Terinspirasi Tanaman Layu, Peserta Olimpiade Robotika Buat Robot Penyiram Pohon
A
A
A
JAKARTA - Ratusan peserta Generali Olimpiade Robotika 2019 berlomba-lomba memamerkan inovasi teknologinya. Salah satu tim peserta membuat Robot Penyiram Tanaman.
Robot ini ditampilkan oleh tim yang beranggotakan Muhammad Athari Kusuma Edy alias Ari (kelas VII SMP Binus Serpong) dan Luqman Fawwaz W (kelas V SD Al Manar).
Kepada SINDOnews, Ari menjelaskan, ide awal pembuatan Robot Penyiram Tanaman. Dijelaskan, inspirasi pembuatan robot datang dari tanaman yang kerap layu kekurangan air bahkan mati karena kelebihan air.
"Jadi terinspirasi dari tanaman yang pada layu, human error gara-gara enggak ada air atau juga kelebihan nyiram," kata Ari di sela-sela kompetisi di Baywalk Pluit, Jakarta Utara, Sabtu (14/9/2019).
Dikatakannya, tak hanya menyiram saat tanaman butuh air, robot rancangan mereka juga bisa memberikan air yang aman bagi tanaman. "Fungsi robot ini kalau lembab robot ngebatesin air masuk. Kalau kering dia masukin air. Jadi semacam ada sensor PH di tangki air. Kalau PH-nya cukup airnya aman bakal dilanjutin," kata Ari menjelaskan.
Sementara itu, sang programmer Robot Penyiram Tanaman, Fawwaz mengatakan, mereka membutuhkan waktu dua pekan untuk menciptakan karyanya tersebut. "Kami mulai dari desain dua pekan. Bahan-bahannya agak susah dicari. Beli di online paling jauh dari Banyumas. Ini masih prototipe. Tahapannya dari ide, kedua desain, ketiga merangkai rangkaian ini," kata Fawwaz sambil memperlihatkan bagian yang dirangkai.
Fawwaz dan Ari berharap karya mereka nantinya bisa bermanfaat, khususnya bagi para petani yang membutuhkan. "Semoga bisa bermanfaat bagi petani kita," katanya kompak.
Robot ini ditampilkan oleh tim yang beranggotakan Muhammad Athari Kusuma Edy alias Ari (kelas VII SMP Binus Serpong) dan Luqman Fawwaz W (kelas V SD Al Manar).
Kepada SINDOnews, Ari menjelaskan, ide awal pembuatan Robot Penyiram Tanaman. Dijelaskan, inspirasi pembuatan robot datang dari tanaman yang kerap layu kekurangan air bahkan mati karena kelebihan air.
"Jadi terinspirasi dari tanaman yang pada layu, human error gara-gara enggak ada air atau juga kelebihan nyiram," kata Ari di sela-sela kompetisi di Baywalk Pluit, Jakarta Utara, Sabtu (14/9/2019).
Dikatakannya, tak hanya menyiram saat tanaman butuh air, robot rancangan mereka juga bisa memberikan air yang aman bagi tanaman. "Fungsi robot ini kalau lembab robot ngebatesin air masuk. Kalau kering dia masukin air. Jadi semacam ada sensor PH di tangki air. Kalau PH-nya cukup airnya aman bakal dilanjutin," kata Ari menjelaskan.
Sementara itu, sang programmer Robot Penyiram Tanaman, Fawwaz mengatakan, mereka membutuhkan waktu dua pekan untuk menciptakan karyanya tersebut. "Kami mulai dari desain dua pekan. Bahan-bahannya agak susah dicari. Beli di online paling jauh dari Banyumas. Ini masih prototipe. Tahapannya dari ide, kedua desain, ketiga merangkai rangkaian ini," kata Fawwaz sambil memperlihatkan bagian yang dirangkai.
Fawwaz dan Ari berharap karya mereka nantinya bisa bermanfaat, khususnya bagi para petani yang membutuhkan. "Semoga bisa bermanfaat bagi petani kita," katanya kompak.
(mim)