Daftar Organisasi Riset Ruang Angkasa Terbaik di Dunia

ERA awal penjelajahan ruang angkasa (1950-an) didorong rivalitas 'Space Race' antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. Saat ini, banyak negara memiliki badan antariksa sendiri yang bekerja berdasarkan aturan dan kebijakan tertentu.

Secara khusus, lebih dari 70 organisasi ruang angkasa pemerintah dan swasta saat ini terlibat dalam kegiatan yang berkaitan dengan penelitian ruang angkasa. Berikut 10 organisasi riset luar angkasa terbaik di dunia.

1. National Aeronautics dnd Space Administration (NASA)
Dibentuk : 1958Anggaran Tahunan :
USD20,7 miliar (2018)
Selama 6 dekade, NASA telah memimpin eksplorasi ruang angkasa yang damai, membuat penemuan tentang bumi, planet lain, tata surya, galaksi, dan alam semesta. Ini adalah organisasi independen yang bukan bagian dari departemen eksekutif apa pun tetapi melapor langsung kepada Presiden Amerika Serikat (AS).
Organisasi ini telah berhasil meluncurkan lebih dari 200 penerbangan berawak, dan saat ini mereka sedang mengerjakan lebih dari 70 misi. Beberapa misi besarnya antara lain Apollo, Hubble Space Telescope, Viking 1 probe yang mendarat di Mars pada 1976, Chandra X-ray Observatory dan Cassini-Huygens yang mencapai Saturnus pada 2004.

2. China National Space Administration (CNSA)
Dibentuk : 1993Anggaran Tahunan :
USD11 miliar (2017)
China National Space Administration (CNSA) bertanggung jawab untuk merencanakan dan mengimplementasikan semua misi luar angkasa di tingkat nasional dan menandatangani perjanjian pemerintah terkait dengan penelitian luar angkasa. Sejak 2003, CNSA telah melakukan banyak misi luar angkasa berawak dan sejauh ini 11 astronot China telah melakukan perjalanan di luar angkasa.

Pada 2012, kru 3-astronot di atas kapal Shenzhou 9 membuat pesawat ruang angkasa berawak pertama berlabuh di ruang angkasa, melampirkannya ke stasiun ruang angkasa prototipe Tiangong-1.

Pada 2014, CNSA berhasil melakukan soft landing pertama di bulan menggunakan robot pendarat bulan pertama dan penjelajah, bernama Chang'e 3.Selain itu, pada 2007, negeri tirai bambu berhasil melakukan uji anti-satelit pada mesinnya sendiri.

3. European Space Agency (ESA)Dibentuk : 1975
Anggaran Tahunan :
USD7 miliar (2018)
ESA adalah organisasi internasional beranggotakan 22 negara.ESA adalah salah satu kontributor utama ISS (proyek stasiun luar angkasa internasional). Sejak awal, ia telah aktif terlibat dalam misi eksplorasi tak berawak ke Bulan dan planet-planet lain, telekomunikasi, mengembangkan kendaraan peluncuran, dan pengamatan Bumi.

Satelit dan peralatan yang dikembangkan ESA telah mengunjungi berbagai planet, termasuk Mars Express, Cassini (bekerja sama dengan NASA) yang telah mengorbit Saturnus dan bulan-bulannya sejak 2004. Proyek besar terbaru lainnya termasuk Venus Express yang terus mengirimkan data dari orbit kutubnya di sekitar Venus, LISA Pathfinder yang mempelajari gelombang gravitasi, dan James Webb Space Telescope (dipimpin oleh NASA).

4. Russian Federal Space Agency (Roscosmos)


Dibentuk : 1992
Anggaran Tahunan :
USD3,27 miliar (2015)
Roscosmos adalah pusat koordinasi untuk semua jenis kegiatan luar angkasa di Rusia.Ini melakukan berbagai kegiatan sipil, termasuk proyek-proyek astronot dan pemantauan Bumi serta mengkoordinasikan peluncuran militer dengan Kementerian Pertahanan Federasi Rusia. Antara 1955 dan 1965.

Program Luar Angkasa Uni Soviet banyak menelorkan banyak hal pertama di dunia. Di antaranya satelit buatan Bumi pertama bernama Sputnik-1, pria pertama mengelilingi luar angkasa (Yuri Gagarin).

Roscosmos dibentuk di era berbeda, tepat setelah berakhirnya Program Uni Soviet. Roscosmos saat ini sedang mengerjakan misi ExoMars - untuk menemukan bukti kehidupan di Mars, bekerja sama dengan ESA.

5. Indian Space Research


Organisation (ISRO)
Dibentuk : 1969
Anggaran Tahunan :
USD1,5 miliar (2018)
ISRO memanfaatkan teknologi luar angkasa untuk pembangunan nasional sambil mengejar eksplorasi planet dan penelitian ilmu luar angkasa. Mereka telah melakukan beberapa operasi besar di tingkat nasional dan internasional.

