6 Bulan Tinggal di Luar Angkasa, Bikin Rongga Otak Astronot Membengkak
Kamis, 08 Juni 2023 - 23:28 WIB
FLORIDA - Terlalu lama mengemban misi di luar angkasa ternyata punya dampak buruk pada otak astronot. Astronot yang tinggal lebih dari enam bulan di luar angkasa memicu perluasan pada rongga otak atau ventrikel.
Para ilmuwan menemukan bahwa pembengkakan ventrikel yang lebih besar, terjadi selama enam bulan pertama di luar angkasa. Namun, para ilmuwan masih belum mengetahui secara pasti dampak dari pembengkakan ventrikel.
“Bagaimana ini memengaruhi kinerja dan kesehatan jangka panjang masih menjadi pertanyaan,” kata Rachael Seidler, peneliti kesehatan luar angkasa di University of Florida di Gainesville, kepada Space, Kamis (8/6/2023). Para ilmuwan merinci temuan mereka secara online pada 8 Juni 2023 di jurnal Scientific Reports.
Ventrikel diisi dengan cairan serebrospinal, yang membantu melindungi, memelihara, dan membuang limbah dari otak. Tidak adanya tarikan gravitasi menyebabkan otak bergeser ke atas di tengkorak dan menyebabkan ventrikel mengembang hingga 25%.
Untuk mengetahui dampaknya, Seidler dan rekannya memindai otak 30 astronot menggunakan MRI sebelum dan sesudah penerbangan luar angkasa. Mereka mengamati 8 astronot yang menjalani misi dua minggu, 18 astronot dalam misi enam bulan, dan 4 astronot yang menjalani misi lebih lama hingga satu tahun.
“Tidak ada perubahan terukur dalam volume ventrikel dalam waktu dua minggu. Perubahan terbesar terjadi saat Anda pergi lebih dari dua minggu hingga enam bulan di luar angkasa,” kata Seidler.
Namun, setelah 6 bulan di luar angkasa tingkat pembesaran ventrikel berkurang. Tentu ini menjadi kabar baik karena perubahan ventrikel tidak terus meningkat seiring waktu. “Ini penting untuk diketahui apalagi terkait misi dengan durasi yang lebih lama, seperti ke Mars,” katanya.
Para ilmuwan menemukan bahwa pembengkakan ventrikel yang lebih besar, terjadi selama enam bulan pertama di luar angkasa. Namun, para ilmuwan masih belum mengetahui secara pasti dampak dari pembengkakan ventrikel.
“Bagaimana ini memengaruhi kinerja dan kesehatan jangka panjang masih menjadi pertanyaan,” kata Rachael Seidler, peneliti kesehatan luar angkasa di University of Florida di Gainesville, kepada Space, Kamis (8/6/2023). Para ilmuwan merinci temuan mereka secara online pada 8 Juni 2023 di jurnal Scientific Reports.
Ventrikel diisi dengan cairan serebrospinal, yang membantu melindungi, memelihara, dan membuang limbah dari otak. Tidak adanya tarikan gravitasi menyebabkan otak bergeser ke atas di tengkorak dan menyebabkan ventrikel mengembang hingga 25%.
Untuk mengetahui dampaknya, Seidler dan rekannya memindai otak 30 astronot menggunakan MRI sebelum dan sesudah penerbangan luar angkasa. Mereka mengamati 8 astronot yang menjalani misi dua minggu, 18 astronot dalam misi enam bulan, dan 4 astronot yang menjalani misi lebih lama hingga satu tahun.
“Tidak ada perubahan terukur dalam volume ventrikel dalam waktu dua minggu. Perubahan terbesar terjadi saat Anda pergi lebih dari dua minggu hingga enam bulan di luar angkasa,” kata Seidler.
Namun, setelah 6 bulan di luar angkasa tingkat pembesaran ventrikel berkurang. Tentu ini menjadi kabar baik karena perubahan ventrikel tidak terus meningkat seiring waktu. “Ini penting untuk diketahui apalagi terkait misi dengan durasi yang lebih lama, seperti ke Mars,” katanya.
tulis komentar anda