Bisa Kendalikan Drone dari Jarak 1.500 KM, Su-57 Felon Getarkan Langit Ukraina
Kamis, 11 Mei 2023 - 13:52 WIB
KIEV - Jet tempur siluman Sukhoi Su-57 Felon Rusia membuat takut pesawat-pesawat tempur NATO yang diterjunkan di medan perang Rusia Ukraina.
BACA JUGA - Skakmat Akan Berbeda Jauh dari Pesawat Sukhoi
Seperti dilansir dari Airforce Technology, Su-57 Felon mampu mengirim dan mengendalikan empat kendaraan udara tempur tak berawak (UCAV) dalam sebuah misi tempurnya.
Empat drone tempur siluman Sukhoi S-70 Okhotnik dapat dikendalikan oleh satu Su-57 hingga jarak 1.500 km.
Artinya, S-70 akan menembus jauh ke dalam area musuh yang terlindungi sistem pertahanan udara. Sementara pada saat yang sama, sang Su-57 akan tetap berada di zona aman dari operasi tempur yang sebenarnya.
Diketahui, Rostec tengah mengembangkan sistem komunikasi baru untuk Su-57 berdasarkan Kecerdasan Buatan (AI) untuk mewujudkan kemampuan tersebut
Rostec mengatakan bahwa komunikasi akan berlangsung pada frekuensi yang sangat tinggi. Sistem AI akan mengkodekan transfer data antara peserta kelompok pertempuran.
Ditambahkan Rostec, sistem komunikasi AI baru dari Su-57 akan memungkinkan kompatibilitas dengan sistem komunikasi platform darat dan markas besar.
Ini berarti mengubah Su-57 tidak hanya menjadi platform tempur tetapi juga pangkalan utama untuk mengoordinasikan operasi militer.
BACA JUGA - Skakmat Akan Berbeda Jauh dari Pesawat Sukhoi
Seperti dilansir dari Airforce Technology, Su-57 Felon mampu mengirim dan mengendalikan empat kendaraan udara tempur tak berawak (UCAV) dalam sebuah misi tempurnya.
Empat drone tempur siluman Sukhoi S-70 Okhotnik dapat dikendalikan oleh satu Su-57 hingga jarak 1.500 km.
Artinya, S-70 akan menembus jauh ke dalam area musuh yang terlindungi sistem pertahanan udara. Sementara pada saat yang sama, sang Su-57 akan tetap berada di zona aman dari operasi tempur yang sebenarnya.
Diketahui, Rostec tengah mengembangkan sistem komunikasi baru untuk Su-57 berdasarkan Kecerdasan Buatan (AI) untuk mewujudkan kemampuan tersebut
Rostec mengatakan bahwa komunikasi akan berlangsung pada frekuensi yang sangat tinggi. Sistem AI akan mengkodekan transfer data antara peserta kelompok pertempuran.
Ditambahkan Rostec, sistem komunikasi AI baru dari Su-57 akan memungkinkan kompatibilitas dengan sistem komunikasi platform darat dan markas besar.
Ini berarti mengubah Su-57 tidak hanya menjadi platform tempur tetapi juga pangkalan utama untuk mengoordinasikan operasi militer.
tulis komentar anda