Turki Bersiap Perkenalkan Mobil Terbang Cezeri
A
A
A
ISTANBUL - Usai Jepang meluncurkan mobil terbang, perusahaan teknologi Turki memperkenalkan Mobil Terbang Pertama Cezeri. Kendaraan masa depan ini diyakini akan diluncurkan ke publik dalam pameran penerbangan, luar angkasa, dan teknologi di Istanbul, Turki.
Dilansir dari Carscoops, Selasa (13/8/2019), seperti kebanyakan mobil terbang lain, kendaraan ini lebih mirip pesawat bisa lepas landas dan mendarat dengan kapasitas satu tempat duduk penumpang.
Sang pembuat Bayker Makina memberi nama mobil terbang ini, Cezeri. Nama tersebut diambil terinspirasi insinyur Muslim terkenal Al Jazari yang hidup antara 1136 dan 1206.
Diketahui, Direktur Teknis Bayker Makina, Selçuk Bayraktar adalah menantu presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Bayraktar pertama kali berbagi gambar kendaraan ini di Twitter.
Media Turki, Ahval News melaporkan, Baykar Makina adalah salah satu perusahaan pertahanan dan teknologi terkemuka di Turki dengan keahlian mengembangkan serta memproduksi berbagai kendaraan udara tak berawak (drone). Tidak ada informasi detail mengenai rencana Baykar untuk Cezeri. Namun, diyakini mereka akan membawa kendaraan ini ke lini produksi begitu pengujian selesai.
Bila dilihat dari bentuknya, mobil terbang Cezeri memiliki empat bilah besar, seperti quadcopter yang ditempatkan di atas kompartemen penumpang kecil dengan satu kursi dan dikelilingi kaca. Tidak ada sistem kontrol yang dioperasikan penumpang, sehingga dipercaya Cezeri dirancang sepenuhnya otonom.
Jika dimasukkan ke dalam produksi, kemungkinan akan dijual kepada pelanggan swasta, atau lebih mungkin menjadi bagian dari armada kendaraan otonom sebagai fasilitas antar-jemput.Sebelumnya seminggu yang lalu, perusahaan IT dan jaringan Jepang NEC meluncurkan prototipe "mobil" listrik yang bisa terbang dan akan jadi taksi terbang. Prototipe NEC melakukan uji terbang jarak pendek di pabrik perusahaan yang berlokasi di Chiba
Seperti dilansir dari Kyodo News pada ketinggian tiga meter di kandang terkendali selama beberapa menit. Unit water mobility vehicle (AMV) memiliki panjang 3,9 meter, lebar 3,7 meter, dan tinggi 1,3 meter dengan empat baling-baling dan beratnya 148 kg.
Tidak seperti kebanyakan perusahaan yang ingin memproduksi "pesawat terbang", NEC mengatakan tidak bermaksud untuk menjadi pembuat "armada", melainkan berfokus pada teknologinya sendiri, untuk keperluan kargo di masa depan. Misalnya, prototipe menggunakan perangkat lunak NEC untuk mengontrol lalu lintas dan menentukan lokasinya.
Dilansir dari Carscoops, Selasa (13/8/2019), seperti kebanyakan mobil terbang lain, kendaraan ini lebih mirip pesawat bisa lepas landas dan mendarat dengan kapasitas satu tempat duduk penumpang.
Sang pembuat Bayker Makina memberi nama mobil terbang ini, Cezeri. Nama tersebut diambil terinspirasi insinyur Muslim terkenal Al Jazari yang hidup antara 1136 dan 1206.
Diketahui, Direktur Teknis Bayker Makina, Selçuk Bayraktar adalah menantu presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Bayraktar pertama kali berbagi gambar kendaraan ini di Twitter.
Media Turki, Ahval News melaporkan, Baykar Makina adalah salah satu perusahaan pertahanan dan teknologi terkemuka di Turki dengan keahlian mengembangkan serta memproduksi berbagai kendaraan udara tak berawak (drone). Tidak ada informasi detail mengenai rencana Baykar untuk Cezeri. Namun, diyakini mereka akan membawa kendaraan ini ke lini produksi begitu pengujian selesai.
Bila dilihat dari bentuknya, mobil terbang Cezeri memiliki empat bilah besar, seperti quadcopter yang ditempatkan di atas kompartemen penumpang kecil dengan satu kursi dan dikelilingi kaca. Tidak ada sistem kontrol yang dioperasikan penumpang, sehingga dipercaya Cezeri dirancang sepenuhnya otonom.
Jika dimasukkan ke dalam produksi, kemungkinan akan dijual kepada pelanggan swasta, atau lebih mungkin menjadi bagian dari armada kendaraan otonom sebagai fasilitas antar-jemput.Sebelumnya seminggu yang lalu, perusahaan IT dan jaringan Jepang NEC meluncurkan prototipe "mobil" listrik yang bisa terbang dan akan jadi taksi terbang. Prototipe NEC melakukan uji terbang jarak pendek di pabrik perusahaan yang berlokasi di Chiba
Seperti dilansir dari Kyodo News pada ketinggian tiga meter di kandang terkendali selama beberapa menit. Unit water mobility vehicle (AMV) memiliki panjang 3,9 meter, lebar 3,7 meter, dan tinggi 1,3 meter dengan empat baling-baling dan beratnya 148 kg.
Tidak seperti kebanyakan perusahaan yang ingin memproduksi "pesawat terbang", NEC mengatakan tidak bermaksud untuk menjadi pembuat "armada", melainkan berfokus pada teknologinya sendiri, untuk keperluan kargo di masa depan. Misalnya, prototipe menggunakan perangkat lunak NEC untuk mengontrol lalu lintas dan menentukan lokasinya.
(wbs)