Lubang Hitam Supermasif Telan Bintang Besar Berukuran 3 Kali Massa Matahari
Rabu, 23 Agustus 2023 - 18:17 WIB
FLORIDA - Para ilmuwan menemukan sebuah lubang hitam supermasif menelan bintang besar berukuran 3 kali massa matahari. Meskipun cukup besar, kejadian ini belum mampu mengalahkan peristiwa kosmik scary barbie ketika sebuah bintang berukuran 14 kali massa matahari ditelan lubang hitam.
Sebagai ilustrasi untuk perbandingan, massa matahari sekitar 333.000 kali massa Bumi. Jadi bintang yang ditelan lubang hitam, jelas sangat besar jika dibandingkan dengan Bumi.
Peristiwa kosmik terbaru, ketika lubang hitam supermasif menelan bintang berukuran 3 kali massa matahari diberi nama ASASSN-14li. Ukuran bintang yang ditelan lubang hitam ini diperoleh diperoleh dari Observatorium Sinar-X Chandra NASA dan XMM-Newton Badan Antariksa Eropa.
“Kami melihat bentuk dari apa yang dulunya adalah sebuah bintang. Unsur-unsur yang tertinggal adalah petunjuk yang bisa kita ikuti untuk mencari tahu bintang seperti apa yang ditelan lubang hitam,” kata Jon Miller dari Universitas Michigan, yang memimpin penelitian penemuan ini, dikutip dari laman Space, Rabu (23/8/2023).
Analisis unsur tersebut membuat tim percaya bahwa bintang yang hancur tersebut pernah memiliki massa sekitar tiga kali massa Matahari. “Mengamati penghancuran bintang masif oleh lubang hitam supermasif sangat memukau,” tambah Enrico Ramirez-Ruiz, peneliti dari University of California, Santa Cruz.
Peristiwa seperti ASASSN-14li dan Scary Barbie, yang melibatkan lubang hitam yang meneror bintang, disebut peristiwa gangguan pasang surut (tidal disruption events/TDE). Sebab, ketika gaya gravitasi lubang hitam mulai menyedot bintang yang dekat, maka panjang gelombang optik, ultraviolet, dan sinar-X dipancarkan.
Suar ini terjadi bersamaan dengan memanasnya puing-puing bintang. Jadi, para peneliti menggunakan instrumen ini untuk mempelajari panjang gelombang yang berakar dari TDE tersebut. Kemudian mencari tahu konsentrasi elemen yang mengelilingi lubang hitam di ASASSN-14li, yang berjarak sekitar 280 juta tahun cahaya dari Bumi.
Dengan melakukan hal tersebut, mereka menguraikan rasio nitrogen terhadap karbon yang ada di TKP kosmik dengan detail yang menakjubkan. “Teleskop sinar-X ini dapat digunakan sebagai alat forensik di luar angkasa," kata Brenna Mockler, dari Carnegie Observatories dan University of California, Los Angeles.
Saat ini, satu-satunya bukti tentang objek bintang besar dan kuat ini berasal dari kecerahan suarnya, bukan komposisi kimianya. Oleh karena itu, tim peneliti menduga gas yang mengelilingi lubang hitam ASASSN-14li tidak terkait dengan satu bintang, melainkan berasal dari sekelompok letusan bintang.
Peristiwa kosmik lubang hitam supermasif menelan bintang berukuran besar terus menjadi objek penelitian menarik para ilmuwan. Peristiwa ASASSN-14li diterbitkan dalam The Astrophysical Journal Letters edisi 20 Agustus 2023.
Sebagai ilustrasi untuk perbandingan, massa matahari sekitar 333.000 kali massa Bumi. Jadi bintang yang ditelan lubang hitam, jelas sangat besar jika dibandingkan dengan Bumi.
Peristiwa kosmik terbaru, ketika lubang hitam supermasif menelan bintang berukuran 3 kali massa matahari diberi nama ASASSN-14li. Ukuran bintang yang ditelan lubang hitam ini diperoleh diperoleh dari Observatorium Sinar-X Chandra NASA dan XMM-Newton Badan Antariksa Eropa.
“Kami melihat bentuk dari apa yang dulunya adalah sebuah bintang. Unsur-unsur yang tertinggal adalah petunjuk yang bisa kita ikuti untuk mencari tahu bintang seperti apa yang ditelan lubang hitam,” kata Jon Miller dari Universitas Michigan, yang memimpin penelitian penemuan ini, dikutip dari laman Space, Rabu (23/8/2023).
Analisis unsur tersebut membuat tim percaya bahwa bintang yang hancur tersebut pernah memiliki massa sekitar tiga kali massa Matahari. “Mengamati penghancuran bintang masif oleh lubang hitam supermasif sangat memukau,” tambah Enrico Ramirez-Ruiz, peneliti dari University of California, Santa Cruz.
Peristiwa seperti ASASSN-14li dan Scary Barbie, yang melibatkan lubang hitam yang meneror bintang, disebut peristiwa gangguan pasang surut (tidal disruption events/TDE). Sebab, ketika gaya gravitasi lubang hitam mulai menyedot bintang yang dekat, maka panjang gelombang optik, ultraviolet, dan sinar-X dipancarkan.
Suar ini terjadi bersamaan dengan memanasnya puing-puing bintang. Jadi, para peneliti menggunakan instrumen ini untuk mempelajari panjang gelombang yang berakar dari TDE tersebut. Kemudian mencari tahu konsentrasi elemen yang mengelilingi lubang hitam di ASASSN-14li, yang berjarak sekitar 280 juta tahun cahaya dari Bumi.
Dengan melakukan hal tersebut, mereka menguraikan rasio nitrogen terhadap karbon yang ada di TKP kosmik dengan detail yang menakjubkan. “Teleskop sinar-X ini dapat digunakan sebagai alat forensik di luar angkasa," kata Brenna Mockler, dari Carnegie Observatories dan University of California, Los Angeles.
Saat ini, satu-satunya bukti tentang objek bintang besar dan kuat ini berasal dari kecerahan suarnya, bukan komposisi kimianya. Oleh karena itu, tim peneliti menduga gas yang mengelilingi lubang hitam ASASSN-14li tidak terkait dengan satu bintang, melainkan berasal dari sekelompok letusan bintang.
Peristiwa kosmik lubang hitam supermasif menelan bintang berukuran besar terus menjadi objek penelitian menarik para ilmuwan. Peristiwa ASASSN-14li diterbitkan dalam The Astrophysical Journal Letters edisi 20 Agustus 2023.
(wib)
tulis komentar anda