38 Ton Emas Ditemukan di Mongolia
Sabtu, 16 Desember 2023 - 15:00 WIB
Para analis memprediksi harga emas akan mencapai rekor baru pada tahun depan dan bisa tetap di atas level USD2.000, dipicu ketidakpastian geopolitik, dolar AS yang kemungkinan lebih lemah, dan kemungkinan pemotongan suku bunga.
Dikutip dari CNBC, harga emas telah naik selama dua bulan berturut-turut lantaran konflik Israel-Hamas meningkatkan permintaan akan aset tempat perlindungan yang aman, sementara harapan pemotongan suku bunga memberikan dukungan tambahan. Emas cenderung berkinerja baik selama periode ketidakpastian ekonomi dan geopolitik karena statusnya sebagai penyimpan nilai yang dapat diandalkan.
Menurut survei terbaru oleh Dewan Emas Dunia, 24 persen dari semua bank sentral bermaksud meningkatkan cadangan emas mereka dalam 12 bulan ke depan, karena semakin pesimistis tentang dolar AS sebagai aset cadangan.
(msf)
tulis komentar anda