China Bangun Konektivitas Internet Satelit untuk Drone dan Pesawat Hipersonik
Selasa, 02 Mei 2023 - 12:46 WIB
BEIJING - Startup internet satelit China, Galaxy Space, berencana menyediakan konektivitas broadband untuk membantu program kendaraan hipersonik. Teknologi Galaxy Space dapat menyediakan konektivitas untuk drone dan pesawat hipersonik .
Galaxy Space yang berbasis di Beijing didirikan pada tahun 2016 dengan tujuan untuk membangun konstelasi satelit broadband pribadi. Namun, menurut South China Morning Post, perusahaan juga menyediakan layanan untuk aplikasi militer.
Galaxy Space meluncurkan enam satelit eksperimental pada Maret 2022 dan menunjukkan kemampuan untuk menyediakan konektivitas broadband ke terminal di darat. Tes selanjutnya yang didokumentasikan dalam makalah jurnal baru-baru ini mencatat bahwa perusahaan mencapai komunikasi berkelanjutan antara enam satelit Galaxy Space dan terminal yang bergerak cepat selama sekitar 25 menit tanpa gangguan dalam transmisi data dua arah.
Hasilnya menunjukkan bahwa teknologi Galaxy Space mampu menyediakan konektivitas broadband ke drone hipersonik atau pesawat terbang hingga Mach 25. Namun, para peneliti menyebutkan ini perlu pengujian, pengembangan, dan verifikasi lebih lanjut.
Awalnya, Galaxy Space berencana membangun konstelasi broadband sendiri, namun gagal. Pemerintah China ternyata membangun konstelasi nasional sendiri berkekuatan 13.000 satelit sebagai jawaban atas konstelasi yang dibangun oleh SpaceX dan Oneweb.
Perusahaan, yang memiliki fasilitas penelitian dan pengembangan serta manufaktur satelit, mengubah target proyek di masa depan. Pada September tahun lalu, Galaxy Space mendapatkan pendanaan baru yang menempatkan valuasinya sebesar USD1,58 miliar.
Galaxy Space yang berbasis di Beijing didirikan pada tahun 2016 dengan tujuan untuk membangun konstelasi satelit broadband pribadi. Namun, menurut South China Morning Post, perusahaan juga menyediakan layanan untuk aplikasi militer.
Galaxy Space meluncurkan enam satelit eksperimental pada Maret 2022 dan menunjukkan kemampuan untuk menyediakan konektivitas broadband ke terminal di darat. Tes selanjutnya yang didokumentasikan dalam makalah jurnal baru-baru ini mencatat bahwa perusahaan mencapai komunikasi berkelanjutan antara enam satelit Galaxy Space dan terminal yang bergerak cepat selama sekitar 25 menit tanpa gangguan dalam transmisi data dua arah.
Hasilnya menunjukkan bahwa teknologi Galaxy Space mampu menyediakan konektivitas broadband ke drone hipersonik atau pesawat terbang hingga Mach 25. Namun, para peneliti menyebutkan ini perlu pengujian, pengembangan, dan verifikasi lebih lanjut.
Awalnya, Galaxy Space berencana membangun konstelasi broadband sendiri, namun gagal. Pemerintah China ternyata membangun konstelasi nasional sendiri berkekuatan 13.000 satelit sebagai jawaban atas konstelasi yang dibangun oleh SpaceX dan Oneweb.
Perusahaan, yang memiliki fasilitas penelitian dan pengembangan serta manufaktur satelit, mengubah target proyek di masa depan. Pada September tahun lalu, Galaxy Space mendapatkan pendanaan baru yang menempatkan valuasinya sebesar USD1,58 miliar.
(wib)
tulis komentar anda