Tren Baru, Berburu Tambang Asteroid Emas di Luar Angkasa

Sabtu, 07 Oktober 2023 - 23:05 WIB
Perburuan asteroid emas disponsori badan luar angkasa Amerika Serikat NASA. (Foto: NASA)
JAKARTA - Asteroid berisi emas mungkin sebelumnya tak pernah terbayangkan. Namun, kini muncul tren baru menambang asteroid emas hingga ke luar angkasa.

Ternyata perburuan asteroid emas disponsori badan luar angkasa Amerika Serikat NASA. Dilansir dari Metro, Sabtu (7/10/2023), sebuahpesawat ruang angkasa NASA, Psyche bakal meluncurmenuju asteroid yang bernilai lebih dari 10 ribu kuadriliun dolar AS.

Estimasi nilai asteroid emas sangat melebihi ekspektasi bahkan jumlahnya lebih dari keseluruhan perekonomian global yang hanya mencapai 105 triliun dolar AS.

Para ilmuwan memastika perburuan asteroid emas tak bakal menimbulkan kerugian. Lantaran kandungannya memiliki inti besi, nikel, dan emas – menjadikannya tambang emas terbang yang sesungguhnya.





Mengenai asal muasal asteroid emas, pertama kali ditemukan pada 1852 oleh astronom Italia Annibale de Gasparis. Asteroid yang dinamai Psyche ini menjadi asteroid ke-16 yang diketahui di tata surya. Astronom menamakannya Psyche dari nama dewi jiwa Yunani.

Kini, sekitar 170 tahun kemudian, NASA mengirimkan pesawat ruang angkasa untuk mempelajari batu tersebut saat mengorbit Matahari di sepanjang sabuk asteroid hingga jalur bintang antara Mars dan Jupiter.

Rencana peluncuran pesawat Psyche pada Kamis (12/10/2023) mendatang di atas SpaceX Falcon Heavy dari Kennedy Space Center di Florida – serta disiarkan di YouTube saat itu juga. Dari waktu peluncuran dibutuhkan waktu enam tahun untuk mencapai tujuannya di 235 juta mil dari Bumi.

Psyche membutuhkan waktu lima tahun Bumi untuk menyelesaikan satu orbit Matahari, namun hanya empat jam untuk berputar satu kali pada porosnya sendiri. Dari data NASA, asteroid tersebut memiliki ‘bentuk tidak beraturan seperti kentang’, dan berukuran 173 mil kali 144 mil. Dimensinya sangat besar, sehingga secara teknis digolongkan sebagai salah satu planet kecil di tata surya. Terdapat pula sekitar 1% dari seluruh massa sabuk asteroid.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More