Boeing Perkenalkan Desain dan Konsep Pesawat Hipersonik Baru
loading...
A
A
A
Boeing memperkenalkan desain dan konsep pesawat hipersonik terbarunya awal pekan ini pada Januari 2022. Desain baru pesawat hipersonik ini merupakan evolusi dari desain pertama yang ditampilkan pada tahun 2018.
Boeing menjelaskan, desain dan konsep pesawat hipersonik baru ini dapat digunakan untuk misi militer atau sebagai kapal induk peluncuran luar angkasa. Desain dan konsep baru psawat hipersonik ini telah dipamerkan di AIAA SciTech Forum and Exposition di San Diego, California.
“Kami ingin memanfaatkan kesempatan AIAA untuk menunjukkan kemajuan kami dalam teknologi hipersonik,” demikian keterangan Boeing dikutip SINDOnews dari laman The War Zone, Minggu (9/1/2022). (Baca juga; Pesawat Hipersonik China Dirancang Mampu Mencapai Seluruh Penjuru Bumi dalam Waktu 1 Jam )
Boeing menyebutkan telah berhasil merancang, membangun, dan menerbangkan kendaraan hipersonik selama 60 tahun terakhir. Boeing Research & Technology telah mengembangkan konsep dan teknologi kendaraan hipersonik untuk mendukung aplikasi pertahanan potensial di masa depan.
“Selama beberapa tahun terakhir, kami telah memperbaiki konsep desain pesawat hipersonik. Mengembangkan solusi integrasi inovatif dan teknologi yang menantang, seperti propulsi, termal, material, navigasi panduan dan kontrol serta integrasi engine/badan pesawat,” keterangan Boeing
Secara terpisah, Dr Chris Combs, Asisten Profesor Dee Howard di Universitas Texas di San Antonio (UTSA) dan koordinator program kedirgantaraan universitas itu, menulis di Twitter bahwa para insinyur Boeing telah menjelaskan alasan di balik perbedaan desain yang tampak antara bagian depan pesawat dengan bagian belakang sayap di kedua sisi desain.
"Jadi saya berbicara dengan orang-orang yang mendesain pesawat hipersonik ini. Desain seperti ini digunakan untuk mengoptimalkan drag pada kedua sayap dalam dan luar secara bersamaan. Sebab, posisi intake juga penting di sini. Jadi sangat masuk akal," kata Combs dalam Tweetnya.
Perbedaan menonjol pada pada model konsep pesawat hipersonik baru Boeing adalah penempatan dua mesin terpisah. Ini berbeda dengan desain pesawat hipersonik sebelulmnya yang ditampilkan pada acara AIAA tahun 2018. Konsep desain pesawat hipersonikyang lama memiliki dua mesin, tetapi diposisikan berdampingan di bawah badan pesawat.
Konfigurasi desain baru ini terlihat berbeda jika dibandingkan dengan pengebom supersonik XB-70 Valkyrie milik North American Aviation untuk Angkatan Udara AS pada 1960-an. Penerbangan Amerika Utara ini bergabung dengan Rockwell, yang kemudian diakuisisi oleh Boeing, mengajukan konsep pesawat hipersonik empat tahun lalu dan dijuluki Valkyrie.
Penempatan mesin, dan terutama saluran intake (saluran masuk udara), sangat penting pada platform pesawat hipersonik. Biasanya digunakan mesin ramjet dan scramjet yang sangat sensitif terhadap perubahan aliran udara, namun kelemahannya tidak dapat berfungsi secara efektif pada kecepatan rendah.
Boeing menjelaskan, desain dan konsep pesawat hipersonik baru ini dapat digunakan untuk misi militer atau sebagai kapal induk peluncuran luar angkasa. Desain dan konsep baru psawat hipersonik ini telah dipamerkan di AIAA SciTech Forum and Exposition di San Diego, California.
“Kami ingin memanfaatkan kesempatan AIAA untuk menunjukkan kemajuan kami dalam teknologi hipersonik,” demikian keterangan Boeing dikutip SINDOnews dari laman The War Zone, Minggu (9/1/2022). (Baca juga; Pesawat Hipersonik China Dirancang Mampu Mencapai Seluruh Penjuru Bumi dalam Waktu 1 Jam )
Boeing menyebutkan telah berhasil merancang, membangun, dan menerbangkan kendaraan hipersonik selama 60 tahun terakhir. Boeing Research & Technology telah mengembangkan konsep dan teknologi kendaraan hipersonik untuk mendukung aplikasi pertahanan potensial di masa depan.
“Selama beberapa tahun terakhir, kami telah memperbaiki konsep desain pesawat hipersonik. Mengembangkan solusi integrasi inovatif dan teknologi yang menantang, seperti propulsi, termal, material, navigasi panduan dan kontrol serta integrasi engine/badan pesawat,” keterangan Boeing
Secara terpisah, Dr Chris Combs, Asisten Profesor Dee Howard di Universitas Texas di San Antonio (UTSA) dan koordinator program kedirgantaraan universitas itu, menulis di Twitter bahwa para insinyur Boeing telah menjelaskan alasan di balik perbedaan desain yang tampak antara bagian depan pesawat dengan bagian belakang sayap di kedua sisi desain.
"Jadi saya berbicara dengan orang-orang yang mendesain pesawat hipersonik ini. Desain seperti ini digunakan untuk mengoptimalkan drag pada kedua sayap dalam dan luar secara bersamaan. Sebab, posisi intake juga penting di sini. Jadi sangat masuk akal," kata Combs dalam Tweetnya.
Perbedaan menonjol pada pada model konsep pesawat hipersonik baru Boeing adalah penempatan dua mesin terpisah. Ini berbeda dengan desain pesawat hipersonik sebelulmnya yang ditampilkan pada acara AIAA tahun 2018. Konsep desain pesawat hipersonikyang lama memiliki dua mesin, tetapi diposisikan berdampingan di bawah badan pesawat.
Konfigurasi desain baru ini terlihat berbeda jika dibandingkan dengan pengebom supersonik XB-70 Valkyrie milik North American Aviation untuk Angkatan Udara AS pada 1960-an. Penerbangan Amerika Utara ini bergabung dengan Rockwell, yang kemudian diakuisisi oleh Boeing, mengajukan konsep pesawat hipersonik empat tahun lalu dan dijuluki Valkyrie.
Penempatan mesin, dan terutama saluran intake (saluran masuk udara), sangat penting pada platform pesawat hipersonik. Biasanya digunakan mesin ramjet dan scramjet yang sangat sensitif terhadap perubahan aliran udara, namun kelemahannya tidak dapat berfungsi secara efektif pada kecepatan rendah.