Space Force Kembangkan Satelit Foo Fighter untuk Lacak Rudal Hipersonik

Kamis, 13 Juli 2023 - 17:49 WIB
Angkatan Luar Angkasa AS (Space Force) mengembangkan konstelasi satelit Foo Fighter untuk mendeteksi dan melacak rudal hipersonik dengan lebih baik. Foto/SDA/Space
WASHINGTON - Angkatan Luar Angkasa AS (Space Force) mengembangkan konstelasi satelit Foo Fighter untuk mendeteksi dan melacak rudal hipersonik dengan lebih baik. Program tersebut terdiri dari konstelasi delapan satelit yang dilengkapi dengan sensor inframerah dan optik.

Dalam tawaran kontrak yang diposting pada 7 Juli 2023, Badan Pengembangan Ruang Angkasa (Space Development Agency/SDA) Space Force menjelaskan rencana Fire-control On Orbit-support-to-the-war Fighter atau dikenal sebagai F2 atau FOO Fighter. Dokumen tersebut menyatakan program tersebut awalnya akan terdiri dari konstelasi delapan satelit dilengkapi sensor inframerah dan optik.

“Konstelasi satelit ini untuk mempercepat kemampuan menyediakan pengendalian tembakan untuk mendukung deteksi global, peringatan dan pelacakan presisi dari ancaman rudal canggih, termasuk rudal hipersonik,” tulis Space Force dikutip SINDOnews dari laman Space, Kamis (13/7/2023).





Secara umum, pengendalian tembakan menggabungkan berbagai teknologi seperti radar atau sensor lainnya. Sistem ini menggunakan komputer dan senjata jarak jauh bersama-sama ke dalam sistem kohesif yang dapat mendeteksi ancaman atau target.

Kemudian mengarahkan senjata atau tindakan pencegahan lainnya ke arah objek yang menjadi ancaman. Konstelasi satelit seperti itu mungkin dapat mendeteksi dan melacak rudal hipersonik, kemudian mengarahkan pencegat untuk menghancurkannya.



SDA menargetkan untuk meluncurkan konstelasi prototipe FOO Fighter pada tahun 2026. Sebab, beberapa jenis senjata hipersonik baru seperti kendaraan luncur mampu memiliki tingkat kecepatan dan kemampuan manuver yang jauh lebih tinggi daripada rudal sebelumnya.

Ini membutuhkan perangkat baru yang mampu mendeteksi, melacak, dan mencegat untuk melawannya. Program FOO Fighter menambah pengejaran berkelanjutan militer AS terhadap sensor berbasis ruang angkasa yang dirancang untuk memperingatkan dan melacak ancaman saat ini dan yang muncul seperti rudal hipersonik.



Pada Agustus 2022, United Launch Alliance (ULA) meluncurkan satelit keenam dan terakhir di konstelasi Space Based Infrared System Geosynchronous Earth Orbit (SBIRS GEO). “Perangkat ini menyediakan pengawasan inframerah untuk mendukung peringatan rudal, pertahanan rudal, kesadaran ruang pertempuran, dan kecerdasan teknis,” kata Space Force.

Pada bulan April 2023, SpaceX meluncurkan satu set 10 satelit baru canggih yang dikenal sebagai Tranche 0 untuk Angkatan Luar Angkasa AS. Ini merupakan bagian dari Proliferated Warfighter Space Architecture, sebuah konstelasi satelit untuk meningkatkan kemampuan deteksi dan pelacakan rudal.
(wib)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More