Kisah di Balik Point Nemo, Tempat Tersepi di Bumi
Selasa, 05 Desember 2023 - 18:05 WIB
JAKARTA - Ada sebuah tempat paling sepi di muka bumi, namanya Point Nemo. Saking terpencilnya tempat ini menjadi tempat pembuangan bangkai pesawat.
Lokasi Point Nemo memang sangatlah terpencil sehingga memerlukan waktu berhari-hari untuk melintasi lautan sejauh 2.688 kilometer. Hanya terdapat gugusan pulau-pulau kecil yang hanya dihuni oleh sekawanan burung.
Terletak di tengah Samudera Pasifik, Point Nemo juga dikenal sebagai kutub yang tidak dapat diakses. Di selatan Pulau Paskah, dan di utara Antartika, lautan ini sejauh mata memandang,dan tenggelam hingga kedalaman lebih dari 4 kilometer.
Dilansir dari Livescience, Selasa (5/12/2023), sejak tahun 1970an, program luar angkasa global memanfaatkan laut di Point Nemo sebagai tempat menjatuhkan hampir 300 bangkai pesawat, termasuk stasiun luar angkasa, dan satelit.
Menenggelamkan pesawat luar angkasa ke lautan mungkin tampak seperti langkah ekstrem. Namun, cara alternatif ini menjadi solusi.
Sti Lemmens, analis sampah luar angkasa di Badan Antariksa Eropa bersama para peneliti lainnya mengidentifikasi partikel alumunium di atmosfer, yang mereka yakini bukan berasal dari meteorit atau bumi. Kemungkinan besar itu berasal dari pesawat ruang angkasa yang hancur ketika mereka kembali memasuki atmosfer yang berpotensi menyebabkan polusi sebelum mencapai kedalaman laut Point Nemo.
Saat ini telah ditemukan 40.000 obyek buatan manusia yang diketahui mengorbit di planet Bumi. Semakin padat kumpulan puing-puing luar angkasa , semakin besar pula risiko terjadinya tabrakan.
Akibatnya, muncul sebuah pertanyaan tentang konsekuensi dari menjatuhkan kembali benda-benda tersebut ke area terpencil . "Sebagai konsekuensi dari menjaga kebersihan ruang angkasa, kita harus memastikan bahwa kita tidak mencemari Bumi secara sia-sia,” kata Lemmes.
MG/Athaya Ramadhan
Lokasi Point Nemo memang sangatlah terpencil sehingga memerlukan waktu berhari-hari untuk melintasi lautan sejauh 2.688 kilometer. Hanya terdapat gugusan pulau-pulau kecil yang hanya dihuni oleh sekawanan burung.
Terletak di tengah Samudera Pasifik, Point Nemo juga dikenal sebagai kutub yang tidak dapat diakses. Di selatan Pulau Paskah, dan di utara Antartika, lautan ini sejauh mata memandang,dan tenggelam hingga kedalaman lebih dari 4 kilometer.
Dilansir dari Livescience, Selasa (5/12/2023), sejak tahun 1970an, program luar angkasa global memanfaatkan laut di Point Nemo sebagai tempat menjatuhkan hampir 300 bangkai pesawat, termasuk stasiun luar angkasa, dan satelit.
Menenggelamkan pesawat luar angkasa ke lautan mungkin tampak seperti langkah ekstrem. Namun, cara alternatif ini menjadi solusi.
Sti Lemmens, analis sampah luar angkasa di Badan Antariksa Eropa bersama para peneliti lainnya mengidentifikasi partikel alumunium di atmosfer, yang mereka yakini bukan berasal dari meteorit atau bumi. Kemungkinan besar itu berasal dari pesawat ruang angkasa yang hancur ketika mereka kembali memasuki atmosfer yang berpotensi menyebabkan polusi sebelum mencapai kedalaman laut Point Nemo.
Saat ini telah ditemukan 40.000 obyek buatan manusia yang diketahui mengorbit di planet Bumi. Semakin padat kumpulan puing-puing luar angkasa , semakin besar pula risiko terjadinya tabrakan.
Akibatnya, muncul sebuah pertanyaan tentang konsekuensi dari menjatuhkan kembali benda-benda tersebut ke area terpencil . "Sebagai konsekuensi dari menjaga kebersihan ruang angkasa, kita harus memastikan bahwa kita tidak mencemari Bumi secara sia-sia,” kata Lemmes.
MG/Athaya Ramadhan
(msf)
tulis komentar anda