Spesies Katak Bertaring Terkecil di Dunia Ditemukan di Hutan Indonesia
Kamis, 21 Desember 2023 - 17:05 WIB
JAKARTA - Spesies katak bertaring terkecil di dunia ditemukan di perbukitan vulkanik yang subur di Sulawesi, Indonesia. Beberapa spesies katak di Asia Tenggara telah mengembangkan taringnya untuk memperebutkan wilayah, kawin, dan berburu mangsa renyah seperti lipan dan kepiting.
Tim ahli herpetologi dari Amerika Serikat dan Indonesia melakukan pendakian melalui hutan hujan. Mereka menemukan telur-telur katak berwarna hitam seperti kaca di atas dedaunan serta batu-batu besar berlumut beberapa meter dari tanah.
Penemuan ini menarik perhatian para peneliti karena telur katak hampir selalu diletakkan di dalam air untuk mencegah lapisan jelinya mengering. Segera setelah itu, para peneliti melihat katak coklat berbintik-bintik seukuran koin yang melindungi sarangnya.
“Setelah berulang kali memantau sarangnya, tim mulai menemukan katak-katak yang sedang duduk di dedaunan sambil memeluk sarang kecil mereka. Anehnya, semua katak yang mengerami telur itu adalah katak jantan,” kata Jeff Frederick, ahli ekologi satwa liar di Field Museum di Chicago dikutip SINDOnews dari laman Science Alert, Kamis (21/12/2023).
Katak penjaga ini melapisi telurnya dengan senyawa yang menjaganya tetap lembab dan bebas bakteri dan jamur. Spesies katak yang belum pernah dilihat sebelumnya ini memiliki pita gigi kecil di rahang atasnya dan dua taring kecil yang menonjol dari rahang bawahnya.
Katak biasanya hanya memiliki gigi di rahang atasnya. Spesies baru diberi nama Limnonectes phyllofolia. Phyllofolia berarti 'sarang daun'. “Spesies baru ini berukuran kecil dibandingkan dengan katak bertaring lainnya di pulau tempat ia ditemukan,” kata Frederick.
Katak bertaring tajam lainnya di Sulawesi berukuran raksasa seberat dua pon, namun spesies baru ini hanya berbobot sekitar dua gram. “Hampir sama dengan berat koin satu sen,” kata Frederick.
Tim ahli herpetologi dari Amerika Serikat dan Indonesia melakukan pendakian melalui hutan hujan. Mereka menemukan telur-telur katak berwarna hitam seperti kaca di atas dedaunan serta batu-batu besar berlumut beberapa meter dari tanah.
Penemuan ini menarik perhatian para peneliti karena telur katak hampir selalu diletakkan di dalam air untuk mencegah lapisan jelinya mengering. Segera setelah itu, para peneliti melihat katak coklat berbintik-bintik seukuran koin yang melindungi sarangnya.
“Setelah berulang kali memantau sarangnya, tim mulai menemukan katak-katak yang sedang duduk di dedaunan sambil memeluk sarang kecil mereka. Anehnya, semua katak yang mengerami telur itu adalah katak jantan,” kata Jeff Frederick, ahli ekologi satwa liar di Field Museum di Chicago dikutip SINDOnews dari laman Science Alert, Kamis (21/12/2023).
Katak penjaga ini melapisi telurnya dengan senyawa yang menjaganya tetap lembab dan bebas bakteri dan jamur. Spesies katak yang belum pernah dilihat sebelumnya ini memiliki pita gigi kecil di rahang atasnya dan dua taring kecil yang menonjol dari rahang bawahnya.
Katak biasanya hanya memiliki gigi di rahang atasnya. Spesies baru diberi nama Limnonectes phyllofolia. Phyllofolia berarti 'sarang daun'. “Spesies baru ini berukuran kecil dibandingkan dengan katak bertaring lainnya di pulau tempat ia ditemukan,” kata Frederick.
Katak bertaring tajam lainnya di Sulawesi berukuran raksasa seberat dua pon, namun spesies baru ini hanya berbobot sekitar dua gram. “Hampir sama dengan berat koin satu sen,” kata Frederick.
tulis komentar anda