Kejar Ketertinggalan dari Bangsa Lain, PUI Dorong Percepatan Inovasi

Minggu, 08 Desember 2019 - 17:48 WIB
Kejar Ketertinggalan...
Kejar Ketertinggalan dari Bangsa Lain, PUI Dorong Percepatan Inovasi
A A A
BOGOR - Penguatan keunggulan Indonesia dalam ranah inovasi membutuhkan percepatan pengembangan produk dari lembaga penelitian. Sebab dengan percepatan itu bisa membuat bangsa ini mengejar ketertinggalannya dari negara-negara penghasil teknologi seperti Jepang dan Korea Selatan.

"Kemenristek-BRIN (Kementerian Riset, Teknologi, dan Badan Riset Inovasi Nasional) telah mengembangkan upaya peningkatan kualitas kelembagaan Iptek dan Dikti melalui program pengembangan PUI (Pusat Unggulan Iptek), yang bertujuan meningkatkan kualitas litbang agar mampu menghasilkan produk iptek dan inovasi yang berbasis demand atau kebutuhan," kata Direktur Lembaga Penelitian dan Pengembangan Kemenristek-BRIN, Kemal Prihatman dalam acara Media Gathering Kemenristek-BRIN bersama Forum Wartawan Teknologi dan Inovasi (Forwatekin) bertema "Penguatan Dukungan Media pada Program Kawasan Sains dan Teknologi (KST) dan Pusat Unggulan Iptek di Bogor, Jumat malam (6/12/2019).

Menurut Kemal, hal itu akan membuat lembaga Litbang mampu mendukung daya saing pengguna teknologi, baik dari dunia industri, pemerintah dan masyarakat sesuai potensi ekonomi daerah. Pemerintah sendiri sebenarnya memiliki ratusan lembaga-lembaga penelitian yang dibina, tapi masih banyak yang belum mampu memberikan hasil maksimal.

Artinya, produk-produk inovasi yang dihasilkan mayoritas hanya sampai pada hak paten, belum banyak yang mampu menembus pasar atau komersial. “Ada 300 lebih litbang dari pemerintah, 300-an dari perguruan tinggi dan lebih dari 130-an dari industri. Namun mendorong saja tidak cukup, perlu percepatan agar ada output berkualitas yang dihasilkan,” cetusnya.

Salah satu strategi pemerintah untuk terus menggenjot litbang melakukan percepatan inovasi ialah melalui peningkatan kemampuan lembaga dalam mengakses informasi teknologi, mengefisienkan penggunaan sumber daya yang ada, dan tata kelola dari hulu ke hilir.

Kemal menegaskan, percepatan nantinya akan membuat produk-produk inovasi dari lembaga litbang mempunyai daya saing di kancah internasional. “Kita harus kuasai pasar global bukan hanya lokal. Kita juga harus maju ke depan,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Forwatekin, Juanda, mengatakan, pemerintah melalui Kemeristek-BRIN harus mendorong produk-produk inovasi yang dihasilkan lembaga-lembaga litbang bisa benar-benar bermanfaat untuk masyarakat. “Jangan berpuas dengan banyak hasil penelitian dan hak paten, tapi dituntut hasil inovasinya yang bisa bermanfaat untuk masyarakat,” katanya.

Selain itu, Juanda juga menambahkan bahwa perlu adanya sentuhan kreasi dan aspek entrepreunership dalam pengembangan produk-produk inovasi agar mampu mampu masuk ke dalam dunia industri, yang nantinya akan mampu meningkatkan ekonomi masyarakat.

“Harus ada sentuhan kreasi dan enterpreunership, karena nantinya hasil-hasil penelitian itu akan bersentuhan dengan perusahaan-perusahaan, yang kemudian bisa menjadi sumber ekonomi masyarakat,” pesannya.
(mim)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1906 seconds (0.1#10.140)