Rudal Anti-Radiasi Generasi Terbaru AS, AGM-88G Punya Kecepatan Supersonik dan Daya Tembak Lebih Jauh
Selasa, 16 Mei 2023 - 19:13 WIB
WASHINGTON - Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy) sukses melakukan 5 kali uji coba penembakan rudal anti-radiasi generasi terbaru AGM-88G. Rudal anti-radiasi AGM-88G diberi nama Advanced Anti-Radiation Guided Missile Extended Range (AARGM-ER) ini berkecepatan supersonik dan daya tembak lebih jauh.
Tambahan kalimat Extended Range menunjukkan rudal generasi terbaru ini memiliki jangkauan daya tembak dua kali lebih jauh dari generasi sebelumnya (AGM-88E AARGM dan AGM-88F HCSM). Dua rudal anti-radiasi sebelumnya mampu menyerang target berjarak 60 mil atau 97 km, berarti AGM-88G AARGM-ER jarak tembaknya dua kali lipat.
Northrop Grumman telah menyelesaikan uji sukses lima kali berturut-turut terhadap rudal anti-radiasi AGM-88G AARGM-ER. Angkatan Laut AS untuk pertama mensimulasikan terhadap target sistem pertahanan udara modern yang terletak di pedalaman.
Rudal ini berhasil mendeteksi, mengidentifikasi, menemukan, dan menyerang target pemancar berbasis darat yang canggih. Kemampuan ini berkat peralatan khusus yang mampu mengunci transmisi elektronik radar dari permukaan. Saat mengenai sasaran, hulu ledak ledakan/fragmentasi melenyapkan target.
“Rudal ini (AARGM-ER) memberi Angkatan Laut kemampuan terbaik menghadapi ancaman musuh. Tembakan langsung ini berhasil membuktikan jangkauan, kesiapan, dan keefektifan rudal yang diperluas,” kata Gordon Turner, Wakil Presiden Senjata Canggih, Northrop Grumman dikutip dari laman NewAtlas, Selasa (16/5/2023).
Rudal anti-radiasi AGM-88G AARGM-ER dapat mencapai kecepatan supersonik Mach 1,8 atau sekitar 2.280 km per jam. Kecepatan ini berkat sistem propulsi roket ramjet baru yang digunakan, sehingga rudal ini bisa ditembakkan jauh di luar jangkauan sistem pertahanan udara musuh.
“Rudal ini menunjukkan efek mematikan berkecepatan tinggi terhadap target sistem pertahanan udara. Ini adalah langkah sukses tim industri kami untuk memberikan kemampuan yang sangat dibutuhkan ini kepada para pilot kami,” kata Kapten Alex Dutko, Manajer Program Angkatan Laut AS dikutip dari laman Autoevolution, Selasa (16/5/2023).
Rudal ini dapat ditembakkan dari pesawat tempur F/A-18E/F Super Hornet dan EA-18G Growlers yang dioperasikan Angkatan Laut. Termasuk, semua varian pesawat tempur F-35 yang saat dioperasikan militer AS.
Rudal anti-radiasi AGM-88 pertama kali dikembangkan oleh Texas Instruments pada tahun 1988. Rudal berkecepatan supersonik ini telah digunakan sejak Perang Teluk hingga perang Rusia Ukraina.
Tambahan kalimat Extended Range menunjukkan rudal generasi terbaru ini memiliki jangkauan daya tembak dua kali lebih jauh dari generasi sebelumnya (AGM-88E AARGM dan AGM-88F HCSM). Dua rudal anti-radiasi sebelumnya mampu menyerang target berjarak 60 mil atau 97 km, berarti AGM-88G AARGM-ER jarak tembaknya dua kali lipat.
Northrop Grumman telah menyelesaikan uji sukses lima kali berturut-turut terhadap rudal anti-radiasi AGM-88G AARGM-ER. Angkatan Laut AS untuk pertama mensimulasikan terhadap target sistem pertahanan udara modern yang terletak di pedalaman.
Baca Juga
Rudal ini berhasil mendeteksi, mengidentifikasi, menemukan, dan menyerang target pemancar berbasis darat yang canggih. Kemampuan ini berkat peralatan khusus yang mampu mengunci transmisi elektronik radar dari permukaan. Saat mengenai sasaran, hulu ledak ledakan/fragmentasi melenyapkan target.
“Rudal ini (AARGM-ER) memberi Angkatan Laut kemampuan terbaik menghadapi ancaman musuh. Tembakan langsung ini berhasil membuktikan jangkauan, kesiapan, dan keefektifan rudal yang diperluas,” kata Gordon Turner, Wakil Presiden Senjata Canggih, Northrop Grumman dikutip dari laman NewAtlas, Selasa (16/5/2023).
Rudal anti-radiasi AGM-88G AARGM-ER dapat mencapai kecepatan supersonik Mach 1,8 atau sekitar 2.280 km per jam. Kecepatan ini berkat sistem propulsi roket ramjet baru yang digunakan, sehingga rudal ini bisa ditembakkan jauh di luar jangkauan sistem pertahanan udara musuh.
“Rudal ini menunjukkan efek mematikan berkecepatan tinggi terhadap target sistem pertahanan udara. Ini adalah langkah sukses tim industri kami untuk memberikan kemampuan yang sangat dibutuhkan ini kepada para pilot kami,” kata Kapten Alex Dutko, Manajer Program Angkatan Laut AS dikutip dari laman Autoevolution, Selasa (16/5/2023).
Rudal ini dapat ditembakkan dari pesawat tempur F/A-18E/F Super Hornet dan EA-18G Growlers yang dioperasikan Angkatan Laut. Termasuk, semua varian pesawat tempur F-35 yang saat dioperasikan militer AS.
Rudal anti-radiasi AGM-88 pertama kali dikembangkan oleh Texas Instruments pada tahun 1988. Rudal berkecepatan supersonik ini telah digunakan sejak Perang Teluk hingga perang Rusia Ukraina.
(wib)
tulis komentar anda