8 Fakta Unik Kungkang, Buta Warna tapi Lebih Suka Dunia Malam

JAKARTA - Kungkang acap disebut dengan “tarsius” , merupakan primata kecil yang ditemukan di beberapa wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Filipina, dan Malaysia.

Walaupun tampak seperti makhluk yang eksentrik dan misterius, kungkang menyimpan sejumlah fakta unik yang mungkin belum banyak diketahui.

Faktanya, ketika kungkang pertama kali dideskripsikan dalam literatur ilmiah pada tahun 1749, mereka diberi label sebagai “Bentuk eksistensi terendah”.



Sejak itu, kita telah mengetahui bahwa kungkang bukanlah makhluk sederhana, namun mereka merupakan hewan kompleks serta misterius yang memiliki sejarah evolusi yang kian aneh. Namun adakah fakta-fakta unik lainnya dari hewan ini?

Inilah delapan fakta unik dari hewan kungkang.

1. Hidup dalam Dunia Malam

Salah satu ciri khas kungkang adalah kehidupannya yang nocturnal. Mereka kian aktif terutama pada malam hari, membuatnya menjadi makhluk yang sulit diamati secara langsung. Adaptasi ini membantu mereka menghindari predator serta bersaing dengan primata lain yang lebih besar hingga lebih aktif pada siang hari.

2. Punya Mata Besar

Walaupun bertubuh kecil, kungkang memiliki mata yang relatif besar jika dibandingkan dengan ukuran tubuhnya. Mata yang besar dapat membantu mereka berburu di dalam kondisi cahaya yang minim pada malam hari. Selain itu, mata besar juga memberikan daya tarik tersendiri pada penampilan kungkang.

3. Hanya Makan Serangga dan Buah-Buahan

Diet kungkang terdiri dari serangga, buah-buahan, serta kantong nektar. Mereka memakan berbagai serangga seperti kumbang, capung, serta belalang. Kungkang juga diketahui menyukai buah-buahan tertentu, menjadikan mereka peran penting dalam penyebaran biji tanaman di hutan.

4. Bisa Salto bak Superhero

Kungkang memiliki kemampuan melompat yang menakjubkan. Dengan tungkai belakang yang panjang hingga kuat, mereka mampu melompat dari satu cabang pohon ke cabang pohon lainnya dengan sangat presisi. Kemampuan melompat tersebut dapat membantu mereka untuk mencari makanan serta menghindari pemangsa di atas pepohonan.