Monumen Batu Misterius Ditemukan di Arab Saudi, Terdapat Sisa Tulang Manusia dan Hewan

Rabu, 13 September 2023 - 14:24 WIB
Para arkeolog menemukan monumen batu kuno di Arab Saudi, termasuk ribuan tulang binatang serta sisa-sisa tulang manusia. Foto/RCU/Live Science
RIYADH - Para arkeolog menemukan monumen batu kuno di Arab Saudi , termasuk ribuan tulang binatang serta sisa-sisa tulang manusia. Sisa tulang hewan yang ditemukan di monumen batu kuno yang dikenal sebagai mustatil itu berumur sekitar 7.000 tahun yang lalu.

Lebih dari 1.000 struktur batu persegi panjang prasejarah yang disebut mustatil (persegi panjang, dalam bahasa Arab) telah didokumentasikan di Arab Saudi. Namun, kapan dan mengapa bangunan tersebut dibangun masih menjadi misteri.

Penemuan ini menunjukkan bahwa orang-orang berkumpul di bangunan batu untuk melakukan ritual dan aktivitas di Arab Saudi sekitar 7.000 tahun yang lalu. Ritual ini tampaknya termasuk menyetorkan tanduk dan tengkorak binatang.



Pada tahun 2018, Komisi Kerajaan untuk AlUla, sebuah wilayah di barat laut Arab Saudi, meluncurkan proyek untuk mendokumentasikan dan mempelajari mustatil dan peninggalan arkeologi lainnya di wilayah tersebut. Mustatil yang baru digali berukuran 40 kali 12 meter, tebal dinding batunya mencapai 2 meter, tetapi tinggi asli dinding tersebut yang telah terkikis tidak jelas.





“Di tengah halaman di dalam mustatil, terdapat sebuah bangunan yang mungkin berfungsi sebagai tempat suci, dengan dua perapian tempat upacara mungkin dilakukan,” tulis para arkeolog dalam makalah yang diterbitkan suplemen jurnal Proceedings of the Seminar Studi Arab pada Agustus 2023.

Di dalam mustatil, para arkeolog juga menemukan lebih dari 3.000 fragmen sisa-sisa hewan yang beratnya sekitar 25 kilogram. Sisa-sisa hewan tersebut antara lain ratusan cula dan kepala hewan, termasuk sapi dan caprine seperti kambing.

“Sedangkan t ulang manusia yang ditemukan di mustatil berasal dari setidaknya sembilan orang. Terdiri dari dua bayi, lima orang dewasa, seorang remaja atau dewasa muda, dan seorang anak-anak,” kata Wael Abu-Azizeh, profesor arkeologi junior di Universitas Lumière Lyon 2, kepada Live Science, Rabu (13/9/2023).
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More