Ahli Medis Pastikan Akan Gunakan AI untuk Deteksi Kanker Payudara
Jum'at, 26 Mei 2023 - 17:18 WIB
Para ilmuwan membuktikan bahwa memiliki jaringan payudara yang padat bukan merupakan faktor yang terlibat dalam mendiagnosis risiko kanker payudara yang tinggi dan kriteria ini yang digunakan secara populer untuk mengurangi risiko kanker payudara yang tinggi tidak berlaku lagi.
“Ketika model DL hybrid kami dibandingkan dengan kepadatan payudara, kami menemukan bahwa pasien dengan payudara nondense dan model-dinilai berisiko tinggi memiliki 3,9 kali kejadian kanker pasien dengan payudara padat dan model-dinilai risiko rendah,” kata para peneliti dalam studi mereka yang diterbitkan dalam jurnal medis Radiology .
Inovasi muncul dengan menerapkan campuran campuran solusi seperti menilai riwayat medis dan menggunakan gambar mamografi lapangan penuh.
Itu tidak terbatas untuk secara manual menunjukkan kalsifikasi dalam jaringan payudara, oleh karena itu AI ini disebut-sebut sebagai kemajuan besar dalam teknologi medis.
Kecerdasan buatan yang digunakan di sini mampu menggabungkan teknologi Deep Learning (DL) yang tidak hanya membutuhkan program lapangan penuh, tetapi juga diprogram untuk memproses analisis data.
Penggunaan teknologi AI dalam skrining kanker payudara telah mengurangi beban kerja ahli radiologi sekitar 30% sekaligus meningkatkan tingkat deteksi kanker sebesar 13%.
Selain itu, teknologi AI juga telah digunakan dalam beberapa kasus sulit, di mana ahli radiologi gagal mendeteksi tanda-tanda awal kanker payudara, dan AI berhasil mengidentifikasi kankernya.
Teknologi AI juga telah digunakan untuk mendeteksi kanker paru-paru dan juga sangat berhasil.
“Ketika model DL hybrid kami dibandingkan dengan kepadatan payudara, kami menemukan bahwa pasien dengan payudara nondense dan model-dinilai berisiko tinggi memiliki 3,9 kali kejadian kanker pasien dengan payudara padat dan model-dinilai risiko rendah,” kata para peneliti dalam studi mereka yang diterbitkan dalam jurnal medis Radiology .
Inovasi muncul dengan menerapkan campuran campuran solusi seperti menilai riwayat medis dan menggunakan gambar mamografi lapangan penuh.
Itu tidak terbatas untuk secara manual menunjukkan kalsifikasi dalam jaringan payudara, oleh karena itu AI ini disebut-sebut sebagai kemajuan besar dalam teknologi medis.
Kecerdasan buatan yang digunakan di sini mampu menggabungkan teknologi Deep Learning (DL) yang tidak hanya membutuhkan program lapangan penuh, tetapi juga diprogram untuk memproses analisis data.
Penggunaan teknologi AI dalam skrining kanker payudara telah mengurangi beban kerja ahli radiologi sekitar 30% sekaligus meningkatkan tingkat deteksi kanker sebesar 13%.
Selain itu, teknologi AI juga telah digunakan dalam beberapa kasus sulit, di mana ahli radiologi gagal mendeteksi tanda-tanda awal kanker payudara, dan AI berhasil mengidentifikasi kankernya.
Teknologi AI juga telah digunakan untuk mendeteksi kanker paru-paru dan juga sangat berhasil.
(wbs)
tulis komentar anda