Akibat Kawin Sedarah, Serigala Purba dan Kucing Bertaring Belati Punah

Kamis, 13 Juli 2023 - 22:13 WIB
Kepunahan dua spesies predator kuno, yaitu serigala purba yang mengerikan dan kucing bertaring belati tajam, salah satu sebabnya akibat kawin sedarah. Foto/Live Science
WASHINGTON - Kepunahan dua spesies predator kuno , yaitu serigala purba yang mengerikan dan kucing bertaring belati tajam, salah satu sebabnya akibat kawin sedarah. Kondisi ini diketahui dari tanda-tanda penyakit tulang yang biasanya tidak terlihat pada hewan liar.

Para ilmuwan mempelajari tulang hewan dari akhir zaman es terakhir selama zaman Pleistosen (sekitar 12.000 tahun yang lalu) ini untuk lebih memahami ekosistem Amerika Utara. Tulang dari dua spesies predator kuno ditemukan di lubang tar La Brea, sekarang dikenal sebagai Hollywood Barat.

Kucing bertaring tajam dan serigala purba yang menakutkan tampaknya telah menderita penyakit tulang dan persendian menjelang akhir keberadaan mereka. Sebuah penemuan menunjukkan bahwa kedua predator ini kawin sedarah saat mereka punah.





“Mereka tampak begitu besar dan menakutkan. Namun, bukti penyakit ini mungkin menunjukkan bahwa kucing bertaring tajam dan serigala yang mengerikan sedang melalui masa-masa sulit,” kata Mairin Balisi, ahli paleontologi Museum Paleontologi Raymond M. Alf di California, kepada Live Science, Kamis (13/7/2023).

Tim peneliti memeriksa ratusan tulang kucing bertaring tajam dan serigala yang mengerikan untuk mencari bukti penyakit yang disebut osteochondrosis dissecans (OCD), cacat yang terbentuk pada tulang di sepanjang sendi. Penyakit ini dapat terjadi pada anjing dan kucing modern, juga manusia, dan meningkatkan risiko terkena osteoartritis, penyakit sendi yang menyakitkan.



Balisi mengatakan mereka tidak berharap menemukan banyak bukti OCD pada karnivora ini karena tidak banyak data tentang penyakit tulang dan persendian pada hewan liar modern. Tetapi 6% femur kucing bertaring tajam yang mereka pelajari memiliki cacat tersebut.

Pada serigala yang mengerikan, 2,6% tulang paha dan 4,5% bahu mereka cacat. Sebagian besar cacat kecil, tetapi ada yang lebih besar dan beberapa menunjukkan tanda radang sendi, seperti pertumbuhan tulang. Para peneliti mempublikasikan hasilnya Rabu (12 Juli) di jurnal PLOS One.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More