Ilmuwan Temukan Lubang Hitam Raksasa yang Tiba-Tiba Menyala
Jum'at, 07 Juli 2023 - 21:59 WIB
WASHINGTON - Sebuah lubang hitam berjarak 10 miliar tahun cahaya tiba-tiba menyala, menjadi salah satu objek paling terang yang pernah terdeteksi di luar angkasa. Meskipun jaraknya sangat jauh, lubang hitam itu sangat terang sehingga para astronom awalnya mengira itu adalah ledakan bintang yang berjarak kurang dari 1 miliar tahun cahaya.
Lubang hitam, yang dijuluki J221951, diperkirakan berada sekitar 10 miliar tahun cahaya dari Bumi. Berarti monster kosmik itu menyalakan cahayanya ketika alam semesta kira-kira seperempat usianya saat ini.
“Lubang hitam J221951 adalah salah satu contoh paling ekstrim dari lubang hitam yang mengejutkan. Pemahaman kami tentang berbagai hal yang dapat dilakukan lubang hitam supermasif telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir,” kata Matt Nicholl, astronom di Queen's University Belfast, dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Jumat (7/7/2023).
Penemuan para astronom ini dipublikasikan di jurnal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society dan tersedia sebagai pracetak di arXiv. Penemuan ini diketahui ketika para peneliti melacak jalur gelombang gravitasi, riak yang bergerak cepat dalam ruang-waktu yang dihasilkan oleh tabrakan kosmik paling masif.
Tim berhipotesis bahwa gelombang dilepaskan selama tabrakan dua bintang mati padat yang dikenal sebagai bintang neutron, yang diketahui keluar dalam ledakan terang yang disebut ledakan kilonova. Riak dalam ruang-waktu memang mengarah ke objek terang.
Namun, tidak seperti kilonova, yang pertama kali tampak biru sebelum meredup menjadi merah selama beberapa hari. Titik di langit ini tetap cerah dan biru selama berbulan-bulan, bahkan jauh lebih lama dari ledakan bintang.
Pengamatan lanjutan dengan beberapa teleskop, termasuk Teleskop Luar Angkasa Hubble NASA dan Observatorium Neil Gehrels Swift, mengungkapkan bahwa objek misterius itu berbaris dengan pusat galaksi redup dan jauh. Ini menunjukkan bahwa itu bisa jadi lubang hitam supermasif, sangat mirip dengan yang ada di pusat Bima Sakti.
Lubang hitam, yang dijuluki J221951, diperkirakan berada sekitar 10 miliar tahun cahaya dari Bumi. Berarti monster kosmik itu menyalakan cahayanya ketika alam semesta kira-kira seperempat usianya saat ini.
“Lubang hitam J221951 adalah salah satu contoh paling ekstrim dari lubang hitam yang mengejutkan. Pemahaman kami tentang berbagai hal yang dapat dilakukan lubang hitam supermasif telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir,” kata Matt Nicholl, astronom di Queen's University Belfast, dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Jumat (7/7/2023).
Baca Juga
Penemuan para astronom ini dipublikasikan di jurnal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society dan tersedia sebagai pracetak di arXiv. Penemuan ini diketahui ketika para peneliti melacak jalur gelombang gravitasi, riak yang bergerak cepat dalam ruang-waktu yang dihasilkan oleh tabrakan kosmik paling masif.
Tim berhipotesis bahwa gelombang dilepaskan selama tabrakan dua bintang mati padat yang dikenal sebagai bintang neutron, yang diketahui keluar dalam ledakan terang yang disebut ledakan kilonova. Riak dalam ruang-waktu memang mengarah ke objek terang.
Namun, tidak seperti kilonova, yang pertama kali tampak biru sebelum meredup menjadi merah selama beberapa hari. Titik di langit ini tetap cerah dan biru selama berbulan-bulan, bahkan jauh lebih lama dari ledakan bintang.
Pengamatan lanjutan dengan beberapa teleskop, termasuk Teleskop Luar Angkasa Hubble NASA dan Observatorium Neil Gehrels Swift, mengungkapkan bahwa objek misterius itu berbaris dengan pusat galaksi redup dan jauh. Ini menunjukkan bahwa itu bisa jadi lubang hitam supermasif, sangat mirip dengan yang ada di pusat Bima Sakti.
tulis komentar anda