ISRO dikenal dengan sistem peluncurannya yang hemat biaya dan andal. Probe bulan pertama India diluncurkan pada 2008, menggunakan Kendaraan Peluncuran Satelit Polar (roket PSLV-XL). Perkiraan biaya untuk proyek ini hanya USD54 juta.

Pada 2014, mereka berhasil mengirim pesawat ruang angkasa ke orbit Mars dalam upaya pertama. Pada 2017, ISRO membuat rekor dunia untuk meluncurkan 104 satelit dalam sekali jalan.

6. Spacex


Dibentuk : 2002
Anggaran Tahunan :
Tidak diungkapkan
karena ini agen swasta
Satu dekade yang lalu, tidak ada yang percaya bahwa perusahaan swasta dapat bersaing dengan badan antariksa pemerintah. Tetapi ambisi, dedikasi dan kerja keras tim SpaceX telah benar-benar mengubah pikiran orang.

SpaceX telah mencapai beberapa tonggak sejarah yang belum dilakukan oleh badan antariksa swasta. Antara lain, meluncurkan roket propelan cair pertama yang didanai swasta (Falcon 1) dan mencapai orbit pada 2008, dan perusahaan swasta pertama yang mengirim pesawat ruang angkasa ke ISS (Dragon pada 2012). Saat ini, SpaceX dikenal sebagai perusahaan dirgantara swasta asal AS paling sukses.
Pada 2016, Elon Musk (CEO) mengungkap misi arsitektur program Sistem Transportasi Mars.

7. Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA)


Dibentuk : 1993
Anggaran Tahunan :
USD2,03 miliar (2013)
Dirancang sebagai agen kinerja inti untuk mendukung pengembangan kedirgantaraan pemerintah Jepang secara keseluruhan, JAXA melakukan operasi terpadu, mulai dari penelitian dasar dan pengembangan hingga implementasi.

Pada 2005, mereka meluncurkan Satelit Transportasi Multi-Fungsional 1R untuk pengamatan cuaca.Satu tahun kemudian, mereka meluncurkan versi kedua dari satelit ini untuk membantu mengarahkan lalu lintas udara.

Dan baru-baru ini, mereka meluncurkan satelit Kenya pertama ke orbit Bumi rendah. Pada 2018, mereka mengumumkan bahwa mereka akan berkolaborasi dengan Sony untuk mempelajari sistem komunikasi laser dari Kibo (modul ISS).

8. German Aerospace



Center (DLR)
Dibentuk : 1969
Anggaran Tahunan :
USD2,55 miliar (2016)
German Aerospace Center berfokus pada ruang, aeronautika, transportasi, energi, keamanan, dan digitalisasi. Selain melakukan misinya sendiri, ia juga merencanakan dan mengimplementasikan program luar angkasa atas nama pemerintah federal Jerman.

Beberapa proyek utama mereka termasuk sistem satelit navigasi global Galileo, Mars Express, dan Misi Topografi Shuttle Radar. Di tahun-tahun mendatang, mereka akan melakukan penelitian ke bidang-bidang seperti teknologi propulsi, pengembangan satelit, dan konsep misi luar angkasa.

9. Italian Space Agency (ASI)


Dibentuk : 1988
Anggaran Tahunan :
USD1,8 miliar (2016)
Lembaga ini didirkan pada 1988. Pada 1996, mereka meluncurkan misi satelit besar pertama mereka - bernama BeppoSAX - untuk memeriksa alam semesta dalam sinar-X.

Kemudian, agensi ini berkolaborasi pada beberapa proyek eksplorasi ruang angkasa internasional besar, seperti Cassini-Huygens, Mars Express, Mars Reconnaissance Orbiter, Venus Express, Juno, dan XMM-Newton. Industri luar angkasa Italia juga terlibat dalam aktivitas luar angkasa manusia.

10. National Centre For Space Studies (France)


Dibentuk : 1961
Anggaran Tahunan :
USD2,43 miliar (2018)
Badan Antariksa Prancis terutama berfokus pada lima bidang: aplikasi sipil ruang, akses ke ruang, penelitian ilmu pengetahuan dan teknologi, pembangunan berkelanjutan, dan keamanan dan pertahanan.

Badan ini saat ini bekerja dengan Jerman dan pemerintah lain untuk mengembangkan kendaraan peluncuran yang dapat digunakan kembali yang ditenagai oleh metana. Mereka juga bekerja sama dengan Badan Antariksa India (ISRO), untuk menyebarkan satelit Megha-Tropiques ke orbit, yang saat ini sedang menganalisis siklus air dalam konteks perubahan iklim. (Wahyono)