Industri Siap Hadirkan Sains Pertahanan di Wahana Inovasi Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Pusat Peragaan Iptek (PP-Iptek) mulai mengembangkan Wahana Inovasi Indonesia yang akan menampilkan hasil inovasi karya anak bangsa dari industri terkemuka, lembaga litbang, dan perguruan tinggi.
Untuk mewujudkan wahana tersebut, PP-Iptek menggandeng enam industri pertahanan dan teknologi tinggi atau National Defence and Hightech Industries (NDHI). Keenam industri tersebut adalah PT Pindad (Persero), PT Len Industri (Persero), PT Dahana (Persero), PT Inti (Persero), PT Inuki (Persero), dan PT Dirgantara Indonesia (Persero).
Direktur PP-Iptek Mochammad Syachrial Annas mengungkapkan, kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepahaman antara PP-Iptek dengan industri strategis di Indonesia saat pembukaan Indonesia Science Day (ISD) 2018 pada 20 April 2018. Penandatanganan nota kesepahaman tersebut disaksikan langsung oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Muhammad Nasir.
"Kehadiran produk-produk inovasi karya anak bangsa di Wahana Inovasi Indonesia akan menarik minat pengunjung terutama generasi muda hingga tertarik pada sains," ungkap Syachrial seusai pertemuan dengan enam pimpinan industri pertahanan dan teknologi tinggi di sela-sela acara Indo Defence Expo di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Kamis (8/11/2018).
Wahana Inovasi Indonesia akan menempati lantai 3 gedung PP-Iptek di kompleks Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta. Lantai tersebut mampu menampung 49 stan atau wahana berukuran 3 x 3 meter. "Sebelumnya, lantai tiga digunakan untuk pelatihan dan pelaksanaan lomba yang jumlah pesertanya besar," tuturnya.
Syachrial berharap Wahana Inovasi Indonesia bisa diluncurkan bersamaan dengan perhelatan Indonesia Science Day (ISD) pada Maret 2019. Keenam pimpinan industri sudah sepakat dan PP-Iptek akan menyiapkan konsepnya. Setelah konsep rapi dan disetujui, mereka meminta waktu untuk mempersiapkan wahana inovasi dalam waktu 1,5 bulan.
Syachrial optimistis kehadiran Wahana Inovasi Indonesia akan menarik dan menaikkan jumlah pengunjung PP-Iptek. Produk inovasi dari industri pertahanan karya anak bangsa akan menarik perhatian seperti senjata, pesawat, panser, alat elektronik dan lain-lain.
"Misi kita sebenarnya bagaimana pengunjung bisa tertarik. Selama ini anak-anak hanya melihat alat peraga yang menimbulkan fenomena. Sementara dengan alat-alat ini kita bisa sampaikan ke anak-anak, kalau kamu bisa menguasai ilmu fisika, matematika, kimia dan sebagainya, kalau kamu nanti menjadi scientist bisa membuat pesawat, panser dan lain-lain. Kalau ada bentuk fisiknya kami harap anak-anak tertarik menjadi seorang scientist," papar Syachrial.
Selain menggandeng enam industri pertahanan dan teknologi tinggi, PP-Iptek akan menggandeng dan berkolaborasi dengan industri strategis lainnya, lembaga litbang, dan perguruan tinggi di Indonesia untuk melengkapi peragaan di Wahana Inovasi Indonesia.
Untuk mewujudkan wahana tersebut, PP-Iptek menggandeng enam industri pertahanan dan teknologi tinggi atau National Defence and Hightech Industries (NDHI). Keenam industri tersebut adalah PT Pindad (Persero), PT Len Industri (Persero), PT Dahana (Persero), PT Inti (Persero), PT Inuki (Persero), dan PT Dirgantara Indonesia (Persero).
Direktur PP-Iptek Mochammad Syachrial Annas mengungkapkan, kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepahaman antara PP-Iptek dengan industri strategis di Indonesia saat pembukaan Indonesia Science Day (ISD) 2018 pada 20 April 2018. Penandatanganan nota kesepahaman tersebut disaksikan langsung oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Muhammad Nasir.
"Kehadiran produk-produk inovasi karya anak bangsa di Wahana Inovasi Indonesia akan menarik minat pengunjung terutama generasi muda hingga tertarik pada sains," ungkap Syachrial seusai pertemuan dengan enam pimpinan industri pertahanan dan teknologi tinggi di sela-sela acara Indo Defence Expo di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Kamis (8/11/2018).
Wahana Inovasi Indonesia akan menempati lantai 3 gedung PP-Iptek di kompleks Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta. Lantai tersebut mampu menampung 49 stan atau wahana berukuran 3 x 3 meter. "Sebelumnya, lantai tiga digunakan untuk pelatihan dan pelaksanaan lomba yang jumlah pesertanya besar," tuturnya.
Syachrial berharap Wahana Inovasi Indonesia bisa diluncurkan bersamaan dengan perhelatan Indonesia Science Day (ISD) pada Maret 2019. Keenam pimpinan industri sudah sepakat dan PP-Iptek akan menyiapkan konsepnya. Setelah konsep rapi dan disetujui, mereka meminta waktu untuk mempersiapkan wahana inovasi dalam waktu 1,5 bulan.
Syachrial optimistis kehadiran Wahana Inovasi Indonesia akan menarik dan menaikkan jumlah pengunjung PP-Iptek. Produk inovasi dari industri pertahanan karya anak bangsa akan menarik perhatian seperti senjata, pesawat, panser, alat elektronik dan lain-lain.
"Misi kita sebenarnya bagaimana pengunjung bisa tertarik. Selama ini anak-anak hanya melihat alat peraga yang menimbulkan fenomena. Sementara dengan alat-alat ini kita bisa sampaikan ke anak-anak, kalau kamu bisa menguasai ilmu fisika, matematika, kimia dan sebagainya, kalau kamu nanti menjadi scientist bisa membuat pesawat, panser dan lain-lain. Kalau ada bentuk fisiknya kami harap anak-anak tertarik menjadi seorang scientist," papar Syachrial.
Selain menggandeng enam industri pertahanan dan teknologi tinggi, PP-Iptek akan menggandeng dan berkolaborasi dengan industri strategis lainnya, lembaga litbang, dan perguruan tinggi di Indonesia untuk melengkapi peragaan di Wahana Inovasi Indonesia.
(mim)