Arkeolog Temukan Jejak Purba Invasi Pasukan Rahasia di Yordania
Selasa, 30 Mei 2023 - 15:17 WIB
AMMAN - Seorang arkeolog lanskap di Universitas Oxford, menggunakan Google Earth menemukan jejak invasi militer rahasia perbatasan antara Yordania dan Arab Saudi.
Sebanyak tiga kamp Romawi kuno di gurun Yordania yang kemungkinan dibangun selama misi militer rahasia pada abad ke-2 M telah ditemukan oleh seorang arkeolog menggunakan citra satelit dari Google Earth.
Hanya segelintir kamp Romawi yang ditemukan di Timur Tengah. Tidak seperti di wilayah Romawi di Eropa, di mana ratusan diketahui.
Seperti dilansir dari Unilad, para ahli mengatakan penemuan itu merupakan kemajuan arkeologi yang penting.
Hanya garis besar kamp yang terlihat melalui Google Earth. Tidak ada bangunan atau tembok tinggi yang tersisa.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Antiquity kamp-kamp tersebut terletak sangat jauh di padang pasir sehingga tidak ada ilmuwan yang mengunjunginya dengan berjalan kaki, meskipun jejak ban menunjukkan beberapa kendaraan telah berada di area tersebut.
Penulis utama studi Michael Fradley, seorang arkeolog lanskap di Universitas Oxford kepada Live Science mengatakan bahwa dinding salah satu kamp pernah tercatat di daftar warisan Yordania. "Tetapi tidak ada yang menafsirkannya sebagai perkemahan Romawi," katanya.
Fradley bekerja dengan proyek bernama Endangered Archaeology in the Middle East and North Africa (EAMENA) untuk menganalisis foto satelit, dan Google Earth adalah salah satu sumbernya.
Sebanyak tiga kamp Romawi kuno di gurun Yordania yang kemungkinan dibangun selama misi militer rahasia pada abad ke-2 M telah ditemukan oleh seorang arkeolog menggunakan citra satelit dari Google Earth.
Hanya segelintir kamp Romawi yang ditemukan di Timur Tengah. Tidak seperti di wilayah Romawi di Eropa, di mana ratusan diketahui.
Seperti dilansir dari Unilad, para ahli mengatakan penemuan itu merupakan kemajuan arkeologi yang penting.
Hanya garis besar kamp yang terlihat melalui Google Earth. Tidak ada bangunan atau tembok tinggi yang tersisa.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Antiquity kamp-kamp tersebut terletak sangat jauh di padang pasir sehingga tidak ada ilmuwan yang mengunjunginya dengan berjalan kaki, meskipun jejak ban menunjukkan beberapa kendaraan telah berada di area tersebut.
Penulis utama studi Michael Fradley, seorang arkeolog lanskap di Universitas Oxford kepada Live Science mengatakan bahwa dinding salah satu kamp pernah tercatat di daftar warisan Yordania. "Tetapi tidak ada yang menafsirkannya sebagai perkemahan Romawi," katanya.
Fradley bekerja dengan proyek bernama Endangered Archaeology in the Middle East and North Africa (EAMENA) untuk menganalisis foto satelit, dan Google Earth adalah salah satu sumbernya.
tulis komentar anda