Hadapi Era Robot, Generali Indonesia Tawarkan Perencanaan Pendidikan Anak

Sabtu, 14 September 2019 - 19:32 WIB
Hadapi Era Robot, Generali...
Hadapi Era Robot, Generali Indonesia Tawarkan Perencanaan Pendidikan Anak
A A A
JAKARTA - Berdasarkan studi World Economic Forum (2018), diperkirakan ada sekitar 75 juta pekerjaan yang akan digantikan oleh otomasi robot pada 2022. Dan di saat yang sama bakal tercipta 133 juta lapangan pekerjaan baru yang merupakan hasil kolaborasi antara interaksi manusia, mesin, dan algoritma.

Bahkan studi dari McKinsey & Company (2018) juga telah memperkirakan 800 juta pekerjaan akan digantikan oleh robot pada 2030. Kehadiran robot di tengah kehidupan manusia akan terus berkembang di tahun-tahun mendatang untuk semakin mempermudah aktivitas manusia, serta meningkatkan produktifitas dan efisiensi di berbagai industri.

Chief Marketing & Customer Generali Indonesia, Vivin Arbianti Gautama mengatakan, otomasi robot dan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) sudah menjadi bagian penting di era Industri 4.0 saat ini. Nantinya kehadiran robot akan semakin erat dengan aktivitas sehari-hari.

"Kami melihat ini sebagai peluang yang baik untuk terus mendukung dan mengasah kemampuan anak-anak agar mereka mampu mengambil bagian dari perkembangan teknologi di era digital. Melalui kompetisi ini (Olimpiade Robotika SINDO 2019), Generali berharap kreativitas anak bangsa sudah mulai terbangun mulai dari tingkat pendidikan dasar dan acara ini juga bisa menjadi bekal dan dorongan bagi mereka untuk bisa bersaing di kompetisi robot tingkat dunia," kata Vivin di sela-sela kompetisi robotik yang melibatkan ratusan peserta itu di Baywalk Mall, Pluit, Jakarta Utara, Sabtu (14/9/2019).

Selain kompetisi robot, dalam acara ini Generali juga memberikan edukasi kepada para orang tua mengenai cara mendidik anak menjadi cerdas digital. Bersama psikolog, Elizabeth Santosa, dan selebriti, Sisca Becker, Generali mengupas tuntas tips dan trik mendidik anak di tengah tren yang terus berkembang saat ini. Sekaligus cara mengontrol penggunaan gadget dan media sosial anak, tapi tetap menjadi sahabat bagi mereka.

Di acara ini, lanjut dia, Generali menekankan pentingnya persiapan finansial untuk pendidikan anak. Mengingat saat ini, pendidikan anak tidak cukup hanya pendidikan formal di sekolah. Namun memerlukan dukungan pendidikan informal lainnya untuk mengasah skill dan kemampuan kreativitas sang buah hati.

"Belum lagi biaya pendidikan yang semakin mahal dari tahun ke tahun. Badan Pusat Statistik menyebut, kenaikan rata-rata biaya pendidikan di Indonesia sebesar 10% per tahun, lebih tinggi daripada kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) yang hanya berkisar 8-9% setiap tahunnya," beber Vivin.

Untuk menjawab tingginya biaya pendidikan dan merencanakan masa depan anak, Generali memiliki solusi perlindungan finansial yang dapat dimanfaatkan untuk pendidikan anak. Produk-produk unit link Generali, yakni iPLAN, iPLAN Syariah, dan iPRIME memiliki komponen investasi yang dapat digunakan untuk perencanaan masa depan.

"Sekaligus perlindungan asuransi jiwa serta kesehatan, sehingga mampu memastikan kualitas hidup keluarga tetap terjaga dan terjamin saat terjadi resiko sakit atau meninggal dunia," sarannya.

Seluruh produk unit link Generali juga dilengkapi Robo ARMS, fitur baru dari ARMS (Auto Risk Management System) yang mengelola risiko investasi pada unit link dengan mengubah parameter ARMS secara otomatis sesuai kondisi pasar dan profil risiko nasabah. Fitur tersebut akan bekerja melindungi unit link nasabah dari kemungkinan terburuk dan mengambil keuntungan dari kemungkinan terbaik secara otomatis.

“Sebagai mitra perlindungan finansial, Generali berkomitmen untuk terus berinovasi memberikan solusi keuangan dan pelayanan terdepan untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga Indonesia. Inovasi terbaru Robo ARMS dari Generali menjadi pertama kali dan satu-satunya fitur di industri yang mampu mengamankan unit link nasabah," papar Vivin.

Layanan ini, sambung dia, memberikan pengalaman unik seperti layaknya asisten pribadi bagi nasabah yang sibuk. Di mana nasabah cukup menyerahkan perubahan setting parameter kepada manager investasi profesional Generali, sehingga nasabah bisa lebih banyak waktu untuk mempersiapkan pendidikan terbaik bagi anak-anaknya.

Vivin berharap, ke depannya para peserta dapat berlomba dalam skala internasional. Sehingga menumbuhkan semangat serta kepercayaan diri anak bangsa.

"Harapan ke depan kita mau anak-anak termotivasi bukan skala lokal dan nasional saja, tapi bisa ke internasional. Bakat mereka harus ditumbuhkan dari sekarang supaya bisa berkompetisi lebih tinggi lagi," harapnya.
(mim)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1807 seconds (0.1#10.140)