Misi NASA Berkunjung ke Venus Ada di Ujung Tanduk
Selasa, 21 Maret 2023 - 07:30 WIB
JAKARTA - Misi NASA berkunjung ke Venus melalui misi VERITAS ternyata berada di ujung tanduk. Pasalnya pendanaan yang diberikan untuk misi tersebut justru telah ditarik kembali. Alhasil keinginan NASA agar bisa datang ke Venus akan mengalami perlambatan.
Kondisi itu justru bertolak belakang dengan temuan NASA baru-baru ini. Dimana pada minggu lalu mereka mengetahui bahwa Venus ternyata masih memiliki gunung berapi yang aktif. Artinya Venus bukanlah planet mati yang seperti diduga banyak orang.
Kondisi itu membuat banyak orang bersemangat untuk mengeksplorasi Venus. Hanya saja kenyataannya pendanaan misi VERITAS justru telah banyak yang ditarik.
Diketahui pada 2021 NASA mengumumkan dua misi untuk berangkat ke Venus yakni DAVINCI+ ((Deep Atmosphere Venus Investigation of Noble gases, Chemistry, and Imaging) dan VERITAS (Venus Emissivity, Radio Science, InSAR, Topography, and Spectroscopy). Kedua misi itu dijalankan untuk menyelidiki apakah Venus memiliki atau memiliki lempeng tektonik dan menentukan apakah masih ada gunung berapi aktif di Venus.
Diperkirakan kedua misi itu akan segera dijalankan pada 2028-203. Kedua misi diberikan anggaran yang cukup besar yakni masing-masing USD500 juta atau mencapai Rp7,6 triliun.
Kondisi itu justru bertolak belakang dengan temuan NASA baru-baru ini. Dimana pada minggu lalu mereka mengetahui bahwa Venus ternyata masih memiliki gunung berapi yang aktif. Artinya Venus bukanlah planet mati yang seperti diduga banyak orang.
Kondisi itu membuat banyak orang bersemangat untuk mengeksplorasi Venus. Hanya saja kenyataannya pendanaan misi VERITAS justru telah banyak yang ditarik.
Diketahui pada 2021 NASA mengumumkan dua misi untuk berangkat ke Venus yakni DAVINCI+ ((Deep Atmosphere Venus Investigation of Noble gases, Chemistry, and Imaging) dan VERITAS (Venus Emissivity, Radio Science, InSAR, Topography, and Spectroscopy). Kedua misi itu dijalankan untuk menyelidiki apakah Venus memiliki atau memiliki lempeng tektonik dan menentukan apakah masih ada gunung berapi aktif di Venus.
Diperkirakan kedua misi itu akan segera dijalankan pada 2028-203. Kedua misi diberikan anggaran yang cukup besar yakni masing-masing USD500 juta atau mencapai Rp7,6 triliun.
Lihat Juga :
tulis komentar anda