Anak Usaha Perusahaan Tembakau Ini Kembangkan Vaksin Covid-19

Jum'at, 03 April 2020 - 16:23 WIB
Anak Usaha Perusahaan Tembakau Ini Kembangkan Vaksin Covid-19
Anak Usaha Perusahaan Tembakau Ini Kembangkan Vaksin Covid-19
A A A
JAKARTA - Anak usaha British American Tobacco (BAT) yang bergerak di bidang bio-teknologi, Kentucky BioProcessing (KBP), tengah mengembangkan potensi vaksin untuk virus corona atau COVID-19. Perusahaan saat ini sedang dalam pengujian pra- klinis.

Apabila pengujian tersebut berjalan dengan baik, BAT berharap bahwa dengan adanya mitra yang tepat serta dukungan dari lembaga-lembaga Pemerintah, antara 1 hingga 3 juta dosis vaksin dapat diproduksi setiap minggunya, yang akan dimulai pada bulan Juni. Perusahaan menegaskan, niatan untuk mengembangkan vaksin COVID-19 tersebut akan dilaksanakan tidak dengan dasar keuntungan.

Director of Scientific Research, BAT Dr David O’Reilly mengatakan pihaknya terus berkomunikasi dengan US Food and Drug Administration dan sedang meminta petunjuk mengenai langkah selanjutnya. BAT juga telah menjalin komunikasi dengan Departemen Kesehatan dan Sosial (Department of Health and Social Care) Inggris, dan BARDA di Amerika Serikat, untuk menawarkan bantuan dan memberikan akses atas penelitian dengan tujuan untuk mempercepat pembuatan vaksin untuk COVID-19.

"Pengembangan vaksin adalah pekerjaan yang menantang dan kompleks, namun kami percaya bahwa kami telah membuat gebrakan yang besar dengan platform teknologi tanaman tembakau kami dan selalu siap untuk bekerja sama dengan Pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan untuk membantu peperangan melawan COVID-19. Kami sepenuhnya sejalan dengan permintaan PBB, yakni dengan pendekatan di mana seluruh masyarakat bersama-sama mengatasi permasalahan global," kata dia dalam pers rilisnya di Jakarta, Jumat (3/4/2020).

Vaksin yang sedang dalam pengembangan tersebut menggunakan hak milik dari BAT, yakni teknologi tanaman tembakau yang cepat tumbuh yang memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan teknologi produksi vaksin konvensional. Teknologi BAT tersebut lebih aman karena tanaman tembakau tidak dapat menyimpan patogen yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia.

Teknologi tersebut juga lebih cepat karena elemen-elemen dari vaksin terakumulasi dalam tanaman tembakau jauh lebih cepat – 6 minggu dalam tanaman tembakau versus beberapa bulan dengan menggunakan metode-metode konvensional. Formulasi vaksin yang sedang dikembangkan oleh KBP tetap stabil pada suhu kamar, tidak seperti pada vaksin konvensional yang seringkali harus memerlukan pendinginan dalam lemari es.

Teknologi tersebut memiliki potensi untuk memberikan respons imun yang efektif hanya dengan satu dosis tunggal. Anak perusahaan BAT di Amerika Serikat, Reynolds American Inc, mengakuisisi KBP pada tahun 2014, dengan tujuan untuk menggunakan beberapa teknologi pengekstraksi tembakau yang unik untuk dapat membantu lebih lanjut dalam pengembangan produk-produk kategori baru yang bukan merupakan produk mudah terbakar (combustible).

Pada tahun 2014, KBP menjadi berita utama sebagai salah satu dari sedikit perusahaan dengan penanganan Ebola yang efektif, yang telah memproduksi ZMappTM bersama dengan perusahaan yang berbasis di California yakni Mapp BioPharmaceuticals yang bermitra dengan Otoritas Riset dan Pengembangan Biomedik Amerika Serikat atau U.S. Biomedical Advanced Research and Development Authority (BARDA).

Baru-baru ini, KBP melakukan kloning atas sebagian urutan genetik COVID-19 yang mengarah pada pengembangan potensi antigen - suatu zat yang menginduksi respon imun dalam tubuh dan khususnya, produksi antibodi. Antigen ini kemudian dimasukkan ke dalam tanaman tembakau untuk diproduksi ulang dan, setelah tanaman tembakau tersebut dipanen, antigen yang telah diproduksi tersebut kemudian dimurnikan, dan saat ini sedang dalam tahap pengujian pra-klinis.

BAT saat ini sedang menjajaki kerja sama dengan badan-badan Pemerintah untuk melakukan pengujian klinis terhadap vaksin ini sesegera mungkin. Melalui kolaborasi dengan pihak Pemerintah dan para pihak ketiga, BAT percaya bahwa dosis sebesar 1 sampai 3 juta tersebut dapat diproduksi.

“KBP telah melakukan eksplorasi terhadap penggunaan alternatif atas tanaman tembakau selama beberapa waktu terakhir. Salah satu penggunaan alternatif tersebut adalah dikembangkannya vaksin yang berbahan dasar tanaman. Kami berkomitmen untuk turut memberikan kontribusi atas upaya global untuk menekan penyebaran COVID-19 dengan menggunakan teknologi ini,” tambahnya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7342 seconds (0.1#10.140)