China Desak Negara ASEAN Menentang Soal Limbah Nuklir Jepang

Selasa, 11 Juli 2023 - 21:26 WIB
Rencana Jepang membuang limbah Nuklir Fukushima mendapat pertentangan dari dunia internasional. FOTO/ AFP
TOKYO - China telah mendesak negara-negara ASEAN untuk menentang rencana Jepang untuk melepaskan air radioaktif yang diolah dari pembangkit nuklir Fukushima yang dilanda bencana.



Kyodo News mengutip sumber-sumber diplomatik melaporkan bahwa Beijing mendesak pernyataan Ketua Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN ke-56, yang dimulai hari ini di Jakarta, untuk menyatakan keberatan atas rencana pelepasan air oleh pemerintah Jepang.



Pada konsultasi tingkat kerja, Beijing juga meminta Indonesia yang merupakan Ketua ASEAN untuk tidak menggunakan istilah 'air olahan' dalam pernyataan bersama yang akan dikeluarkan Jumat ini.

Jepang sebelumnya mengatakan bahwa Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menyimpulkan dalam sebuah laporan yang dirilis Selasa lalu bahwa rencana Tokyo sejalan dengan standar keselamatan global dan akan memiliki efek radiologis yang dapat diabaikan pada manusia dan lingkungan.

Korea Selatan menyatakan menghormati hasil peninjauan IAEA, sementara China mengkritik pengawas nuklir PBB dan mendesak Tokyo untuk menghentikan rencana pembebasan itu.

Dilaporkan portal berita Yeni Safak, pemerintah Jepang dan Tokyo Electric Power Company Holdings Inc. yang mengoperasikan pabrik Fukushima, bertujuan untuk mulai melepaskan air ke laut sekitar musim panas setelah menjalani pemrosesan untuk menghilangkan sebagian besar radionuklida kecuali tritium.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengisyaratkan perluasan kontrol impor Beijing pada makanan Jepang dengan alasan Tokyo menggunakan istilah pseudo-ilmiah air olahan untuk mengurangi risiko air yang terkontaminasi bahan nuklir.
(wbs)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More