Misteri Bintang Hantu di Pusat Galaksi Bima Sakti Mulai Diungkap Ilmuwan
Rabu, 19 Juli 2023 - 10:45 WIB
JAKARTA - Para ilmuwan mulai mengungkap misteri bintang hantu dan bintang mati yang banyak tersebar di pusat galaksi Bima Sakti. Hantu kosmik ini biasanya dalam bentuk nebula planet, awan gas yang dikeluarkan oleh bintang sekarat di akhir hidupnya.
Para astronom mengetahui tentang nebula planet, tetapi susunan awan yang menonjol di pusat galaksi Bima Sakti masih menjadi teka-teki sejak penemuannya 10 tahun lalu oleh Manchester Ph.D. siswa Bryan Rees. Sekarang, misteri ini mulai diungkap tim astronom menggunakan gambar yang sebelumnya dihasilkan oleh Teleskop Luar Angkasa Hubble.
“Nebula planet memberi kita jendela ke jantung galaksi dan wawasan ini memperdalam pemahaman tentang dinamika dan evolusi wilayah di Bima Sakti,” kata astrofisikawan Universitas Manchester Albert Zijlstra dikutip SINDOnews dari laman Space, Rabu (19/7/2023).
Mempelajari 136 nebula planet di bagian paling tebal dari Bima Sakti, tonjolan galaksi, dengan Very Large Telescope (VLT), tim ilmuwan menemukan bahwa masing-masing nebula tidak berhubungan. Mereka berasal dari bintang berbeda, yang mati pada waktu berbeda, dan menghabiskan hidup di tempat berbeda.
Para peneliti juga menemukan bahwa bentuk nebula planet ini berbaris di langit dengan cara yang sama. Tidak hanya itu, mereka juga sejajar hampir sejajar dengan bidang Bima Sakti.
Temuan ini juga tercermin dalam karya Rees, yang menampilkan 40 nebula planet, yang diperiksa ulang oleh tim menggunakan gambar Hubble. Namun, fakta bahwa keselarasan ini hanya ada di nebula planet yang memiliki pendamping bintang yang dekat masih belum diketahui.
Dalam kasus ini, biasanya bintang pengiring mengorbit sisa bintang di jantung nebula planet pada jarak yang lebih dekat dari planet Merkurius ke matahari. Keselarasan tidak ada dalam nebula planet yang tidak memiliki bintang pendamping.
Para astronom mengetahui tentang nebula planet, tetapi susunan awan yang menonjol di pusat galaksi Bima Sakti masih menjadi teka-teki sejak penemuannya 10 tahun lalu oleh Manchester Ph.D. siswa Bryan Rees. Sekarang, misteri ini mulai diungkap tim astronom menggunakan gambar yang sebelumnya dihasilkan oleh Teleskop Luar Angkasa Hubble.
“Nebula planet memberi kita jendela ke jantung galaksi dan wawasan ini memperdalam pemahaman tentang dinamika dan evolusi wilayah di Bima Sakti,” kata astrofisikawan Universitas Manchester Albert Zijlstra dikutip SINDOnews dari laman Space, Rabu (19/7/2023).
Baca Juga
Mempelajari 136 nebula planet di bagian paling tebal dari Bima Sakti, tonjolan galaksi, dengan Very Large Telescope (VLT), tim ilmuwan menemukan bahwa masing-masing nebula tidak berhubungan. Mereka berasal dari bintang berbeda, yang mati pada waktu berbeda, dan menghabiskan hidup di tempat berbeda.
Para peneliti juga menemukan bahwa bentuk nebula planet ini berbaris di langit dengan cara yang sama. Tidak hanya itu, mereka juga sejajar hampir sejajar dengan bidang Bima Sakti.
Temuan ini juga tercermin dalam karya Rees, yang menampilkan 40 nebula planet, yang diperiksa ulang oleh tim menggunakan gambar Hubble. Namun, fakta bahwa keselarasan ini hanya ada di nebula planet yang memiliki pendamping bintang yang dekat masih belum diketahui.
Dalam kasus ini, biasanya bintang pengiring mengorbit sisa bintang di jantung nebula planet pada jarak yang lebih dekat dari planet Merkurius ke matahari. Keselarasan tidak ada dalam nebula planet yang tidak memiliki bintang pendamping.
tulis komentar anda