NASA Temukan Garam di Bulan Terbesar Jupiter
Sabtu, 04 November 2023 - 14:00 WIB
JAKARTA - Pesawat luar angkasa NASA, Juno, menemukan garam dan senyawa organik di bulan terbesar planet Jupiter, Ganymede. Temuan ini sangat menarik memunculkan kemungkinan penemuan bentuk kehidupan di luar Bumi.
Temuan ini bermula dari misi Juno yang melakukan penerbangan mendekat ke Ganymede pada 7 Juni 2021. Juno melintas di atas Ganymede pada jarak minimum 1.046 kilometer.
Penerbangan mendekat ini memungkinkan spektrometer Jovian Infrared Auroral Mapper (JIRAM) pesawat ruang angkasa untuk mengambil foto inframerah dan spektrum permukaan Ganymede. Kumpulan data ini mencakup tanda kimia dari bahan-bahan yang ditentukan oleh bagaimana mereka berinteraksi dengan dan memantulkan cahaya inframerah.
"Kami menemukan jumlah garam dan senyawa organik terbesar di wilayah gelap dan terang di lintang yang dilindungi oleh medan magnet. Hal ini menunjukkan sisa-sisa larutan garam samudra dalam yang mencapai permukaan dunia beku ini," kata Scott Bolton, peneliti utama Juno dari Southwest Research Institute di San Antonio, dikutip dari Interesting Engineering, Sabtu (4/11/2023).
Ganymede, yang lebih besar dari Merkurius, telah lama menarik minat ilmuwan planet karena berbagai alasan. Ganymede unik di antara bulan-bulan dalam tata surya karena memiliki medan magnet intrinsiknya sendiri. Selain itu, bukti menunjukkan keberadaan samudra di bawah permukaannya yang tebal dan membeku.
Penyelidikan sebelumnya oleh berbagai teleskop canggih, terutama pesawat ruang angkasa Galileo milik NASA, Teleskop Luar Angkasa Hubble, dan Teleskop Sangat Besar Observatorium Eropa Selatan, memberikan indikasi tentang keberadaan garam dan senyawa organik di Ganymede. Namun, resolusi spasial dari observasi ini tidak mencukupi untuk menarik kesimpulan definitif. Data resolusi tinggi yang dikumpulkan oleh JIRAM mengisi kesenjangan ini.
Menurut NASA, data JIRAM mewakili peningkatan signifikan dalam resolusi spasial untuk spektroskopi inframerah, melebihi ambang batas luar biasa dari lebih baik dari 0,62 mil (1 kilometer) per piksel.
Berkat tingkat detail yang ditingkatkan ini, para ilmuwan dapat mengidentifikasi keberadaan natrium klorida hidrasi, amonium klorida, natrium bikarbonat, dan mungkin aldehida alifatik di permukaan Ganymede.
Temuan ini bermula dari misi Juno yang melakukan penerbangan mendekat ke Ganymede pada 7 Juni 2021. Juno melintas di atas Ganymede pada jarak minimum 1.046 kilometer.
Penerbangan mendekat ini memungkinkan spektrometer Jovian Infrared Auroral Mapper (JIRAM) pesawat ruang angkasa untuk mengambil foto inframerah dan spektrum permukaan Ganymede. Kumpulan data ini mencakup tanda kimia dari bahan-bahan yang ditentukan oleh bagaimana mereka berinteraksi dengan dan memantulkan cahaya inframerah.
"Kami menemukan jumlah garam dan senyawa organik terbesar di wilayah gelap dan terang di lintang yang dilindungi oleh medan magnet. Hal ini menunjukkan sisa-sisa larutan garam samudra dalam yang mencapai permukaan dunia beku ini," kata Scott Bolton, peneliti utama Juno dari Southwest Research Institute di San Antonio, dikutip dari Interesting Engineering, Sabtu (4/11/2023).
Ganymede, yang lebih besar dari Merkurius, telah lama menarik minat ilmuwan planet karena berbagai alasan. Ganymede unik di antara bulan-bulan dalam tata surya karena memiliki medan magnet intrinsiknya sendiri. Selain itu, bukti menunjukkan keberadaan samudra di bawah permukaannya yang tebal dan membeku.
Penyelidikan sebelumnya oleh berbagai teleskop canggih, terutama pesawat ruang angkasa Galileo milik NASA, Teleskop Luar Angkasa Hubble, dan Teleskop Sangat Besar Observatorium Eropa Selatan, memberikan indikasi tentang keberadaan garam dan senyawa organik di Ganymede. Namun, resolusi spasial dari observasi ini tidak mencukupi untuk menarik kesimpulan definitif. Data resolusi tinggi yang dikumpulkan oleh JIRAM mengisi kesenjangan ini.
Menurut NASA, data JIRAM mewakili peningkatan signifikan dalam resolusi spasial untuk spektroskopi inframerah, melebihi ambang batas luar biasa dari lebih baik dari 0,62 mil (1 kilometer) per piksel.
Berkat tingkat detail yang ditingkatkan ini, para ilmuwan dapat mengidentifikasi keberadaan natrium klorida hidrasi, amonium klorida, natrium bikarbonat, dan mungkin aldehida alifatik di permukaan Ganymede.
tulis komentar anda