Eskplorasi Menggila, Luar Angkasa Diprediksi Jadi Lokasi Lautan Sampah
Minggu, 12 Maret 2023 - 14:30 WIB
JAKARTA - Ilmuwan khawatir luar angkasa akan jadi lokasilautan sampah karena tingginya upaya eksplorasi yang akan dilakukan oleh berbagai pihak. Dikhawatirkan gunungan sampah luar angkasa itu justru akan merugikan orbit bumi.
Menurut mereka jumlah satelit yang akan dikirim ke luar angkasa diprediksi akan mencapai lebih dari 60.000 pada 2030 nanti. Keberadaan satelit itu justru akan menambah sesak kondisi luar angkasa. Apalagi saat ini sudah ada 100 triliun potongan satelit tua yang tidak lagi berfungsi.
Potongan satelit itu kini jadi sampah yang terus mengelilingi bumi. Hal itu membuat orbit bumi jadi sangat tidak ideal.
Dr Imogen Napper, peneliti dari Research Fellow di University of Plymouth, mengatakan saat ini semua orang berupaya membuat bumi jauh dari polusi sampah. Termasuk upaya besar-besaran membersihkan laut dari sampah plastik.
Dia berharap cara yang sama bisa diterapkan ke luar angkasa. Pasalnya seperti laut, luar angkasa kini benar-benar penuh dengan sampah. Jadi selain upaya juga diperlukan regulasi yang jelas agar eksplorasi besar-besaran di luar angkasa tidak merugikan kondisi yang ada di atas sana.
"Sekarang kita berada dalam situasi yang sama dengan penumpukan puing-puing luar angkasa. Mempertimbangkan apa yang telah kita pelajari dari laut lepas, kita dapat menghindari kesalahan yang sama," harap Dr Imogen Napper.
Heather Koldewey, Penasihat Teknis Kelautan Senior ZSL mengatakan ada banyak kesamaan antara masalah yang dialami lautan dengan luar angkasa. Eksplorasi besar-besaran di darat dan laut membuat lautan jadi lokasi sampah yang sangat besar. Begitu juga terjadi dengan luar angkasa.
Menurut mereka jumlah satelit yang akan dikirim ke luar angkasa diprediksi akan mencapai lebih dari 60.000 pada 2030 nanti. Keberadaan satelit itu justru akan menambah sesak kondisi luar angkasa. Apalagi saat ini sudah ada 100 triliun potongan satelit tua yang tidak lagi berfungsi.
Potongan satelit itu kini jadi sampah yang terus mengelilingi bumi. Hal itu membuat orbit bumi jadi sangat tidak ideal.
Dr Imogen Napper, peneliti dari Research Fellow di University of Plymouth, mengatakan saat ini semua orang berupaya membuat bumi jauh dari polusi sampah. Termasuk upaya besar-besaran membersihkan laut dari sampah plastik.
Baca Juga
Dia berharap cara yang sama bisa diterapkan ke luar angkasa. Pasalnya seperti laut, luar angkasa kini benar-benar penuh dengan sampah. Jadi selain upaya juga diperlukan regulasi yang jelas agar eksplorasi besar-besaran di luar angkasa tidak merugikan kondisi yang ada di atas sana.
"Sekarang kita berada dalam situasi yang sama dengan penumpukan puing-puing luar angkasa. Mempertimbangkan apa yang telah kita pelajari dari laut lepas, kita dapat menghindari kesalahan yang sama," harap Dr Imogen Napper.
Heather Koldewey, Penasihat Teknis Kelautan Senior ZSL mengatakan ada banyak kesamaan antara masalah yang dialami lautan dengan luar angkasa. Eksplorasi besar-besaran di darat dan laut membuat lautan jadi lokasi sampah yang sangat besar. Begitu juga terjadi dengan luar angkasa.
tulis komentar anda