Getarannya Mampu Jatuhkan Pesawat, Ini Daya Ledak FAB-500 Bom Modifikasi Rusia

Minggu, 07 Mei 2023 - 20:58 WIB
FAB-500, bom dengan daya ledak tinggi hasil modifikasi dari bom legendaris Uni Soviet. FOTO/ KURIR
MOSCOW - Federasi Rusia disinyalir telah mengembangkan kit pemandu untuk bom berdaya ledak tinggi FAB-500. Senjata ini adalah hasil modifikasi bom andalan tentara Uni Soviet.



Juru bicara Angkatan Udara Ukraina Yurii Ihnat mengungkapkan bahwa Rusia telah menggunakan bom FAB-500 yang dimodifikasi untuk menyerang area di dekat garis depan.



Bom luncur berdaya ledak tinggi yang diproduksi pada era Uni Soviet tersebut diklaim telah ditingkatkan kemampuannya menjadi rudal jelajah.

Seperti dilansir dari, Defence Express, melaporkan kit poemandu bernama UMPK itu digunakan pada bom FAB-500M62 yang dijatuhkan Rusia di Ukraina 20 unit per hari.

Sebelumnya, salah satu majalah Rusia membuat tinjauan mendetail tentang UMPK untuk bom seberat 500 kg dan menyebutkan sejumlah kekurangan, salah satunya adalah penggunaan kit tersebut pada FAB-500M62.

Tercatat bahwa berat bom ini dengan kit melebihi parameter sehingga diusulkan untuk menggunakan UMPK untuk bom udara berdaya ledak tinggi 250 kg sehingga getarannya sanggup menjatuhkan pesawat.

Keputusan konstruksi juga dikritik secara aktif. Ide untuk melengkapi kit FAB-250 diajukan, dengan alasan bahwa ini akan meningkatkan jumlah target yang dapat ditembakkan dalam satu serangan mendadak.

Diberitakan, satu Su-34 dapat mengangkat hingga 16 FAB-500 konvensional atau hingga 22 FAB-250 konvensional pada beban maksimum.

Bom FAB-500 dengan berat 500kg saat merupakan bom non-nuklir Rusia yang sering digunakan untuk menghancurkan infrastruktur militer, kendaraan lapis baja ringan, dan titik vital musuh lainnya.

Dengan kemampuan untuk berintegrasi pada berbagai jenis pesawat seperti Su-27, Su-30, Su-34, Su-24 atau MiG-29, bom FAB-500 dapat terbang sekitar 15 km setelah dijatuhkan dari ketinggian sekitar 570 m hingga 12 km.
(wbs)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More