jakarta (skor 1,90 meter), dan harapan 3 diraih Muhammad Kazan Raditya dari SMPN 1 Magelang.

Anggi, siswa asal Bandar Lampung yang berhasil keluar sebagai juara kedua menyebut dirinya tak menyangka bisa menang di KRAN 2018. Sebab pesertanya berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

"Saya tidak menyangka, apalagi jaraknya yang cukup dekat dengan target (0,98). Padahal waktu lomba regional di Lampung jaraknya roket air saya dengan target cukup jauh, lebih dari lima meter. Tapi berkat latihan dan arahan guru pembina, prestasi ini bisa saya capai," kata Anggi yang mengaku masih di bangku kelas 8 di lapangan Lapan Rumpin, Bogor.

Pada kesempatan yang sama, Direktur PP IPTEK, M Syahrial Annas mengatakan, sebelum diberangkatkan ke Singapura, para pemenang bakal diberikan pelatihan terlebih dahulu. Tujuannya agar mereka dapat meningkatkan kualitas dan mampu bersaing untuk mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. “Peserta Kompetisi Roket Air Nasional 2018 merupakan juara di regional,” kata Syahrial.

Dikatakannya, tujuan diadakannya kompetisi ini adalah untuk membudayakan sains dan teknologi sejak usia dini. Dengan melihat atau bahkan terlibat langsung dengan lomba, diharapkan ketertarikan anak-anak terhadap sains lebih meningkat.

Ketua Pusat Teknologi Roket Lapan, Sustrisno menilai positif kegiatan Kompetisi Roket Air Nasional. Sebab even tersebut dapat mengenalkan kepada generasi muda tentang teknologi keantariksaan, khususnya roket.

"Antariksa memiliki banyak manfaat bagi pembangunan. Teknologi roket sangat penting bagi bangsa," kata Sustrisno seraya menjelaskan, semua sektor penting tidak lepas dari keantariksaan. “Seperti telekomunikasi, transportasi hingga pertahanan. Jadi penting mengenalkan keantariksaan sejak kecil."

Pihaknya berharap nantinya Indonesia mampu mengembangkan kemandirian dalam teknologi keroketan. Sebab saat ini pihaknya masih banyak menglami hambatan dalam pengembangan ilmu. "Tanpa kemandirian kita susah maju dan berkembang," pesannya.

Jumlah peserta KRAN 2018 sebanyak 123 siswa yang berasal dari berbagai kota di Indonesia yang sebelumnya telah menyelenggarakan Kompetisi Roket Air Regional (KRAR) di masing-masing wilayah, yaitu Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Serang, Cilegon, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Solo, Jombang, Pontianak, Banjar Baru, Bandar Lampung, dan Palembang. KRAR di masing-masing wilayah diselenggarakan oleh Science Center Daerah.
(mim)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1088 seconds (0.1#10.140)