Picu Ketakutan AS dan Sekutu, China Berencana Bangun Megakonstelasi 13.000 Satelit

Sabtu, 25 Februari 2023 - 10:17 WIB
China telah memicu ketakutan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya dengan rencana pembangunan megakonstelasi 13.000 satelit. Foto/Daily Mail/Slash Gear/Space
BEIJING - China telah memicu ketakutan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya dengan rencana pembangunan megakonstelasi 13.000 satelit. Meskipun China menyebutkan megakonstelasi 13.000 satelit ini untuk menyediakan layanan internet 5G yang kuat keseluruh dunia.

Tentu AS dan sekutunya sudah tidak asing lagi dengan konstelasi satelit, karena sudah dikembangkan dan dioperasikan oleh perusahaan milik Elon Musk, yang dikenal dengan SpaceX Starlink. Dikutip dari laman Space, setidaknya sampai November 2022 ada 3.271 satelit Starlink dalam konstelasi satelit milik SpaceX.

Layanan SpaceX Starlink tujuannya juga untuk menyediakan layanan jaringan internet yang cepat dan kuat serta menjangkau seluruh pelosok bagian bumi mana pun. Namun, dalam perkembangannya, jaringan internet Starlink juga dapat digunakan dalam medan konflik dan kepentingan militer seperti dalam perang Rusia dan Ukraina.



Bisa jadi, potensi kemampuan besar yang dimiliki konstelasi satelit ini yang memicu kekhawatiran jika digunakan untuk kepentingan militer dan mata-mata. Apalagi China berencana membangun 13.000 satelit dalam megakonstelasi yang secara teknis mengalahkan konstelasi satelit Starlink.



Dikutip dari laman South China Morning Post (SCMP), Sabtu (25/2/2023), para peneliti mengatakan China berencana untuk membangun jaringan satelit besar di orbit dekat Bumi untuk menyediakan layanan internet kepada pengguna di seluruh dunia dan untuk melumpuhkan Starlink Elon Musk.

Menurut tim yang dipimpin oleh profesor Xu Can dari Universitas Teknik Antariksa Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) di Beijing, proyek tersebut memiliki nama kode "GW". Namun, bagaimana detail proyek GW itu masih belum jelas, termasuk tentang cakupan jaringan atau bagaimana cara kerjanya.

Dikutip dari laman Daily News, 26 Januari 2022, detail pertama megakonstelasi ini dirilis pada akhir tahun 2020. Pemerintah China mengajukan permohonan ke Persatuan Telekomunikasi Internasional untuk alokasi spektrum, untuk dua konstelasi satelit orbit rendah Bumi.

Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More