Astronot Arab Siap Torehkan Sejarah, Sultan Al Neyadi Tak Sabar Jalani Misi Spacewalk
Senin, 10 April 2023 - 22:49 WIB
FLORIDA - Astronot Uni Emirat Arab (UEA) Sultan Al Neyadi siap menorehkan sejarah penting dalam misi jangka panjang di luar angkasa. Sultan Al Neyadi dijadwalkan melakukan misi spacewalk pertama di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada 28 April 2023.
Sultan Al Neyadi dijadwalkan melakukan spacewalk atau aktivitas ekstravehicular (EVA) selama 6,5 jam. Jika misi terlaksana tanpa ada kendala apa pun, maka Sultan Al Neyadi akan menjadi astronot Arab pertama yang melakukan spacewalk.
Misi itu juga akan menjadikan UEA negara ke-10 dengan warga negara yang berjalan di luar angkasa. Tentu momen ini menjadi luar biasa, karena Sultan Al Neyadi yang tiba di ISS pada 3 Maret 2023 mencatatkan dirinya sebagai astronot UEA pertama yang menjalani misi jangka panjang selama 6 bulan di luar angkasa.
Selama melakukan aktivitas ekstravehicular, Sultan Al Neyadi dan rekan kru Stephen Bowen dari NASA akan mengambil peralatan komunikasi yang disebut unit Grup Frekuensi Radio (RFG) yang akan dikembalikan ke Bumi. Duo astronot ini juga akan mempersiapkan ISS untuk pemasangan susunan surya canggih, yang akan dilakukan di perjalanan ruang angkasa di masa depan.
“Saya sangat menantikan momen bersejarah ini, yang telah saya latih secara ekstensif di Johnson Space Center. Saya menantikan untuk mewakili negara saya dan melanjutkan perjalanan luar biasa yang dimulai oleh generasi astronot sebelum saya," tulis Al Neyadi di Twitter pada 6 April 2023.
Sultan Al Neyadi sudah menghabiskan latihan lebih dari 55 jam di bawah air di Neutral Buoyancy Laboratory NASA di Houston, replika ISS berukuran penuh yang terendam dalam kolam. Berada di bawah air meniru keadaan tanpa bobot, menjadikan lab akuatik ini pusat pelatihan yang ideal untuk astronot yang berjalan di luar angkasa.
Sultan Al Neyadi juga dijadwalkan melakukan 19 percobaan yang mempelajari berbagai hal sesuatu mulai dari sakit punggung hingga biologi tanaman. “Merupakan kehormatan besar bagi saya untuk menjadi bagian dari misi bersejarah ini, mewakili negara saya, UEA, dan menerima pin emas astronot NASA,” katanya.
Sultan Al Neyadi dijadwalkan melakukan spacewalk atau aktivitas ekstravehicular (EVA) selama 6,5 jam. Jika misi terlaksana tanpa ada kendala apa pun, maka Sultan Al Neyadi akan menjadi astronot Arab pertama yang melakukan spacewalk.
Misi itu juga akan menjadikan UEA negara ke-10 dengan warga negara yang berjalan di luar angkasa. Tentu momen ini menjadi luar biasa, karena Sultan Al Neyadi yang tiba di ISS pada 3 Maret 2023 mencatatkan dirinya sebagai astronot UEA pertama yang menjalani misi jangka panjang selama 6 bulan di luar angkasa.
Selama melakukan aktivitas ekstravehicular, Sultan Al Neyadi dan rekan kru Stephen Bowen dari NASA akan mengambil peralatan komunikasi yang disebut unit Grup Frekuensi Radio (RFG) yang akan dikembalikan ke Bumi. Duo astronot ini juga akan mempersiapkan ISS untuk pemasangan susunan surya canggih, yang akan dilakukan di perjalanan ruang angkasa di masa depan.
“Saya sangat menantikan momen bersejarah ini, yang telah saya latih secara ekstensif di Johnson Space Center. Saya menantikan untuk mewakili negara saya dan melanjutkan perjalanan luar biasa yang dimulai oleh generasi astronot sebelum saya," tulis Al Neyadi di Twitter pada 6 April 2023.
Sultan Al Neyadi sudah menghabiskan latihan lebih dari 55 jam di bawah air di Neutral Buoyancy Laboratory NASA di Houston, replika ISS berukuran penuh yang terendam dalam kolam. Berada di bawah air meniru keadaan tanpa bobot, menjadikan lab akuatik ini pusat pelatihan yang ideal untuk astronot yang berjalan di luar angkasa.
Baca Juga
Sultan Al Neyadi juga dijadwalkan melakukan 19 percobaan yang mempelajari berbagai hal sesuatu mulai dari sakit punggung hingga biologi tanaman. “Merupakan kehormatan besar bagi saya untuk menjadi bagian dari misi bersejarah ini, mewakili negara saya, UEA, dan menerima pin emas astronot NASA,” katanya.
(wib)
tulis komentar anda