Terungkap! Rahasia Unik Bulu, Tulang dan Darah Hitam Ayam Cemani
Minggu, 06 Agustus 2023 - 12:32 WIB
JAKARTA - Banyak mitos tentang ayam cemani yang sering dipakai sebagai perlengkapan dalam berbagai ritual oleh masyarakat Jawa. Mulai dari media memanggil makhluk gaib, mendatangkan kesaktian, hingga penangkal ilmu hitam .
Ya, unggas hitam legam ini memang menjadi primadona di kalangan masyarakat Jawa. Baik bulu, tulang, daging, dan darahnya berwarna hitam. Lantaran keunikan dan jumlahnya yang tak semasif ayam biasa, harganya pun melambung tinggi.
Ternyata ada penjelasan ilmiah di balik warna hitam legam ayam Cemani atau ayam Goth. Dikutip dari IFL Science, Minggu (6/8/2023), warna serba hitam ayam Cemani disebabkan oleh penataan ulang yang rumit dalam genomnya yang disebut Fibromelanosis.
Menurut makalah berjudul “Asal Mula dan Evolusi Fibromelanosis pada Ayam Peliharaan” yang diterbitkan 2017, kondisi aneh ini bermuara dari gen. Walhasil, Ayam Cemani memiliki jaringan hitam di bawah bulunya.
Ayam Cemani mengalami fibromelanosis, sejenis hiperpigmentasi yang membuat jaringan tubuhnya menjadi hitam. Kekuatan pendorongnya berupa mutasi kompleks yang melibatkan gen EDN3 dengan kode endotelin-3.
Endotelin-3 sangat penting untuk pigmentasi unggas karena dapat mengubah cara melanosit dibedakan, dibuat, dan disebarkan ke seluruh tubuh. Pigmen gelap dalam jaringan berasal dari melanin. Ayam Cemani memiliki begitu banyak modifikasi tampilan karena mutasi gen EDN3 selama ribuan tahun. Hal itu menghasilkan perkembangan embrio yang penuh dengan sel pigmen, dari tulang hingga paruhnya.
Campuran genetik kuno yang mendukung fibromelanosis diperkirakan terjadi hanya sekali pada satu burung yang hidup ratusan atau mungkin ribuan tahun lalu.
Ahli genetika di Universitas Uppsala di Swedia, Leif Andersson mengatakan kepada National Geographic bahwa mutasi yang mendasari fibromelanosis sangat aneh.
Memiliki tulang, organ, dan paruh hitam tampaknya tidak memengaruhi ayam Cemani dalam kehidupan, tetapi menandai mereka sebagai sumber makanan dan keperluan lain, bagi manusia. Ayam hitam mulus dianggap lebih berharga daripada ayam biasa, dan diyakini memiliki manfaat lain.
Ya, unggas hitam legam ini memang menjadi primadona di kalangan masyarakat Jawa. Baik bulu, tulang, daging, dan darahnya berwarna hitam. Lantaran keunikan dan jumlahnya yang tak semasif ayam biasa, harganya pun melambung tinggi.
Ternyata ada penjelasan ilmiah di balik warna hitam legam ayam Cemani atau ayam Goth. Dikutip dari IFL Science, Minggu (6/8/2023), warna serba hitam ayam Cemani disebabkan oleh penataan ulang yang rumit dalam genomnya yang disebut Fibromelanosis.
Menurut makalah berjudul “Asal Mula dan Evolusi Fibromelanosis pada Ayam Peliharaan” yang diterbitkan 2017, kondisi aneh ini bermuara dari gen. Walhasil, Ayam Cemani memiliki jaringan hitam di bawah bulunya.
Ayam Cemani mengalami fibromelanosis, sejenis hiperpigmentasi yang membuat jaringan tubuhnya menjadi hitam. Kekuatan pendorongnya berupa mutasi kompleks yang melibatkan gen EDN3 dengan kode endotelin-3.
Endotelin-3 sangat penting untuk pigmentasi unggas karena dapat mengubah cara melanosit dibedakan, dibuat, dan disebarkan ke seluruh tubuh. Pigmen gelap dalam jaringan berasal dari melanin. Ayam Cemani memiliki begitu banyak modifikasi tampilan karena mutasi gen EDN3 selama ribuan tahun. Hal itu menghasilkan perkembangan embrio yang penuh dengan sel pigmen, dari tulang hingga paruhnya.
Campuran genetik kuno yang mendukung fibromelanosis diperkirakan terjadi hanya sekali pada satu burung yang hidup ratusan atau mungkin ribuan tahun lalu.
Ahli genetika di Universitas Uppsala di Swedia, Leif Andersson mengatakan kepada National Geographic bahwa mutasi yang mendasari fibromelanosis sangat aneh.
Memiliki tulang, organ, dan paruh hitam tampaknya tidak memengaruhi ayam Cemani dalam kehidupan, tetapi menandai mereka sebagai sumber makanan dan keperluan lain, bagi manusia. Ayam hitam mulus dianggap lebih berharga daripada ayam biasa, dan diyakini memiliki manfaat lain.
(msf)
tulis komentar anda