Arkeolog Temukan Sisa-sisa Peradaban Manusia 6.000 Tahun Lalu di Iran
Senin, 02 Oktober 2023 - 07:31 WIB
TEHERAN - Sebuah tim arkeolog di Iran timur telah menemukan petunjuk tentang keberadaan manusia yang hidup di wilayah tersebut sekitar 6.000 tahun yang lalu. Namun, petunjuk-petunjuk ini justru membingungkan para arkeolog.
Petunjuk-petunjuk tersebut ditemukan di situs arkeologi bernama Tepe Sialk, yang terletak di Provinsi Yazd, Iran. Situs ini telah dieksplorasi selama lebih dari seabad, dan telah menghasilkan banyak penemuan penting, termasuk sisa-sisa pemukiman manusia dari periode Neolitik, sekitar 8.000 tahun yang lalu.
Dalam penggalian terbaru, para arkeolog menemukan sisa-sisa rumah, alat-alat batu, dan tulang-belulang hewan. Namun, mereka juga menemukan beberapa benda yang tidak biasa, termasuk tembikar yang dihiasi dengan pola yang tidak biasa dan tulang-belulang hewan yang tidak ditemukan di wilayah tersebut.
Penemuan-penemuan ini telah menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana manusia hidup di Tepe Sialk 6.000 tahun yang lalu. Para arkeolog percaya bahwa manusia di situs tersebut mungkin telah melakukan kontak dengan budaya-budaya lain dari wilayah yang jauh.
"Penemuan-penemuan ini menunjukkan bahwa Tepe Sialk adalah situs yang lebih kompleks dan beragam daripada yang kita duga sebelumnya," kata Mohammad Alizadeh, seorang arkeolog dari Universitas Teheran yang memimpin tim penggalian seperti dilansir dari Teheran News, Senin (2/10/2023).
"Kami masih mempelajari penemuan-penemuan ini, tetapi mereka telah mengubah pemahaman kita tentang sejarah manusia di Iran timur," tambahnya.
Berikut adalah beberapa hal yang membingungkan para arkeolog tentang penemuan-penemuan di Tepe Sialk:
.Tembikar yang dihiasi dengan pola yang tidak biasa. Tembikar-tembikar ini ditemukan di lapisan yang sama dengan sisa-sisa rumah dan alat-alat batu. Pola-polanya tidak mirip dengan pola-pola yang ditemukan di tembikar lain dari periode Neolitik di Iran.
Petunjuk-petunjuk tersebut ditemukan di situs arkeologi bernama Tepe Sialk, yang terletak di Provinsi Yazd, Iran. Situs ini telah dieksplorasi selama lebih dari seabad, dan telah menghasilkan banyak penemuan penting, termasuk sisa-sisa pemukiman manusia dari periode Neolitik, sekitar 8.000 tahun yang lalu.
Dalam penggalian terbaru, para arkeolog menemukan sisa-sisa rumah, alat-alat batu, dan tulang-belulang hewan. Namun, mereka juga menemukan beberapa benda yang tidak biasa, termasuk tembikar yang dihiasi dengan pola yang tidak biasa dan tulang-belulang hewan yang tidak ditemukan di wilayah tersebut.
Penemuan-penemuan ini telah menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana manusia hidup di Tepe Sialk 6.000 tahun yang lalu. Para arkeolog percaya bahwa manusia di situs tersebut mungkin telah melakukan kontak dengan budaya-budaya lain dari wilayah yang jauh.
"Penemuan-penemuan ini menunjukkan bahwa Tepe Sialk adalah situs yang lebih kompleks dan beragam daripada yang kita duga sebelumnya," kata Mohammad Alizadeh, seorang arkeolog dari Universitas Teheran yang memimpin tim penggalian seperti dilansir dari Teheran News, Senin (2/10/2023).
"Kami masih mempelajari penemuan-penemuan ini, tetapi mereka telah mengubah pemahaman kita tentang sejarah manusia di Iran timur," tambahnya.
Berikut adalah beberapa hal yang membingungkan para arkeolog tentang penemuan-penemuan di Tepe Sialk:
.Tembikar yang dihiasi dengan pola yang tidak biasa. Tembikar-tembikar ini ditemukan di lapisan yang sama dengan sisa-sisa rumah dan alat-alat batu. Pola-polanya tidak mirip dengan pola-pola yang ditemukan di tembikar lain dari periode Neolitik di Iran.
tulis komentar anda