PP-Iptek Sebar 'Virus' Sains Melalui Ajang Science for All
A
A
A
JAKARTA - Pusat Peragaan Iptek (PP-Iptek), Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menyebarkan virus iptek ke warga DKI, khususnya pelajar, melalui kegiatan Science for All (SFA) DKI Jakarta, Wilayah Jakarta Pusat.
Digelar bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta dan Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 & 2 Jakarta Pusat, kegiatan Science for All (SFA) diadakan pada 22–24 Oktober 2019 di SMAN 1 dan SMKN 1 Jakarta Pusat.
SFA di wilayah Jakarta Pusat merupakan rangkaian kegiatan SFA DKI Jakarta yang sebelumnya telah diselenggarakan di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. Nantinya juga akan diselenggarakan di Jakarta Barat dan Jakarta Utara.
Kegiatan SFA sudah dilakukan di berbagai daerah, sebelumnya telah diselenggarakan di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Bali dalam rangka Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-24.
Kegiatan SFA bertujuan untuk memperkenalkan iptek (ilmu pengerahuan dan teknologi) seluas-luasnya kepada siswa, guru, dan masyarakat melalui pendekatan alat-alat peraga sains interaktif dan kegiatan sains lainnya secara menarik dan menyenangkan. Puluhan alat peraga iptek diboyong PP Iptek ke SFA Wilayah DKI Jakarta
“Alat-alat peraga sains interaktif harus dicoba oleh pengunjung agar dapat terlihat fenomena sainsnya dan pengunjung dapat bermain sambil mendapatkan pengetahuan sains yang baru,” kata Direktur PP-Iptek, M Syachrial Annas di Jakarta.
Syachrial pun mengajak warga Jakarta untuk membawa putra-putrinya ke SFA. Sebab SFA kali ini meliputi Alat Peraga Interaktif, Self Balancing Wheel, Demo Science, Science Corner, Mini Workshop, serta Demo Peluncuran Roket Air. PIK merupakan sebuah kegiatan pameran alat-alat peraga yang bersifat mobile atau portable bertema sains dan teknologi.
PP-Iptek juga menyajikan Mini Workshop. Di sini pengunjung bisa membuat hasil karya dengan memadukan sains dan seni seperti membuat Doodle on Bag, DNA Origami, Stick Puppets, Aquarium Datar, Tangga Nada, Sundial, serta Roket Kertas. Pengunjung dapat membawa pulang hasil karya yang telah dibuatnya.
Ada juga Demonstrasi Peluncuran Roket Air yang menampilkan eksperimen sederhana dengan bahan yang mudah ditemukan di sekitar kita. Misalnya, botol plastik berkarborasi yang diisi oleh tekanan dan air sebagai bahan pendorong sehingga menjadi aplikasi sederhana dari Hukum Newton dan mengungkap sisi lain dari sains.
Syachrial berharap dengan kegiatan SFA ini dapat membuka lebih luas wawasan dan pemahaman iptek masyarakat di wilayah DKI Jakarta, terutama wilayah Jakarta Pusat, khususnya pelajar dan memperkuat kapabilitas pendidik dalam menciptakan media pembelajaran iptek di sekolah.
SFA ini pun menjadi ajang promosi PP Iptek, Kemenristekdikti sebagai science center pertama di Indonesia dan salah satu wahana pembelajaran Iptek bagi masyarakat. Khususnya generasi muda yang memiliki peran strategis dalam memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia sesuai dengan visi dan misi negara.
“Harapannya tingkat kunjungan warga Jakarta ke PP-Iptek di TMII semakin tinggi. Karena selama ini masih di dominasi warga luar Jakarta, padahal kami ada di Jakarta,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Pusat, Slamet, menyambut baik kegiatan ini. “Selama ini anak-anak hanya mengenal teorinya saja, nah PP-Iptek memiliki keahlian mengajarkan iptek secara menyenangkan dengan praktik. Diharapkan hal ini bisa menambah kecintaan dan ketertarikan pelajar terhadap iptek," timpalnya.
Digelar bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta dan Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 & 2 Jakarta Pusat, kegiatan Science for All (SFA) diadakan pada 22–24 Oktober 2019 di SMAN 1 dan SMKN 1 Jakarta Pusat.
SFA di wilayah Jakarta Pusat merupakan rangkaian kegiatan SFA DKI Jakarta yang sebelumnya telah diselenggarakan di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. Nantinya juga akan diselenggarakan di Jakarta Barat dan Jakarta Utara.
Kegiatan SFA sudah dilakukan di berbagai daerah, sebelumnya telah diselenggarakan di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Bali dalam rangka Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-24.
Kegiatan SFA bertujuan untuk memperkenalkan iptek (ilmu pengerahuan dan teknologi) seluas-luasnya kepada siswa, guru, dan masyarakat melalui pendekatan alat-alat peraga sains interaktif dan kegiatan sains lainnya secara menarik dan menyenangkan. Puluhan alat peraga iptek diboyong PP Iptek ke SFA Wilayah DKI Jakarta
“Alat-alat peraga sains interaktif harus dicoba oleh pengunjung agar dapat terlihat fenomena sainsnya dan pengunjung dapat bermain sambil mendapatkan pengetahuan sains yang baru,” kata Direktur PP-Iptek, M Syachrial Annas di Jakarta.
Syachrial pun mengajak warga Jakarta untuk membawa putra-putrinya ke SFA. Sebab SFA kali ini meliputi Alat Peraga Interaktif, Self Balancing Wheel, Demo Science, Science Corner, Mini Workshop, serta Demo Peluncuran Roket Air. PIK merupakan sebuah kegiatan pameran alat-alat peraga yang bersifat mobile atau portable bertema sains dan teknologi.
PP-Iptek juga menyajikan Mini Workshop. Di sini pengunjung bisa membuat hasil karya dengan memadukan sains dan seni seperti membuat Doodle on Bag, DNA Origami, Stick Puppets, Aquarium Datar, Tangga Nada, Sundial, serta Roket Kertas. Pengunjung dapat membawa pulang hasil karya yang telah dibuatnya.
Ada juga Demonstrasi Peluncuran Roket Air yang menampilkan eksperimen sederhana dengan bahan yang mudah ditemukan di sekitar kita. Misalnya, botol plastik berkarborasi yang diisi oleh tekanan dan air sebagai bahan pendorong sehingga menjadi aplikasi sederhana dari Hukum Newton dan mengungkap sisi lain dari sains.
Syachrial berharap dengan kegiatan SFA ini dapat membuka lebih luas wawasan dan pemahaman iptek masyarakat di wilayah DKI Jakarta, terutama wilayah Jakarta Pusat, khususnya pelajar dan memperkuat kapabilitas pendidik dalam menciptakan media pembelajaran iptek di sekolah.
SFA ini pun menjadi ajang promosi PP Iptek, Kemenristekdikti sebagai science center pertama di Indonesia dan salah satu wahana pembelajaran Iptek bagi masyarakat. Khususnya generasi muda yang memiliki peran strategis dalam memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia sesuai dengan visi dan misi negara.
“Harapannya tingkat kunjungan warga Jakarta ke PP-Iptek di TMII semakin tinggi. Karena selama ini masih di dominasi warga luar Jakarta, padahal kami ada di Jakarta,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Pusat, Slamet, menyambut baik kegiatan ini. “Selama ini anak-anak hanya mengenal teorinya saja, nah PP-Iptek memiliki keahlian mengajarkan iptek secara menyenangkan dengan praktik. Diharapkan hal ini bisa menambah kecintaan dan ketertarikan pelajar terhadap iptek," timpalnya.
(mim)