Menyebar Lebih Cepat, Diam-diam Covid-19 Kembali Ngamuk di Indonesia Akhir 2023

Minggu, 17 Desember 2023 - 10:09 WIB
"Kekhawatiran kami adalah bagaimana penularannya," kata Van Kerkhove

XBB dan XBB.1.5 diperkirakan menyumbang 44,1 % kasus Covid-19 di AS pada pekan terakhir Desember, naik dari 25,9% dari pekan sebelumnya, menurut data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS. Subvarian tersebut juga ditemukan di 28 negara lain, kata WHO.

XBB.1.5 adalah turunan lain dari Omicron, varian paling menular dari virus penyebab Covid-19 yang kini dominan secara global. Serta pertama kali terdeteksi pada bulan Oktober, yang merupakan rekombinasi dari dua sub-varian Omicron lainnya.

WHO mengatakan mereka belum memiliki data tentang tingkat keparahan yang disebabkan subvarian tersebut, atau gambaran klinis tentang dampak yang ditimbulkannya. Dikatakan bahwa tidak ada indikasi bahwa keparahannya telah berubah tetapi peningkatan penularan selalu menjadi perhatian.

"Kami memperkirakan adanya gelombang infeksi lebih lanjut di seluruh dunia, tetapi hal itu tidak harus diartikan menjadi gelombang kematian karena tindakan pencegahan kami terus berhasil," kata Van Kerkhove, merujuk pada vaksinasi.

Dia mengatakan bahwa WHO saat ini tidak dapat mengaitkan peningkatan rawat inap di Amerika Serikat bagian timur laut dengan varian tersebut. Sebab ia mengingat banyak virus pernapasan lainnya yang juga beredar.

Para ahli virus sepakat bahwa kemunculan subvarian itu tidak berarti ada krisis baru selama pandemi. Varian-varian baru diperkirakan akan terus bermunculan selama virus corona masih menyebar.

Subvarian XBB.1.5 kemungkinan akan menyebar secara global, tetapi masih belum jelas apakah akan menyebabkan gelombang infeksinya sendiri di seluruh dunia.
(wbs)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More