Teleskop James Webb Bantu Euclid dalam Misi Pencarian Energi dan Materi Gelap
Jum'at, 30 Juni 2023 - 19:09 WIB
PARIS - Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) NASA akan menjadi mitra penting teleskop Euclid dalam pencarian energi gelap (dark energy) dan materi gelap (dark matter). Teleskop Euclid milik Badan Antariksa Eropa (ESA) akan menempati titik pandang sekitar 1,5 juta kilometer dari Bumi.
ESA akan mengoperasikan teleskop Euclid untuk memetakan 36% langit yang dapat diamati selama enam tahun. Teleskop JWST akan melengkapi bagian dari misi Euclid yang akan menyelidiki sifat energi gelap, dengan gaya "anti-gravitasi" untuk menjelaskan mengapa alam semesta mengembang dengan kecepatan yang dipercepat.
“Euclid lebih dari sekadar teleskop luar angkasa, ini benar-benar pendeteksi energi gelap. Kemudian teleskop James Webb menindaklanjuti temuan baru Euclid," kata Rene Laureijs, seorang ilmuwan proyek untuk misi Euclid, dikutip SINDOnews dari laman Space, Jumat (30/6/2023).
Ketika alam semesta yang sangat panas dan padat lahir dengan Big Bang sekitar 13,7 miliar tahun yang lalu, ruang angkasa itu membengkak lebih cepat dari kecepatan Cahaya. Ukuran alam semesta berlipat ganda setidaknya 90 kali lipat.
Inflasi itu mereda menjadi pertumbuhan yang stabil karena materi yang terwujud di alam semesta menarik dirinya sendiri karena gravitasi. Namun, kira-kira 5 miliar tahun yang lalu, energi gelap mengambil alih gravitasi sebagai gaya dominan dan mulai mempercepat perluasan alam semesta.
Untuk membantu para ilmuwan lebih memahami sifat energi gelap, Euclid diperkirakan akan mencakup 15.000 derajat persegi langit. Teleskop ini akan mensurvei sekitar 1,5 miliar galaksi dari alam semesta awal dengan menangkap cahaya yang berusia sekitar 10 miliar hingga 13 miliar tahun.
“Euclid dirancang untuk menyelidiki energi gelap, yang sifat misteriusnya menimbulkan rasa tahu yang besar dalam kosmologi,” kata Guadalupe Canas Herrera, ahli kosmologi di ESA.
ESA akan mengoperasikan teleskop Euclid untuk memetakan 36% langit yang dapat diamati selama enam tahun. Teleskop JWST akan melengkapi bagian dari misi Euclid yang akan menyelidiki sifat energi gelap, dengan gaya "anti-gravitasi" untuk menjelaskan mengapa alam semesta mengembang dengan kecepatan yang dipercepat.
“Euclid lebih dari sekadar teleskop luar angkasa, ini benar-benar pendeteksi energi gelap. Kemudian teleskop James Webb menindaklanjuti temuan baru Euclid," kata Rene Laureijs, seorang ilmuwan proyek untuk misi Euclid, dikutip SINDOnews dari laman Space, Jumat (30/6/2023).
Baca Juga
Ketika alam semesta yang sangat panas dan padat lahir dengan Big Bang sekitar 13,7 miliar tahun yang lalu, ruang angkasa itu membengkak lebih cepat dari kecepatan Cahaya. Ukuran alam semesta berlipat ganda setidaknya 90 kali lipat.
Inflasi itu mereda menjadi pertumbuhan yang stabil karena materi yang terwujud di alam semesta menarik dirinya sendiri karena gravitasi. Namun, kira-kira 5 miliar tahun yang lalu, energi gelap mengambil alih gravitasi sebagai gaya dominan dan mulai mempercepat perluasan alam semesta.
Untuk membantu para ilmuwan lebih memahami sifat energi gelap, Euclid diperkirakan akan mencakup 15.000 derajat persegi langit. Teleskop ini akan mensurvei sekitar 1,5 miliar galaksi dari alam semesta awal dengan menangkap cahaya yang berusia sekitar 10 miliar hingga 13 miliar tahun.
“Euclid dirancang untuk menyelidiki energi gelap, yang sifat misteriusnya menimbulkan rasa tahu yang besar dalam kosmologi,” kata Guadalupe Canas Herrera, ahli kosmologi di ESA.
tulis komentar anda