Survei Terbaru Galaksi Bima Sakti, Astronom Petakan 3,32 Miliar Objek Kosmik
Selasa, 24 Januari 2023 - 20:22 WIB
SANTIAGO - Para astronom telah merilis data survei terbaru galaksi Bima Sakti dan berhasil memetakan sebanyak 3,32 miliar objek kosmik yang luar biasa secara detail. Data ini diperoleh dari Kamera Energi Gelap (Dark Energy Camera Plane Survey/DECam), bagian dari Teleskop Víctor M Blanco 4 di Cerro Tololo Inter-American Observatory (CTIO) di Cile .
Instrumen ini terletak pada ketinggian 2.200 meter di atas permukaan laut yang memberikan pandangan jelas ke langit selatan. Hasil akhirnya adalah gambar raksasa yang dapat diperbesar dan diperkecil untuk skala rasa yang menakjubkan.
“Salah satu alasan utama keberhasilan DECaPS2 adalah karena kami hanya menunjuk ke wilayah dengan kepadatan bintang yang luar biasa tinggi dan berhati-hati dalam mengidentifikasi sumber yang muncul hampir di atas satu sama lain,” kata Andrew Saydjari, ilmuwan dari CTIO dikutip dari laman NewAtlas, Selasa (24/1/2023).
Piringan galaksi Bima Sakti muncul sebagai gumpalan cahaya terang, diselimuti debu, yang membuatnya sulit untuk membedakan bintang dan objek individu. Pandangan inframerah-dekat teleskop membantunya mengintip melalui debu.
Sementara teknik pemrosesan data baru yang memprediksi latar belakang di balik setiap bintang membantu mengeluarkan bintang dari kerumunan dan nebula. Dan, hasil akhirnya luar biasa.
Gambar dimulai dari tampilan yang terlihat seperti apa yang Anda lihat dengan mata telanjang menatap ke langit. Ketika memperbesar petak secara acak pada bagian mana pun, maka akan mengungkapkan bintang yang semakin spesifik.
“Ketika dikombinasikan dengan gambar dari Pan-STARRS 1, DECaPS2 melengkapi tampilan panorama 360 derajat dari piringan Bima Sakti dan juga menjangkau bintang yang jauh lebih redup," kata astronom Edward Schlafly dari Space Telescope Science Institute di Maryland.
Instrumen ini terletak pada ketinggian 2.200 meter di atas permukaan laut yang memberikan pandangan jelas ke langit selatan. Hasil akhirnya adalah gambar raksasa yang dapat diperbesar dan diperkecil untuk skala rasa yang menakjubkan.
“Salah satu alasan utama keberhasilan DECaPS2 adalah karena kami hanya menunjuk ke wilayah dengan kepadatan bintang yang luar biasa tinggi dan berhati-hati dalam mengidentifikasi sumber yang muncul hampir di atas satu sama lain,” kata Andrew Saydjari, ilmuwan dari CTIO dikutip dari laman NewAtlas, Selasa (24/1/2023).
Piringan galaksi Bima Sakti muncul sebagai gumpalan cahaya terang, diselimuti debu, yang membuatnya sulit untuk membedakan bintang dan objek individu. Pandangan inframerah-dekat teleskop membantunya mengintip melalui debu.
Sementara teknik pemrosesan data baru yang memprediksi latar belakang di balik setiap bintang membantu mengeluarkan bintang dari kerumunan dan nebula. Dan, hasil akhirnya luar biasa.
Gambar dimulai dari tampilan yang terlihat seperti apa yang Anda lihat dengan mata telanjang menatap ke langit. Ketika memperbesar petak secara acak pada bagian mana pun, maka akan mengungkapkan bintang yang semakin spesifik.
“Ketika dikombinasikan dengan gambar dari Pan-STARRS 1, DECaPS2 melengkapi tampilan panorama 360 derajat dari piringan Bima Sakti dan juga menjangkau bintang yang jauh lebih redup," kata astronom Edward Schlafly dari Space Telescope Science Institute di Maryland.
(wib)
tulis komentar anda